Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

metrojambiAvatar border
TS
metrojambi
Tak Ada Jembatan, Para Siswa Ini Harus Titih Batang Kayu ke Sekolah


BANGKO – Aktivitas para pelajar Sekolah Dasar (SD) Negeri 151, Desa Batang Kibul, Kecamatan Tabir Barat Kabupaten Merangin, sangat memprihatinkan. Untuk sampai ke sekolah, para siswa ini harus menempuh perjalanan sepanjang 1 - 2,5 Km, dengan berjalan kaki.

Mirisnya lagi, para siswa harus melalui sungai yang tak ada lagi jembatannya. Terpaksa, mereka menitih batangkayu yang dipasang membelah sungai, untuk menyebrang. Tampak mereka harus berhati-hati saat melintas, sebab terpeleset sedikit saja, mereka bisa hanyut di sungai.

Pemandangan tak biasa ini sungguh memilukan dunia pendidikan di Jambi. Tak hanya itu, Kepala Sekolah SD Negeri 151 Batang Kibul, Kusaini, menyebut, hanya ada 12 guru yang bertugas di sekolahnya. Sebanyak empat orang guru berstatus pegawai negeri sipil, lima orang guru masuk kategori kontrak (K2) dan tiga orang guru komite sekolah.

Dituturkannya, kondisi sekolahnya juga sangat memprihatinkan, bahkan jauh dari kata layak. Selain jauh dari pemukiman, lokasinya sangat dekat dengan kandang kerbau.

‘’Gedung sekolah kami itu sudah tidak layak lagi, selain sudah rusak juga dekat dengan kandang-kandang kerbau yang selalu mengeluarkan bau tak sedap. Sekarang lokasinya juga sudah sangat jauh dari pemukiman warga,’’ ujar Kusaini.

Mirisnya lagi, saat banjir bandang di desa itu beberapa hari lalu, sekolah itu tak bisa lagi ditempati. Desa ini, ternyata sudah sejak 2002 lalu telah ditinggalkan warga dan menjadi dusun yang mati. Rumah-rumah warga, mushola dan bangunan kayu madrasah dibiarkan kosong.
Seluruh penduduk Dusun Padang Lendir pindah ke kawasan Transmigrasi SP I Desa Batang Kibul sekitar dua kilometer dari dusun itu. Hal ini karena warga ingin bergabung pada program transmigrasi yang dianggap lebih diperhatikan pemerintah.

‘’Memang jarak tempuh anak-anak itu jadi jauh. Karena banyak rintangan untuk bisa sampai ke sekolah, para walimurid mengangkat bangku sekolah ke Mushola Al Faqih di RT 67 SP I Transmigrasi Batang Kibul,’’ ujar Wabup saat memantau pasca banjir di desa tersebut.

Sekarang lanjut Wabup, anak-anak jadi mengikuti proses belajar mengajar di mushola itu dan tidak mau kembali lagi ke gedung lama. Masyarakat juga telah menyediakan lahan di SP I Transmigrasi Banta Kibul, untuk pembangunan gedung sekolah yang baru.

Dijelaskan Wabup, SD Negeri 151/VI Merangin di Desa Bantang Kibul, memiliki siswa sebanyak 63 orang anak. Sebanyak 63 siswa itu, yang duduk di kelas satu lima orang, kelas dua tujuh orang, kelas tiga 11 orang, kelas empat 19 orang, kelas lima sembilan orang dan kelas enam 12 orang.

Sumber : http://metrojambi.com/read/2016/02/2...andang-kerbau/
0
846
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.