Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pakdejoyAvatar border
TS
pakdejoy
Pilgub DKI 2017, Ahok-Yusril 'head to head' : Yusril unggul dukungan Muslim?
Pilkada DKI, Yusril Ihza Siap Tantang Ahok Head to Head
SENIN, 29 FEBRUARI 2016 | 20:14 WIB

Pilgub DKI 2017, Ahok-Yusril 'head to head' : Yusril unggul dukungan Muslim?
Yusril Ihza Mahendra dan istrinya, Rika Kato Mahendra

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Yusril Ihza Mahendra menyatakan siap berhadapan secara head to head dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada 2017. Selepas Wali Kota Bandung Ridwal Kamil menyatakan tak bakal maju dalam bursa calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril mengaku akan meningkatkan upaya pengumpulan dukungan.

Yusril berujar, ia sudah menemui petinggi sejumlah partai politik. "Kami berharap rangkaian pertemuan dengan pimpinan partai ini mengerucut pada satu kesimpulan, yakni 'head to head' dengan Pak Ahok," kata Yusril, Senin 29 Februari 2016.

Dari Partai Demokrat, Yusril akan menemui Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. "Saya akan bertemu SBY di Cikeas untuk menjajaki pandangan tentang pencalonan Gubernur DKI," ucapnya. (Baca juga: Tak Jadi Lawan Ahok, Ini Penantang Emil di Pilgub Jawa Barat)

Dengan Partai Gerakan Indonesia Raya, Yusril mengaku sudah bertemu Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo. "Dalam minggu ini saya berharap pertemuan dengan sejumlah partai lain juga sudah dapat diselesaikan," kata Yusril.

Dia menyatakan keseriusannya dalam penggalangan dukungan tersebut adalah agar warga Jakarta bisa fokus saat Pilkada mendatang. "Jadi seperti antara Jokowi versus Prabowo di Pemilihan Presiden 2014," ujar Yusril.

Penggalangan dukungan tersebut, kata Yusril, mulai bergerak awal Maret mendatang. "Kami targetkan pada Juni 2016 nanti kami berhasil mendapat minimal 1 juta dukungan rakyat DKI, sehingga siap untuk verifikasi pada Agustus 2016," tuturnya.

Adapun Ridwan Kamil memutuskan tidak maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI 2017. Ridwan beralasan belum rampung membenahi Kota Bandung pada periode pertama kepemimpinannya selama lima tahun (2013-2018). "Tugas saya belum selesai pada periode pertama. Jadi silakan lanjutkan proses pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 tanpa saya," kata dia di Bandung.
https://m.tempo.co/read/news/2016/02...k-head-to-head


Yusril: Jika "Head to Head" dengan Ahok, Saya Bersedia Maju Jadi Cagub
Sabtu, 6 Februari 2016 | 13:44 WIB

[img]http://assets.kompas.com/data/photo/2012/12/19/1118222-sisminbakum-780x390.JPG[/ig]
Yusril Ihza Mahendra

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada pilkada serentak 2017.

Ia mengaku bersedia maju jika bisa berhadapan langsung dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, seperti pada pertarungan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto pada pemilu presiden lalu.

"Kalau head to head, saya bersedia untuk maju biar rakyat fokus menentukan pilgub, tidak terpecah-pecah," ujar Yusril seusai acara peluncuran bukunya di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (6/2/2016).

Dia pun membenarkan, ia mau mencalonkan diri sebagai presiden. Oleh karena itu, untuk mengawalinya, Yusril berniat maju dalam Pilgub DKI Jakarta.

Awalnya, Yusril tak serius menanggapi wacana pencalonan dirinya dalam Pilkada DKI Jakarta. Dia pun lebih memilih melihat perkembangan wacana pencalonan dirinya terlebih dulu hingga akhirnya mantap maju sebagai calon gubernur.

Yusril mengaku, niat itu sudah mendapat restu dari keluarga.

"Insya Allah. Keluarga tidak masalah. Jadi, kalau saya ingin maju, keluarga sepakat saja," kata dia.

Sebelumnya, nama Yusril didorong maju untuk mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pilkada DKI 2017. Hal ini menyusul kemenangan kakak Yusril, Yuslih Ihza Mahendra, dalam Pilkada Belitung Timur.

Yuslih berhasil unggul atas calon petahana, Basuri Tjahaja Purnama, yang merupakan adik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
http://nasional.kompas.com/read/2016...aju.Jadi.Cagub


Dr Adian: Umat Islam Jangan Terteror Opini
Selasa, 1 Maret 2016 - 17:48 WIB

Banyak orang Islam yang mampu menjadi gubernur DKI Jakarta. Kalau Yusril, Adyaksa, dan Sandiaga Uno berkolaborasi, maka insyaAllah menang!

Umat Islam sebaiknya tak terterol oleh opini yang berkembang. Komentar itu disampaikan cendekiawan Muslim, Dr Adian Husaini saat mengisi acara di Radio Dakta 107 FM.

“Umat Islam jangan terteror opini,” begitulah pesan Adian Husaini dalam program rutin ULASAN MEDIA, di Radio Dakta 107 FM, Selasa (1/3/2016) ini.

Pernyataan Adian disampaikan menanggapi media-media yang menyiarkan berbagai berita, bahwa setelah batalnya Ridwan Kamil mencalonkan diri, maka seolah-olah Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama alias Ahok tidak akan terkalahkan.

“Yusril itu pendekar politik, pendekar hukum, dan pendekar silat. Ia satu daerah dengan Ahok. Yusril kenal jurus Ahok,” kata Adian. Menurutnya, Yusril bisa mengalahkan Ahok. Sandiaga Uno juga bukan orang sembarangan, susah dicari kelemahannya. Ditambahkannya, bahwa Adyaksa Dault pun punya potensi besar untuk memimpin DKI Jakarta dan kiprahnya dalam berbagai bidang sudah teruji. Dan mungkin juga akan muncul calon lain yang potensial.

Banyak orang Islam yang mampu menjadi gubernur DKI Jakarta. Kalau Yusril, Adyaksa, dan Sandiaga Uno berkolaborasi, maka insyaAllah menang!

“Jangan kena teror opini, seolah-olah orang Islam tidak ada yang becus memimpin Jakarta!” kata Adian.

Pemerhati media ini menyarankan agar partai-partai politik yang tidak mendukung Ahok segera menentukan siapa pasangan calon gubernur dan wakil gubrenur DKI Jakarta. Setelah itu, mereka harus menyusun program dan langkah-langkah yang lebih baik dari program Ahok selama ini.

“Umat Islam harus adil menilai Ahok. Kebijakan yang baik, harus diapresiasi. Tetapi kebijakan dan pemikiran yang salah harus dikoreksi,” lanjut Adian yang bertahun-tahun aktif sebagai wartawan dan dosen ilmu jurnalistik.

Selanjutnya dijelaskan, bahwa dalam masalah kepemimpinan ada cara pandang yang berbeda antara orang Islam dengan orang sekuler-liberal. Orang Islam memandang pemimpin itu sebagai “imam”, yang harus bisa menjadi panutan dalam keimanan, ibadah, akhlak, dan kebijakan.

Adian menunjuk kitab “Siyasah Syar’iyyah” karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sebagai salah satu kitab yang baik dalam adab memilih kepemimpinan.

“Jadi, pemimpin dalam pandangan Islam itu tugasnya bukan hanya penarik pajak dan pembagi anggaran untuk makan, papan, sandang dan hiburan. Sebab, manusia itu beda dengan binatang,” jelasnya. Jadi, tugas pemimpin dalam Islam adalah memimpin rakyat untuk selamat dan sejahtera dunia akhirat.

Meskipun masalah gubernur DKI Jakarta sangat penting, Adian mengajak agar umat Islam, jangan melupakan agenda besar perjuangan mereka, yaitu “membangun peradaban Islam di Jakarta”.

“Siapa pun gubernurnya, jangan lupa agenda besar itu!”

Di akhir acara ULASAN MEDIA Radian Dakta, Adian memberikan syarat untuk memenangkan pilkadal (pemilihan kepala daerah langsung) DKI-Jakarta: “niat ikhlas untuk berjuang, jangan untuk kemegahan diri dan kelompok, serta sungguh-sungguh meminta pertolongan Allah SWT.”

“Dan Ingat,” lanjut Adian, “Doa orang-orang sholeh dan zuhud bisa mengalahkan segalanya!” Kunci kemenangannya, sekali lagi, adalah keikhlasan, kesungguhan, keteladanan, dan kecerdasan.

Program ULASAN MEDIA Adian Husaini Radio Dakta 107 FM adalah acara rutin tiap pagi (Senin-Jumat, pukul 06.30-07.00 WIB). Acara ini bisa diikuti juga melalui livestreaming www.dakta.com . Adian Husaini pernah menjadi wartawan di Harian Berita Buana dan Republika (1990-1997), dosen jurnalistik, dan penulis puluhan buku masalah opini dan pemikiran Islam.

Sejak tahun 2003 hingga sekarang, Adian masih menulis rutin untuk program CATATAN AKHIR PEKAN ADIAN HUSAINI di Radio Dakta dan hidayatullah.com, yang saat ini sudah mencapai Catatan ke-414.

Pada era 1990-an, Adian Husaini sudah mengasuh acara TEROPONG MEDIA di Radio Muslim FM, yang kini radio itu telah berubah namanya.
http://www.hidayatullah.com/none/rea...ror-opini.html


'Jangan Terlalu Banyak Calon untuk Kalahkan Ahok, Suara Kita akan Pecah, Suara China Akan Utuh'
3/01/2016

NBCIndonesia.com - Pengamat politik, Prof. Nazaruddin Sjamsuddin mengatakan jika ingin memenangkan pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan datang mestinya memang seharusnya tidak banyak calon. Misalnya saja untuk calon Yusril Ihza Mehendra.

Ketua Umum PBB ini dilihat olehnya mungkin bisa menghadapi Ahok (Gubernur DKI Jakarta saat ini) di dalam Pilgub 2017 dengan syarat di atas.

“Yusril maju itu bagus. Tapi sayaa sarankan kita itu jangan terlalu banyak mencalonkan jika ingin mengalahkan Ahok. Jika kita banyak, maka suara kita akan pecah. Sedangkan Ahok suaranya akan tetap utuh. Dan kita akan kalah nanti. Ini yang saya khawatirkan,” sampainya ke voa-islam.com, di Jakarta.

Karena itu penting untuk diadakannya koordinasi untuk calon-calon yang ada untuk mengalahkan Ahok. Dengan itu suara untuk kalahkan Ahok akan tetap bulat.

“Harus ada rembukan untuk calon yang ada atau yang belum ada. Pilih, siapa yang kiranya tepat. Dan tetap saja jika suara umat Islam atau aktivis Islam tidak bulat, tidak dapat kalahkan Ahok. Suara Cina akan utuh,” tambahnya.

Selain itu, ia menyampaikan jika bisa calon untuk mengalahkan Ahok, setelah disepakati ada baiknya melalukan sosialiasi. Tidak hanya untuk kalangan tertentu, tetapi semua kalangan.

Sedangkan untuk memprediksi, Guru Besar Ilmu Politik UI ini tidak ingin berkomentar. Karena menurutnya, siapapun yang bertarung di dalam Pilgub dengan system demokrasi kebenaran dan kesalahan itu sangat tipis.

“Ah, saya tidak ingin meramalkan atau memprediksi. Karena antara benar dan salah itu sangaat tipis dindingnya,” tutupnya.
http://www.nbcindonesia.com/2016/03/...lon-untuk.html


Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula
MINGGU, 14 DESEMBER 2014 | 19:39 WIB

Pilgub DKI 2017, Ahok-Yusril 'head to head' : Yusril unggul dukungan Muslim?
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan mulai terbiasa dengan kecaman-kecaman warga yang diterimanya setiap mengeluarkan kebijakan. Warga, kata Ahok, sering kali mengumpat jika keinginannya tak dikabulkan oleh Pemerintah DKI Jakarta.

Di saat itu, warga serempak menyalahkan Basuki lantaran tak memerintahkan anak buahnya agar menuruti keinginan warga. "Saat seperti itu, kelemahan saya diungkit. Mudah saja, sudah Cina, kafir pula," kata Ahok saat memberi sambutan dalam acara Demokrasi Tanpa Korupsi di Museum Nasional, Ahad, 14 Desember 2014. (Baca: Ahok Wajibkan Angkot Berargometer Tahun Depan)

Ahok menuturkan, salah satu contoh kasusnya yakni rencana penggusuran Kalijodo. Warga berkukuh mempertahankan tempat tinggal mereka. Namun di sisi lain, penggusuran tersebut bertujuan memindahkan anak-anak yang ada di wilayah tersebut agar mendapat pendidikan layak dan mengubah tempat itu menjadi ruang terbuka hijau.

Kasus lainnya, ujar Ahok, upaya pengawasan distribusi minuman keras. Ketimbang melarang, ia memilih memperketat pengawasan distribusi mulai dari pabrik hingga konsumen. Alasannya, banyak turis di Ibu Kota yang juga membutuhkan minuman tersebut.

Kasus yang tak kalah memusingkan, kata Ahok, yakni pembebasan lahan dalam proyek sodetan Ciliwung. Ahok menjelaskan proyek tersebut diselesaikan dengan menentukan harga appraisal dan konsinyasi pengadilan lantaran adanya tarik ulur harga antara warga dan pemerintah. "Kami harus memaksakan orang agar taat hukum. Kalau tidak, ngelunjak semua," kata dia.

Ahok mengatakan ketiga kasus tersebut membuatnya menjadi sasaran empuk kemarahan warga. "Kata orang, seribu teman kurang, satu musuh terlalu banyak. Kalau saya, 50 orang musuh juga tak apa, toh sudah telanjur banyak," ujar Ahok.
https://m.tempo.co/read/news/2014/12...ina-kafir-pula


Pilgub DKI Jakarta
Kata Yusril, Ahok Capres 2019 Jika Menang Pilgub DKI 2017
Sabtu, 6 Februari 2016 16:42 WIB

Pilgub DKI 2017, Ahok-Yusril 'head to head' : Yusril unggul dukungan Muslim?
Foto Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan pakar hukum Tata Negara, Profesor Yusril Ihza Mahendra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menjelaskan alasannya berniat maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah serentak tahun 2017 mendatang.

Menurut Yusril, sebenarnya dia masih memiliki niat besar untuk mendapatkan jabatan presiden.

Namun, mantan Menteri Kehakiman ini berpendapat dirinya harus dapat mengalahkan Gubernur DKI Jakarta pertahana, Basuki Tjahaja Purnama, sebelum mencoba menantang Joko Widodo dalam Pemilu 2019.

"Kalau seperti kata jawara banten 'ente kalau mau bertarung lawan Jokowi harus ngelangkahin mayatnya Ahok dulu'," kata Yusril Ihza Mahendra dengan nada bercanda pada acara peluncuran bukunya di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (6/2/2016).

Seolah tidak ingin dinilai hanya mengejar jabatan, Yusril menyebut bahwa Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering disapa Ahok akan mencoba bertarung pada Pemilu 2019 jika berhasil terpilih kembali pada Pilkada 2017.

"Perkiraan saya kalau 2017, Pak Ahok menang Pilgub, beliau juga akan maju ke Pilpres," kata Yusril.

Lebih lanjut, terkait upayanya ikut bertarung dalam Pilkada Jakarta 2017, Yusril mengaku telah ada sejumlah orang yang mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan kepadanya.

Beberapa partai politik juga dia klaim telah menunjukan dukungan kepadanya.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...ilgub-dki-2017


Ahok Jangan Jumawa, Bukan Dia yang Dipilih Rakyat Saat Pilgub DKI dulu, tapi Jokowi
SABTU, 29 AGUSTUS 2015 , 16:26:00 WIB

RMOL. Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sempat menantang jurubicara Demokrat Ikhsan Modjo untuk maju melawannya dalam Pemilukada 2017 di DKI Jakarta.

Menanggapi hal itu, Ikhsan justru meminta agar Ahok tidak jumawa. Menurutnya, keterpihan Ahok menjadi gubernur DKI saat ini bukan karena dipilih rakyat, tapi gara-gara tertimpa untung Jokowi jadi presiden.

"Komentar saya singkat aja dulu, yang dipilih oleh rakyat sebagai Gubernur kan Pak Jokowi, bukan Ahok, jadi beliau jangan jumawa dulu, tapi kita lihat nanti 2017," pungkas Ikhsan saat ditemui di Resto Nicoles, Brassco, Cipanas, Jawa Barat (29/8).

Namun begitu, Ikhsan tidak menanggapi lebih lanjut mengenai tantangan Ahok tersebut.

Saat ini, Ikhsan tercatat sebagai calon walikota Tangerang Selatan dalam Pilkada Serentak yang akan dihelat akhir tahun nanti.

Kicauan Ikhsan Modjo dalam akun Twitter-nya sempat membuat berang Ahok. Pasalnya dalam kicauan itu Ahok disebut sebagai sebuah kotoran.

"Selamat pagi. Mandi pagi tadi apakah sudah mengeluarkan Ahok semua?" demikian isi tweet tersebut.

Ahok bereaksi. Ia membalas hal itu dengan menantang Ikhsan maju di Pilkada DKI Jakarta melawan dirinya.

"Kalau enggak bisa jadi walikota, jadi gubernur, tantang saya. Buktikan Anda bisa lebih jago dari saya. Kalaupun ada (calon gubernur) yang lebih pintar dan jujur dari saya, buat apa saya jadi gubernur DKI lagi," tantang Ahok
http://politik.rmol.co/read/2015/08/...ipilih-Rakyat-

----------------------------------------

Meskipun chinese dan kapir, Ahok punya kans untuk menang dibanding Yusril yang hanya mengandalkan suara muslim Jakarta. Rakyat Jakarta yang umumnya migran itu, cukup realistis dan pragmatis, apalagi kalangan bawah yang umumnya buruh dan pekerja sektor informal itu. Mereka dirayu dengan sembako murah atau gratis dapat e-KTP saja, bisa berpihak ke Ahok. Apalagi bila pendanaan kampanye Ahok nanti melimpah-ruah seperti Jokowi ketika maju Pilgub DKI dulu, yang didukung banyak Naga di negeri ini, plus Jasmev untuk Ahok (sahabat atau teman Ahok)., Kayaknya angpao-angpao mereka bisa menjatuhkan "iman" para pemilih yang muslim. Nah lhoooo... pada akhirnya 'money talk', bukan?


emoticon-Angkat Beer
Diubah oleh pakdejoy 01-03-2016 11:56
0
5.8K
47
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.