Anak Perempuan Mengrobol siapa menyukai siapa, atau siapa marah dengan siapa. Mereka bermain dengan kelompok kecil dan berbagi “rahasia” tentang orang lain sebagai ikatan keakraban. Sebagai remaja anak perempuan membicarakan anak laki-laki, berat badan, pakaian, dan teman teman mereka.Sementara Wanita Dewasa berbincang soal diet, hubungan pribada, anak-anak, pernikahan, kekasih, kepribadian, pakaian, tindakan orang lain hubungan kerja, dan segala hal yang berhubungan dengan orang dan masalah pribadi.
Wanita jarang menahan diri umtuk tidak membicarakan seks. Mereka membahas teknik, waktu dan ukuran dengan bebasnya. Dan mereka pun memberi diskripsi yang rill.

Anak laki-laki membicarakan kejaidian dan aktivitas siapa melakukan apa, siapa yang hebat dalam sesuatu, dan bagaimana cara kerja sesuatu . sebagai remaja, laki-laki mengobrolkan olahraga, mekanika, fungsi bermacam hal. Sementara pria dewasa membicarakan olahraga, pekerjaan, berita, apa yang mereka lakukan atau kemana mereka pergi, teknologi, mobil, dan perkakas mekanik.
Pria jarang membicarakan detail seks, khawatir tidak sebanding dengan statistic vital rekan mereka.

Wanita bisa melakukan bebrapa pekrjaan yang tak berhubungan sekaligus, dan otaknya tak pernah terpecah, ia bisa berbicara ditelon sekaligus memasak resep baru dan menonton televisi. Atau ia bisa mengemudi mobil, berdandan, dan mendengarkan radio sembaari berbicara lewat ponsel.
Karena wanita menggunakn kedua sisi otaknyam banyak yang kesulitan menyebutk tangan kanan dan kiri mereke. Akibatnya, wanita diseluruh dunia dikritik pria lantaran menyuruh belok kanan padahal yang dimaksud belok kiri.

Jiika pria sedang mencoba resep baru dan anda mengajaknya berbicara, kemungkinan ia akan marah . pasalnya ia tidak bisa mengikuti petunjuk resep sekaligus mendengarkan ucapan anda.
Jika pria sedang bercukur dan anda mengajak berbicara, ia akan terluka. Jika ia sedang memalu dan bel berbunyi, ia akan memukul ibu jarinya. Artinya pria hanya bisa mengerjakan pekerjaanya satu persatu.