TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) Edy Suandi Hamid sepakat dengan hasil survei yang menyebut petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) "di atas angin" alias bisa menang jika Pilgub DKI Jakarta dilakukan saat ini.

Ini karena sosok Ahok yang sangat populer akibat gebrakannya yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Kendati, menurut Edy, perlawanan keras terhadap Ahok yang disosialiasikan secara sistemik bisa saja membuatnya tergelincir pada pilgub DKI Jakarta akan datang.

Edy menyebut dua hal yang bisa membuat Ahok kalah di Pilgub DKI. Pertama, dia mengingatkan Ahok untuk bisa memperbaiki karakternya yang terkesan emosional.
"Ahok bisa tergelincir pada pilgub, akibat karakter Ahok yang terkesan emosional, extrovert, sehingga menabrak rambu-rambu budaya Indonesia, lebih-lebih budaya Jawa," kata Edy kepada Tribunnews.com, Senin (29/2/2016).

Karakter Ahok seperti itu, kata dia, mungkin bisa diterima dalam budaya barat yang ceplas-ceplos namun belum tentu bisa diterima di masyarakat Jakarta pada umumnya.

Hal kedua, lanjut Edy, isu agama dan ras bisa saja menjadi hambatan bagi Ahok untuk menang. Apalagi jika nanti bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra bakal head to head dengan Ahok di Pilgub.
"Kalau head to head dengan Yusril yang dipersepsikan tokoh islam-nasionalis, maka bisa saja itu mengalahkan Ahok. Isu agama dan ras bisa saja menjadi hambatan bagi Ahok untuk menang," ujarnya.

Namun bisa saja hasilnya berbeda, kata dia, kalau calon-calon dari tokoh populer banyak maju bersaing dengan Ahok di Pilgub. "Kalau itu yang terjadi maka peluang Ahok malah menjadi besar. Mundurnya Ridwan Kamil akan memberi peluang lebih besar bagi calon lain untuk mengalahkan Ahok," tandasnya.

Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra menyiapkan diri untuk menggalang kekuatan melawan Ahok dalam Pilkada DKI.
Kekuatan yang digalang Yusril dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi Ahok, pasca keputusan Ridwan Kamil batal maju dalam pertarungan merebut kursi gubernur DKI Jakarta.

"Malam ini saya akan bertemu dengan SBY di Cikeas untuk menjajaki pandangan Partai Demokrat tentang pencalonan gubernur DKI," kata Yusril lewat pesan singkat yang diterima Tribunnews.com, Senin (29/2/2016).

http://m.tribunnews.com/metropolitan/2016/02/29/ini-dua-faktor-yang-bisa-membuat-ahok-kalah-di-pilgub?page=1

Saya setuju sama pendapat ahli di atas gan. Mundurnya kang emil dari bursa akan menguntungkan Yusril. Head to head maka koh ahok bisa kalah