Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pakdejoyAvatar border
TS
pakdejoy
Di Yogya, Bocah SMP Hamil di Luar Nikah Marak. Seks Bebas bergeser dari Mahasiswi?
Bocah SMP Hamil di Luar Nikah Marak di Yogya
28 FEB 2016 18:18

Di Yogya, Bocah SMP Hamil di Luar Nikah Marak. Seks Bebas bergeser dari Mahasiswi?

Rimanews - Pengadilan Agama Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mewajibkan orangtua untuk mendampingi anak-anaknya dalam perkimpoian dispensasi karena hamil di luar nikah.

"Peran orangtua itu masuk dalam pertimbangan putusan kami, bukan ke pokok perkara sebab anak-anak yang mendapat dispensasi pernikahan, mereka secara ekonomi belum mampu memenuhi nafkah," kata Humas Pengadilan Agama Sleman Marwoto, Minggu (28/2/2016).

Menurut dia, dispensasi perkimpoian dikarenakan hamil di luar nikah di Sleman didominasi oleh siswi SMP. Selama 2015, Pengadilan Agama Sleman menangani sebanyak 132 dispensasi perkimpoian.

"Dari jumlah perkara dispensasi perkimpoian di 2015, sebanyak 60 persen didominas siswi SMP. Hanya satu perkara saja dispensasi perkimpoian yang ditangani PA Sleman, disebabkan oleh faktor ekonomi. Kalau dulu dominasinya anak SMA, sekarang beralih ke SMP," katanya.

Dia mengatakan, dari perkara yang ditangani Pengadilan Agama Sleman, kehamilan anak-anak akibat dilakukan oleh teman sebayanya. Hanya sedikit kasus saja kehamilan diluar nikah akibat dari perbuatan orang yang lebih tua.

"Kejadian hamil di luar nikah ini terjadi hampir di seluruh Kecamatan di Sleman. Bahkan, bila dilihat trennya, justru banyak terjadi di desa-desa. Ketika kami tanyakan, mereka melakukan hubungan di luar nikah tersebut justru di rumah sendiri, bukan di kos atau hotel," katanya.

Marwoto mengatakan, lemahnya pengawasan dari orang tua menjadi penyebab kehamilan di luar nikah. Ini akibat dari kedekatan antara orangtua dengan anak-anaknya yang renggang.

"Rata-rata kasus terjadi di keluarga yang orang tuanya sibuk. Orang tuanya seharian bekerja, jadi kontrolnya lemah," katanya.

Dia mengatakan, dengan kondisi ini hakim kadang dibuat serba salah. Jika mengizinkan dinilai tidak baik, karena usianya masih anak-anak.

"Namun jika ditolak juga tidak baik lan
http://nasional.rimanews.com/peristi...Marak-di-Yogya


Seks bebas mahasiswa Yogya, bebas bawa pasangan masuk kos-kosan
Senin, 10 Februari 2014 00:30

Merdeka.com - Pada 2002, Yogyakarta pernah digegerkan oleh hasil penelitian Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH). Saat itu penelitian menunjukkan hampir 97,05 persen mahasiswi di Yogyakarta sudah hilang keperawanannya saat kuliah.

Masyarakat banyak yang tak percaya dan menuding penelitian itu mengada-ada. Kontroversi pun muncul berhari-hari. Hingga kini, banyak yang masih bertanya benarkah hasil penelitian yang membuka aib budaya seks bebas di kalangan mahasiswa Yogyakarta itu.

Meskipun mungkin angkanya tak seratus persen benar, berbagai fakta dan kesaksian menunjukkan budaya seks bebas di kalangan mahasiswa Yogyakarta benar adanya. Bagi anak muda zaman sekarang seks bukan lagi hal tabu. Apalagi di Yogya, tempat berkumpul ribuan mahasiswa dari berbagai daerah di Nusantara.

Di Yogyakarta, masyhur dengan sebutan kota pendidikan dan kebudayaan perlahan ikut tergeser dengan modernitas. Di Yogya kini mulai tumbuh tempat hiburan malam yang terjangkau bagi mahasiswa.

Bukan saja tumbuh subur di pusat kota, namun di sekitaran kampus, tempat hiburan malam sudah ibarat kampus kedua bagi mahasiswa. Di kawasan Babarsari misalnya pergaulan bebas dari kafe ke kafe tak lagi terbendung. Biasanya, pergaulan malam itu berlanjut ke kos-kosan tempat tinggal para mahasiswa.

Heri salah satu penjual angkringan di sekitar kos-kosan di kawasan Seturan menjadi saksi pergaulan bebas anak-anak muda. Dari angkringannya, dia menunjukkan beberapa kos-kosan di Yogyakarta yang bebas tanpa aturan bagi penghuninya. Di kos-kosan itu, setiap malam hilir mudik para penghuninya dengan membawa teman wanitanya.

"Kalau malam kelihatan ada yang bawa mobil, berangkat sendiri, pulang malam bawa cewek," ujar Heri.

Meski tidak tahu jelas apa yang dilakukan sepasang laki-laki perempuan di dalam kos, Heri menebak tidak jauh dari aktivitas seks. "Belum pernah lihat sih, tapi ya bisa ditebak, mahasiswa rata-rata yang tinggal di situ," kata Heri sambil menunjuk arah salah satu kos bebas di Seturan.

Hal tersebut bukan cuma diakui oleh heri, beberapa mahasiswa yang sedang nongkrong di angkringan Heri pun turut memberikan informasi tambahan. Menurut mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta yang enggan menyebutkan namanya, kos bebas yang identik dengan pergaulan bebas bukan lagi hal baru.

Dia mengaku sejak kos di daerah sini, banyak mahasiswa yang kerap mengajak pacarnya untuk menginap bersama di kos bebas. "Itu dari sini ke barat, ada kos bebas, ya biasa aja bawa cewek ke kamar," ujarnya.

Menanggapi fenomena perilaku seks bebas di kalangan anak muda di Yogyakarta, aktivis Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), sebuah LSM yang bergerak pada edukasi hak reproduksi, Putri Katulistiwa mengatakan salah satu penyebabnya karena sistem sosial masyarakat dan juga kebijakan pemerintah yang mulai melempem. "Di lokasi banyak pendatangnya seperti Babarsari dan Seturan, itu ya sulit, pemerintahnya tidak tegas, masyarakatnya cuek," ujarnya kepada merdeka.com, Sabtu (9/2).
http://www.merdeka.com/peristiwa/sek...kos-kosan.html


Di Jogya, Seks bebas juga merambah anak SMP, tak tahu pasangan bisa hamil
Senin, 10 Februari 2014 04:30

Merdeka.com - Menanggapi fenomena perilaku seks bebas di kalangan anak muda di Yogyakarta, aktivis Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) sebuah LSM yang bergerak pada edukasi hak reproduksi, Putri Katulistiwa, menyebut salah satu penyebabnya karena sistem sosial masyarakat dan juga kebijakan pemerintah yang mulai melempem.

Meski demikian sebelum bicara tentang seks bebas Putri menilai perlu memahami apa itu seks bebas. "Sebelum sampai perilaku seks bebas, kita perlu memahami dulu apa itu seks bebas. Namanya aktivitas seks itu harus dilakukan dengan bebas, kalau nggak bebas berarti ada paksaan," kata Putri saat ditemui di kantor PKBI DIY, Sabtu (8/2).

Dari beberapa kasus yang pernah didampingi PKBI, Putri mengatakan kegiatan seks dalam pacaran diawali dengan paksaan. Dia mencontohkan bagaimana awalnya ketika diajak berhubungan seks, wanita menolak, namun kelama-lamaan mau karena merasa tidak enak menolak terus.

"Itu juga termasuk pemaksaan, awalnya diajak, menolak, diajak lagi menolak, lama kelamaan merasa tidak enak kalau menolak terus keinginan pacar, dan terjadilah itu," jelas Putri.

Menurut Putri selain karena paksaan, biasanya ada ketidaktahuan para remaja tentang seks itu sendiri. Dari kasus yang pernah didampinginya, ada sepasang kekasih yang laki-laki masih SMP dan yang perempuan SMA. Saat melakukan hubungan seks mereka tidak mengerti bahwa akibatnya bisa hamil.

"Banyak lho yang tidak tahu, sekali melakukan seks hamil, setelah kita konseling ternyata yang laki-laki yang masih SMP tidak tahu kalau berhubungan seks bisa membuat perempuannya hamil," jelas Putri.

Dari analisisnya, Putri melihat ada korelasi antara pengetahuan tentang seks dengan perilaku seks yang dilakukan tanpa tahu risikonya. "Bisa jadi maraknya seks dalam pacaran karena banyak yang tidak tahu apa itu seks, apa akibatnya, jadi saat melakukannya tidak dipikirkan terlebih dahulu," ungkapnya.

Selain pengetahuan soal seks, Putri juga mengritik pemerintah yang tidak tegas dalam menjalankan kebijakan. Di beberapa tempat banyak kos-kosan yang bebas tanpa ada induk semang, padahal dalam perda kos-kosan harus ada induk semangnya. Di sisi lain dia juga melihat di lingkungan masyarakat pendatang cenderung lebih cuek dengan lingkungan.

"Di lokasi banyak pendatangnya seperti Sleman, Babarsari dan Seturan, itu ya sulit, pemerintahnya tidak tegas, masyarakatnya cuek," kritiknya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/sek...isa-hamil.html


Duh.. Seks Bebas di Kos-Kosan di Kota Jogya Bukan Rahasia Lagi
Minggu, 2 Februari 2014 | 00:09 WIB

Di Yogya, Bocah SMP Hamil di Luar Nikah Marak. Seks Bebas bergeser dari Mahasiswi?
Suasana di luar salah satu tempat kos. (Foto: Dok JH Kusmargana)

APA yang dilakukan ketika sepasang manusia berlainan jenis berada di satu kamar berdua saja? Sudah dapat dipastikan, akan ada setan yang nimbrung, menemani dan membujuk keduanya agar berbuat dosa.

Selanjutnya tergantung keimanan keduanya. Kayaknya hebat sekali keimanannya kalau tidak jebol. Sebab, setan akan terus saja menggoda tiada hentinya. Apalagi keduanya jauh dari keluarga, sehingga saudara yang mengawasi. Maka, terjadilah aktivitas mengumbar hawa nafsu.

Adanya kos-kosan 'bebas' di kawasan Seturan dan Babarsari memang tak bisa ditampik telah mendorong semakin meluasnya perilaku seks bebas di kalangan mahasiswa. Jika beberapa tahun lalu hal semacam itu masih kerap disangkal dan ditutup-tutupi, kini perilaku seks bebas di kos-kosan telah menjadi hal yang semakin dianggap lumrah.

Bahkan ada guyonan, kalau aparat pemerintah melakukan razia atau operasi ke kamar-kamar kos bebas, maka mobil mereka tak akan mampu membawa mereka yang kena razia, karena saking banyaknya sehingga kapasitas mobil tidak muat.

Kenyataannya, tempat kos 'bebas' memang semakin diminati. Untuk mendapatkannya, calon penghuni juga tak perlu lagi bersusah payah. Pasalnya, saat ini semakin banyak pengelola kos memajang iklan dan menwaran kamar kos mereka melalui berbagai media. Kemajuan teknologi informasi, agaknya benar-benar dimanfaatkan pengelola kos dengan mencari calon penyewa kos melalui media internet. Bahkan hal itu banyak dilakukan secara terang-terangan. Adanya juga yang memasang tulisan di pinggir jalan.

Salah seorang pemilik kos di daerah Babarsari yang enggan disebutkan namanya, mengaku membebaskan setiap penghuni kos melakukan apa saja di tempat kos miliknya. Lelaki yang mengaku memiliki 20an kamar kos ini, akan menutup mata terhadap setiap kegiatan mereka selama si penyewa kos rutin membayar uang sewa secara penuh.

"Sekarang itu kalau gak bebas ya gak bakalan disewa mas. Karena semua mahasiswa itu pasti cari kos yang bebas. Kalau ada peraturan ketat, ini itu dilarang, jelas mereka gak bakalan mau kos di tempat saya," ujarya.

Sejumlah perangkat desa di kawasan Babarsari sendiri tak menampik adanya sejumlah pemilik kos-kosan yang membebaskan penghuninya melakukan kegiatan yang tidak semestinya. Ketua Padukuhan Tambakbayan, Widodo mengatakan, mayoritas mereka adalah pemilik kos yang tidak tinggal di wilayah atau tempat tersebut, sehingga mereka sedakar menyewakan tempat kos dan mendapatkan uang.

"Biasanya kos semacam itu adalah kos-kosan yang tidak ada induk semangnya. Sehingga menjadi kurang diawasi. Kalau ada kos seperti itu jelas pemiliknya pasti akan kita tegur. Jika masih terus berlanjut bisa saja kos-kosan itu kita bubarkan. Tapi untuk kos-kos eksklusif itu yang kita sulit, karena itu kan sudah seperti hotel," katanya.
http://krjogja.com/read/203262/duh-s...ahasia-lagi.kr

------------------------------------------

Ini sekedar saran saja: berhati-hatilah menyekolahkan atau mengkuliahkan adek atau anak putri anda ke kota Jogya. Bisa rusak moralnya selama studi disana akibat pengaruh pergaulan dan lingkungan disana yang masyarakatnya terkenal sangat permissive kepada kehidupan bebas muda-mudi, dengan alasan kepentingan ekonomi masyarakat disana yang membutuhkan duit mereka tentunya!


emoticon-Takut:
0
13.5K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.