Selasa, 01 Maret 2016, 12:16 WIB
Pemulung Ini Tolak Uang Rp 25 Juta dari Bupati Purwakarta, Mengapa?
Red: Andi Nur Aminah
Republika/Raisan Al Farisi
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi merayu seorang ibu bernama Irma, salah satu warganya agar menjadi peserta program Keluarga Berencana (KB) dengan cara menawarkan uang senilai Rp 25 juta. Bupati memanggil seorang warganya, Irma, warga Desa Jatijajar, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jabar, ke rumah dinasnya, Selasa (1/3). Hal tersebut dilakukan untuk merayu ibu yang memiliki enam anak itu masuk program KB.
Sayangnya, rayuan Bupati Dedi tidak berhasil. Irma sendiri merupakan pemulung di sekitar jalan Tol Cipularang Kilometer 82. Sedangkan suaminya, Agus, hanya sebagai pekerja serabutan. Kondisi Irma saat ini sedang hamil meski sudah memiliki enam anak. Tetapi Irma mengaku menolak masuk program KB. Sebab, ia mempunyai pemahaman kalau banyak anak banyak rezeki.
Dedi mengaku pusing atas sikap salah seorang warganya itu. Apalagi setelah upayanya membujuk Irma, untuk menjadi peserta program KB ditolak
. Bahkan saat bupati menawarkan akan membangunkan rumah serta memberi uang sebesar Rp 25 juta agar Irma masuk program KB, itu tetap ditolak.
Irma tetap menolak ajakan bupati agar ia masuk program KB. "Ini pengalaman unik saya. Pak Agus dan bu Irma ini anaknya banyak. Rumah yang ditempatinya juga kurang layak. Tapi aneh, pasangan ini tidak mau dibantu," kata Dedi.
Saat memenuhi panggilan bupati di rumah dinasnya, Irma mengaku tidak mau bergantung dengan orang lain. Ia juga menyatakan, hasil dari bekerja sebagai pemulung sudah mencukupi kebutuhan hidupnya.
"Pak Bupati jangan mencampuri urusan keluarga saya, saya sudah bahagia bersama suami dan anak-anak," kata Irma, menolak ajakan bupati agar masuk program KB.