Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pakdejoyAvatar border
TS
pakdejoy
[Late's NEWS] Beginilah Kelakuan Orang2 BPJS Kesehatan Divre II Riau yang Foya-foya
Ditengah Kecaman Buruknya Layanan, BPJS Kesehatan Divre II Riau Foya-foya
Kamis,12 November 2015 - 15:50:13 WIB

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Ditengah kecaman karena layanan yang buruk dan mengecewakan dari kalangan masyarakat di Riau khususnya dan Indonesia umumnya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJSK) Regional II yakni Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat dan Jambi justru berfoya-foya dengan menghamburkan uang milik rakyat yang dihimpun dari iuran perbulannya tersebut dengan dalih Rapat Kerja (Raker) di sebuah hotel mewah di Lagooi Resort Bintan Kepri.

Rapat Kerja yang digelar bersama 150 orang peserta dari Tim Kendali Mutu Kendali Biaya (TKMKB) BPJS Regional II berlangsung selama dua hari yakni 4 dan 5 November lalu.

Selain lokasi acara yang dikenal mahal, acara tersebut juga dimeriahkan dengan pesta kembang api. Selain itu, menurut informasi yang didapatkan, sebanyak 150 peserta juga diberikan souvenir kegiatan berupa sebuah travel bag (tas travel) diperkirakan berharga diatas Rp 3 juta rupiah.

dr Rusli Armayani, salah seorang peserta yang hadir dilokasi tersebut menyebutkan, kegiatan tersebut membahas mengenai Inocbgs bersama perwakilan TKMKB dari 4 Provinsi. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat mengecewakan. Karena saat ini, BPJSK sendiri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sifatnya Nirlaba. "Nirlaba itu diartikan keuntungan yang didapat harus dipergunakan kembali untuk layanan kesehatan,"jelasnya.

Bahkan lanjut Rusli Armayani, beberapa orang dokter yang hadir pada saat itu juga sempat menangis ketika mengetahui fakta bahwa uang iuran BPJS yang dipungut dari masyarakat serta dana dari APBN digunakan untuk sebuah kegiatan hanya untuk menghambur-hamburkan uang saja dan tidak bermanfaat.

"Ketika masyarakat masih banyak mengeluhkan tentang sistem pelayanan BPJSK yang kurang maksimal, Pihak BPJSK sendiri menghambur-hamburkan uang, disini saya merasa agak heran,"pungkasnya.

Armayani Rusli juga sempat membagikan pemikirannya tersebut kedalam sebuah jejaring sosial. Yang pada saat itu Rusli menuliskan klaim pending BPJS hingga saat ini mencapai Rp 1.54 Triliun. Hal tersebut sangat ironis sekali jika dibanding dengan kegiatan diselenggarakan pihak BPJS yang super mewah.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pekanbaru dr Zul Asdi SpB Mkes ketika dikonfirmasi membenarkan bahwasanya kegiatan tersebut telah berlangsung di Lagooi Resort, Bintan. Ia sendiri memang tidak hadir pada acara tersebut. Namun sebutnya, perwakilan IDI Pekanbaru yang hadir memang rata-rata mengeluhkan dengan kegiatan terkesan sangat mewah tersebut.

"kalau ndak salah informasi yang saya dapat, setiap dokter yang hadir dikasih souvenir berupa tas travel bag dan ada uang sakunya saya ga tau uang sakunya berapa persisnya,"ungkapnya.

Ia secara pribadi juga sangat menyayangkan kegiatan yang awalnya direncanakan di Bukittinggi, Sumatera Barat itu akhirnya berpindah ke lokasi super mewah Lagooi Resort dengan alasan pada tanggal 4 dan 5 November tersebut kabut asap.

Ditambahkan oleh dr Zul Asdi SpB Mkes lagi, informasi yang didapatkannya dari teman sejawat saat mengikuti acara tersebut sempat di komplain oleh para peserta disaat pesta kembang api diselenggarakan untuk kemeriahan acara.
http://gagasanriau.com/news/detail/3...e-ii-foya-foya

Quote:


Kejari Pekanbaru selidiki dugaan korupsi penjualan tanah BPJS
Kamis, 24 April 2014 13:13

Merdeka.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru saat ini sedang menyelidiki dugaan korupsi pada penjualan aset negara, berupa sebidang tanah seluas 1,8 Ha di Jalan Rajawali kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. Beberapa orang saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru, terkait dugaan korupsi tersebut. Dan tidak lama lagi kasus tersebut akan ditingkatkan ke penyidikan.

Kepala seksi Pidana Khusus Kejari Pekanbaru, Eka Safitra kepada wartawan, Kamis (24/4) mengatakan bahwa, pihaknya sedang melakukan penyelidikan yang melibatkan BPJS Kesehatan Regional II Riau terkait penjualan aset negara.

"Kami mendapat laporan dari masyarakat, lalu melakukan penyelidikan, lalu kami menemukan adanya dugaan korupsi pada penjualan sebidang tanah seluas 1,8 Ha di tahun 2001 di Jalan Rajawali, Pekanbaru dijual BPJS Regional II Riau yang kala itu masih bernama PT Askes," ujar Eka.

Tanah yang dijual itu, kata Eka, tanpa proses lelang melalui kantor lelang negara. Bahkan tanah tersebut dijual ke pegawai BPJS Riau sendiri. Tanah tersebut dipecah menjadi 15 kapling. "Dan tanah tersebut dijual dengan harga murah yakni Rp75 juta," ungkapnya.

Masih menurut Eka, tanah tersebut paling banyak dibeli oleh mantan Kepala cabang PT Askes kala itu berinisial DM sebanyak tiga kapling. "DM sendiri telah beberapa kali kita periksa, begitu juga saksi lainnya, terutama yang membeli tanah di lokasi tersebut," ujarnya.

Untuk mendalami kasus tersebut, sambung Eka, penyidik juga meminta keterangan dari beberapa pegawai dari Kantor Lelang Negara.

"Ternyata penjualan aset tersebut, tanpa proses lelang. Bahkan tidak ada izin dari Menkes selaku pemegang saham terbesar, dan izin dan Menteri keuangan. Jadi penjualan aset tersebut, diduga dilakukan proses yang tidak benar sehingga merugikan negara," tegas Eka.

Jaksa juga telah melakukan gelar perkara di Kejati Riau untuk proses peningkatan dari penyelidikan ke penyidikan."Dalam waktu dekat ini kita akan ekspos di Kejati. Dan kasusnya segera ditingkatkan ke penyidikan," pungkas Eka Safitra.
http://www.merdeka.com/peristiwa/kej...anah-bpjs.html


Seorang kaskuser melaporkan secara rinci acara foya-foya orang-orang BPJS Riau itu di thread sebelah ....
Quote:


----------------------------------------

Sekarang bisa dibayangkan sendiri, kalau Riau itu adalah sebuah provinsi dengan penduduk kecil sehingga otomatis peserta BPJS-nya pun kecil, bisa segitu gaya hidupnya. Maka bisa eloe bayangkan bagaimana dengan gaya hidup orang-orang BPJS di Prov.DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim atau Sulsel, yang punya penduduk bejubel sehingga pemasukan dana masyarakat yang dikelola mereka via BPJS itu, pasti lebih fantastis lagi, bukan? Rakyat menunggu!

emoticon-Angkat Beer
Diubah oleh pakdejoy 01-03-2016 01:34
0
11.8K
56
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.