Kereta Api (KA) Babaranjang nomor lokomotif CC 202 8612, tergelincir dan terguling di jalur rel Desa Bindu, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Akibat peristiwa tersebut, Asisten Masinis Babaranjang Acep Sunarto (35), tewas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, peristiwa mengenaskan itu terjadi, Selasa (1/3/2016) sekitar pukul 03.40 WIB. KA pengangkut batubara yang anjok ini terdiri dari tiga lokomotif yakni, lokomotif CC 202 8612, lokomotif CC 202 08 02, dan lokomotif CC 202 90 05, membawa 64 gerbong. KA tersebut tergelincir sekitar 50 meter.

"Akibat dari kejadian tersebut (KA anjlok), masinis KA Wahyudi mengalami ruka ringan dan shock. Sedangkan Asisten Masinis Acep Sunarto tewas. Sekarang dibawa ke Baturaja. Warga sekitar tidak ada yang menjadi korban, sebab ini jalur sepi," ungkap Kapolsek Peninjauan AKP Syafaruddin.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi, pihaknya melakukan pengamanan secara umum sambil menunggu evakuasi kereta api yang tergelincir, menunggu alat berat dari pihak KA.

"Dugaan sementara penyebabnya akibat alam. Korban tewas sudah dibawa pihak keluarga ke Desa Gunung Megang Muaraenim."

Humas PT KAI Divre III Sumsel Jaka Jarkasih saat dikonfirmasi secara terpisah melalui telepon genggamnya membenarkan peristiwa kecelakaan KA Babaranjang di Desa Bindu, yang menyebabkan Asisten Masinis Lokomotif Acep meninggal dunia akibat tertimbun tanah.

"Lokomotif Babaranjang yang dikemudikan Masinis Wahyudi, didampingi korban datang dari arah Tarahan Kota Lampung, tujuan Tanjung Enim, anjlok keluar jalur rel sejauh 50 meter," jelasnya.

KA Anjlok terjadi berada di Desa Bindu, Kecamatan Peninjauan yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Diketahui bahwa KA Anjlok yang mengalami kecelakaan adalah Babaranjang yang diketahui memiliki nomor lokomotif CC 202 8612.

Karena insiden KA Anjlok ini tedapat satu korban jiwa yakni Asisten Masinis yang diketahui bernama Acep Sunarto yang saat ini berusia 35 tahun. Menurut informasi yang beredar bahwa kejadian KA Anjlok ini terjadi pada tanggal 1 Maret 2016. Menurut informasi dari warga bahwa kejadian KA Anjlok terjadi sekitar pukul 03.40 WIB.

Dari data yang dihimpun bahwa KA Anjlok terdiri dari tiga lokomotif yang telah membawa sekitar 64 gerbong. Lokomotif KA Anjlok ini memiliki masing – masing nomor yang diantara lainnya adalah CC 202 8612, CC 202 90 05 serta CC 202 08 02. KA Anjlok yang mengalami kecelakaan ini tergelincir hingga 50meter.



KA Anjlok yang mengalami kecelakaan ini merupakan kereta yang digunakan untuk memuat batu bara. Syafararuddin mengemukakan bahwa memang benar adanya KA Anjlok saat berada di jalur Rel di desa Bindu. Akibat adanya KA Anjlok ini terlihat masinis Kereta Api yang bernama Wayudi mengalami luka ringan dan terlihat shok setelah kejadian itu.

Dirinya juga memberitahukan nasib dari asisten Masinis yang tewas saat KA Anjlok. Syafaruddin mengemukakan jika Asisten Masinis yang tewas saat ini akan dibawa ke Baturaja. Untuk warga yang berada di sekitar tak ada yang mengalami luka.

Diketahui bahwa Syafaruddin adalah Kapolsek Peninjauan wilayah sekitar. Agar seseuatu yang buruk tak terjadi dalam insiden KA Anjlok maka pihak kepolisian sedang berusaha mengemakan lokasi tersebut sambil menunggu evakuasi KA Anjlok dilakukan.

Syafaruddin mengemukakan bahwa dugaan sementara penyebab KA Anjlok ini karena faktor alam. Banyak yang mengemukakan bahwa tanah yang berada di dibawah Rel KA Anjlok ini mengalami longsor. Sehingga tak mampu menopang KA Anjlok saat melintasi wilayah tersebut hingga pada akhirnya kecelakaan terjadi dan menewaskan satu orang.