JOGJA - Per 1 Maret mendatang, jalan depan stasiun lempuyangan secara resmi bakal menjadi satu arah dari barat ke timur. Hal ini bertujuan untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi ketika penumpang naik dan turun kereta api secara bebarengan. Mobil-mobil yang berhenti menurunkan penumpang di depan gerbang stasiun bisa membuat kemacetan yang berarti. Apalagi jika dilakukan dari sisi seberangnya juga. Berbeda dengan stasiun Tugu yang mempunyai drop point, stasiun Lempuyangan hanya mempunyai area terbatas sehingga terpaksa dilakukan rekayasa lalu lintas jalan di depan stasiun.

Dari perempatan sebelah timur stasiun lempuyangan, tepatnya di bawah jembatan layang sudah terpasang rambu dilarang masuk yang memakan setengah badan jalan. Tiang rambu juga sudah tegak berdiri kokoh menghadap langit, namun masih ditutupi tanda larangan masuk. Beberapa pengendara khususnya sepeda motor, masih ada yang nekat menerobos tanda larangan tersebut. Menurut hitungan TS, per 1 menit ada sekitar 20 motor berbagai varian rasa dan ukuran (maksudnya merk dan cc) masuk menerjang ke arah barat.

Diperkirakan mereka sewaktu bikin SIM (Surat Ijin Melanggar) pasti nembak. Namun ada juga beberapa pengendara yang berhenti tepat di depan rambu, dan memutuskan mengambil jalan tikus

Sayangnya setiap minggu melewati jalan depan stasiun Lempuyangan, ane tidak menemukan satu polisi pun yang berjaga di daerah sana. Padahal menurut hemat saya, para polisi bisa kejar target "mau tilang atau gimana?" dan membuat efek jera pada para pelanggar, sehingga bisa menekan jumlah pelanggaran lalu lintas disana.(antokoplak)