Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

williams.dAvatar border
TS
williams.d
MENGAPA SINETRON POPULER DI INDONESIA
“Ngapain sih nonton sinetron, kan ga ada isinya? Ceritanya begitu-begitu aja, yang baik bakal disiksa sama yang jahat, ada yang rebutan warisanlah, rebutan istri/suami oranglah, putrinya ketuker dan sebagainya. Drama-drama terus, dan pada akhirnya yang baik akan menang. Kalau rating/share-nya ternyata bagus maka langsung dibikin season lanjutan (mumpung laku), walau alur ceritanya jadi berantakan atau dipaksa nyambung, yang penting orang masih mau nonton.”

Mungkin Anda juga bertanya-tanya, kenapa sinetron itu sangat-sangat laku di Indonesia. Kok bisa tayangan yang cerita/alur/scriptnya seadanya (cenderung maksa & gampang ditebak) tetap saja banyak penontonnya.

Sebenarnya hal ini tidak jauh berbeda dengan alasan mengapa Anda sering mendengar hoax, orang-orang suka hal yang negatif, kontroversi, dan heboh. Walaupun mereka tahu itu hoax, tetap saja orang akan membaca berita hoax tersebut. Begitu pula sinetron, walaupun mereka tahu isinya seperti apa, tetap saja mereka akan menontonnya.

Langsung to the point, inilah beberapa alasan mengapa sinetron sangat laku di Indonesia.

1. Sinetron adalah hiburan utama masyarakat Indonesia

Pertanyaannya kenapa bisa?

Kita tahu penetrasi internet di Indonesia hanya sekitar 30%, artinya ada sekitar 175 juta penduduk Indonesia yang tidak memiliki akses internet. Kemana mereka harus mencari wadah/media untuk hiburan & informasi? Tentu televisi.

Bisa dibilang televisi adalah satu-satunya media hiburan bagi masyarakat golongan menengah bawah. Televisi tetaplah media no. 1 di Indonesia, secara 90% lebih rakyat Indonesia menonton TV dan kategori sinetron adalah segmen yang paling banyak penontonnya. Anda bisa cek sendiri pada saat jam prime time (jam puncak) pukul 18.00-21.00 apa yang paling sering muncul di TV? Ya, kurang lebih sinetron, film, atau entertainment sejenisnya.

Terlepas dari sinetron itu bagus atau tidak, orang suka atau tidak suka, mendidik atau tidak mendidik, memang sudah secara natural masyarakat dikondisikan/diarahkan bahwa sinetron adalah hiburan utama masyarakat Indonesia. Masyarakat tidak butuh alasan, mereka menonton karena itulah hiburan utama mereka.

Berbeda jika mereka memiliki akses internet/media hiburan lainnya, mereka tidak punya pilihan kecuali menonton TV, dan apapun yang ditayangkan akan mereka tonton, karena hanya itulah hiburan mereka.

2. Sinetron menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia (mayoritas)

“Ok mungkin mereka tidak ada hiburan lain selain nonton TV, tapi kan mereka masih bisa ganti channel lain yang isinya bukan sinetron?”

Disinilah selling point dari sinetron sangat ditonjolkan. Mayoritas dari penonton TV adalah masyarakat kelas menengah bawah, siapa saja masyarakat golongan bawah tersebut?

Mereka yang merasa hidupnya berat/sulit
Mereka yang kondisi ekonominya pas-pasan atau kekurangan
Mereka yang berpikir bahwa hidup ini tidak adil dan merasa dikelilingi oleh orang-orang jahat
Jadi sinetron ini seakan menjadi gambaran ekstrim hidup mereka. Mereka merasa kehidupan mereka diwakilkan lewat tokoh utama sinetron tersebut, dan seburuk apapun situasinya semua akan berakhir dengan happy ending emoticon-Smilie

Ada harapan yang sinetron ini jual kepada penontonnya, bahwa sesulit apapun kehidupan yang dijalini tokoh utama, semua akan indah pada waktunya asal kita tetap menjadi orang yang baik.

Kesamaan rasa & harapan inilah yang menjadi selling point atau nilai jual utama dari setiap sinetron yang ada di Indonesia. Inilah pula yang biasa dijual oleh motivator-motivator atau buku-buku motivasi yang sering kita lihat.

Mereka seakan terus menonton sinetron karena ingin tahu bagaimana kehidupan tokoh utama berputar balik, walaupun lama dan digantung episode demi episode, selama judul sinetron itu masih ada, masih ada harapan untuk si tokoh utama untuk mendapatkan kebahagiaan pada akhirnya.

happy-ending3. Sinetron sangat mengerti apa yang diinginkan penontonnya

Jika pembuat berita hoax mengerti bahwa masyarakat menyukai sesuatu yang heboh, negatif, dan kontroversi, maka pembuat sinetron sangat mengerti bahwa masyarakat menyukai tayangan yang bersifat adil secara moral. Mereka ingin melihat keadilan sosial.

Apa maksudnya? Sama seperti poin sebelumnya, masyarakat ingin akhir yang bahagia.

Mereka ingin happy ending (karena merasa hidupnya sulit)
Mereka ingin keadilan ditegakkan (karena merasa hidupnya tidak adil)
Mereka ingin ada yang baik dan ada yang jahat (karena merasa dirinya orang baik yang dikelilingi orang jahat)
Kenyataannya adalah kita sering berdelusi bahwa dunia memang berjalan seperti itu. Dan fakta yang berlawanan dengan pandangan diatas sangat sulit diterima. Itulah sebabnya orang-orang tidak pernah mengerti mengapa hidup ini tidak adil dan selalu berpikir selama kita menjadi orang baik maka semua akan berakhir bahagia.

Hidup ini bukanlah sinetron, hidup tidak akan seindah cerita-cerita di film, atau selalu berakhir dengan happy ending. Untuk menjadi sukses/bahagia tidaklah cukup menjadi sekedar orang baik, Anda juga harus cerdas mencari ilmu dan bekerja. Berbeda dengan sinetron/TV yang hanya memperlihatkan hiburan/harapan semu semata, Anda juga membutuhkan edukasi dan kerja keras untuk mulai membangun kesuksesan dan kebahagiaan Anda.

Pada akhirnya Andalah tokoh utama sebenarnya dalam hidup ini, tidak ada yang salah dengan melihat sosok lain untuk dijadikan panutan hidup atau pahlawan bagi diri Anda. Tapi kita semua tahu siapa tokoh utamanya dan setiap orang bisa menjadi pahlawan dengan caranya sendiri.

Everybody can be a hero, and the hero always happy in the end
Diubah oleh williams.d 01-03-2016 05:19
0
2.8K
36
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.