Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

coilingAvatar border
TS
coiling
Ahok Beri Tenggat Waktu PDIP, Boy Sadikin: Sombong Sekali
Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) menunggu jawaban PDIP dalam satu minggu apakah bersedia melepas Djarot Saiful Hidayat untuk menjadi pendampingnya. Ketua DPD PDIP DKI Boy Sadikin menyebut langkah tersebut sebagai kesombongan.

Pernyataan Ahok dinilai sebagai bentuk ancaman terhadap PDIP. Ahok mengatakan jika PDIP tidak bersedia melepas Djarot tanpa status parpol pengusung, ia akan memilih PNS DKI Heru Budi Hartanto. Ahok memang sudah memilih untuk maju melalui jalur independen bersama Teman Ahok.

"Sombong sekali. Kok PDIP diancam dua minggu. Dia nggal ingat dulu sebelum ditarik? Dulu kan PDIP tahunya Jokowi, kita lalu sama-sama dengan Gerindra, Gerindra mengajukan Ahok," ungkap Boy di rumahnya, Jl Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/3/2016).

Boy mengingatkan Ahok bahwa saat Pilgub 2012 lalu, ia gagal saat ingin maju dari jalur independen. Sehingga akhirnya Ahok memilih untuk maju bersama Gerindra yang berkoalisi dengan PDIP.

"Dia maju independen nggak cukup pengumpulan KTP nya. Makanya dia pindah ke Gerindra karena nggak bisa independen, sama Teman Ahok juga," kata Boy.

Ahok menyatakan memberi waktu satu minggu kepada PDIP untuk merelakan kadernya, yakni Djarot, untuk ikut melalui jalur independen bersama dirinya. Padahal jika dari mekanisme partai, kata Boy, diperlukan waktu yang masih cukup lama bagi PDIP untuk mengambil sikap terkait Pilgub DKI.

"Penjaringan aja belum kelar. Kelarnya nggak tahu kapan. Sekarang kalau Ahok mau dua minggu lagi, bagaimana ada titik temu. Kenapa dia nggak mau nunggu dulu?" tukasnya.

Mengenai keinginan Ahok untuk menarik Djarot di Pilgub, seharusnya dilakukan dengan formal dan santun. Meski selalu mengaku dekat dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ahok dikatakan tidak berhak memberikan ultimatum.

"Saya nggak tahu Ahok ngerti nggak permainan partai. Kan kalo mau menarik kader ya sowan baik-baik. Jangan ngancem-ngancem dua minggu. Kalau ngomong di luar seakan-akan udah ngancem," ucap Boy.

"Ibu (Megawati) juga diam aja. Katanya anda bukan kader tapi deket dengan ibu. Kalau tahu ibu, harusnya bisa baca dong pikiran ibu. Kalau ibu diem tandanya apa," tambah putera Ali Sadikin itu.

Boy sendiri saat ini tengah mengajukan pengunduran dirinya dari Ketua DPD PDIP DKI. Ia membantah ingin mundur karena alasan tidak diakomodir partai untuk maju di Pilgub.

Dalam pengakuannya, Boy ingin mundur dari jabatannya saat ini karena ada konflik internal. Ia juga tidak terima jika dianggap berambisi ingin menjadi Gubernur DKI seperti ayahnya dulu.

"Surat Djarot yang ditunjuk sebagai wakil gubernur, itu saya loh yang anterin. Kalo saya ambisi saya sobek aja suratnya," tukas Boy.

Meski mengaku cocok bekerja dengan Ahok, Djarot sendiri belum menyatakan siap bertanding di Pilgub DKI 2017 mendampingi mantan Bupati Belitung Timur itu. Boy menyebut memang perlu ada izin dari partai.

"Ya pastilah. Pak Djarot harus izin dululah ke DPP dan Ketum karena kan statusnya juga masih wakil ketua. Ada mekanismenya," sebut Boy.

Sebelumnya Ahok menyatakan memberi waktu satu minggu kepada PDIP untuk mengeluarkan sikap terkait Djarot. Ia juga berencana mendeklarasikan diri untuk maju dalam Pilgub DKI dalam waktu dekat.

"Kalau Pak Djarot tidak mendapat izin dari PDIP, dia mau mengusung, (maka) kita mungkin dengan pak Heru," ujar Ahok, Jumat (4/3).sumber

Ternyata teman ahoook sudah ada sejak jaman dulu, ngebet bener nih, kayaknya sdh rencana sejak dulu nih yee emoticon-Big Grin
Jadi ini relawan murni ato sdh settingan emoticon-Wkwkwk
0
9.7K
157
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.