Ane seorang store manager disalah satu perusahaan retail. Ada yg perlu ane klarifikasi mengenai plastik berbayar ini :
1. Perusahaan retail cost'a sebenernya tetep bahkan nambah. Kenapa? Karena Rp.200 itu dilaporan keuangan tidak dimasukan kedalam laba, tp ke dalam dana CSR yg wajib dikeluarkan perusahaan, sedangkan penyediaan kantong plastiknya tetep motong budget toko T.T malah cost kita nambah karena mesti nyediain kardus sebagai alternatif jika belanjaan konsumen banyak n menolak membayar rp 200/plastik. Lagipula kan agan dikasih pilihan buat gak bayar kalau merasa keberatan. Yg ane perhatiin memang ini cukup mengurangi penggunaan plastik pribadi karena banyak yg mulai milih bawa plastik sendiri/pakai kardus.

2. Kan yg pakai plastik bukan cuma konsumen, kemasan produk juga banyak yg pakai kemasan plastik?. Untuk dlm skala industri tentu kebijakan pengurangan plastik gak bisa diterapkan secara mendadak karena ada beberapa langkah yg harus dipersiapkan terlebih dahulu: kemasan pengganti yg sesuai (ini perlu research dulu, agan gamau kan beli produk minuman mineral dlm kemasan kaca karena lebih mahal atau shampo yg pas dibeli udh merembes kemana-mana karena pake kertas) kesiapan industri dlm memproduksi dlm bentuk kemasan baru tersebut jg mesti diperhitungkan (mesin pembuat kemasan'a mesti dibikin/beli dulu) agar suplay kebutuhan masyarakat gak terganggu. Agan mau misal suplay sabun mandi mendadak langka karena pemerintah ngelarang industri berproduksi sebelum ngeganti kemasan plastik dg yg ramah lingkungan? Gak mau kan? Sedangkan masalah plastik ini sudah sangat urgen. Jadi sekarang concern'a yg dikurangin adalah dari sisi penggunaan plastik konsumen, karena konsumen masih punya alternatif lain tanpa menghambat roda ekonomi secara keseluruhan. Dan itu pun kan gak secara mendadak. Baru bbrp kota yg nerapin, dan baru rp.200 karena masih dlm tahap uji coba. Beritanya malah udh ada dari sebulan sebelum kebijakan ini di implementasikan (pernah ada HT'a di kaskus). Agan kaskuser harusnya malah lebih siap buat kebijakan ini karena lebih well informed dibanding yg lain.

3. Kantong plastik ramah lingkungan itu sebenarnya gak terurai secara keseluruhan. Kantong plastik ramah lingkungan itu campuran polymer plastik dg bahan yg mudah terurai misal zat organik. Nah yg terurai 2th itu zat organik'a aja, sedangkan polymer'a gak terurai dan ttp jadi polutan. Bahkan misal jika terurai penambahan sampahnya tetep mengkhawatirkan. Logika sederhana : yg terurai baru 1, udah nambah lagi 3. Yg 3 udh terurai udh lagi nambah 9. Kapan abisnya coba (itu pun yg 3 cuma 40%-nya yg terurai).

Jadi kalau agan keberatan dg bayar 200 dan peduli sama lingkungan, kenapa gak mulai aja bawa ransel/kantong ecobag sendiri daripada cuma ngedumel tanpa melakukan research lebih mendalam