- Beranda
- Berita dan Politik
Sindir Jokowi, Politisi Gerindra Sebut yang Meroket Itu PHK, Bukan Ekonomi Nasional
...
TS
neoliberal.imf4
Sindir Jokowi, Politisi Gerindra Sebut yang Meroket Itu PHK, Bukan Ekonomi Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Roberth Rouw mengkritik kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di bidang ekonomi.
Ia menyinggung pernyataan Jokowi pada Agutus 2015, yang menyatakan bahwa kondisi ekonomi nasional akan meroket. Nyatanya, saat ini pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana.
"Iklim ekonomi saat ini tidak kondusif dan banyak investor yang mem-PHK karyawannya. Jadi pemerintah harus melihat permasalahan itu. Katanya ekonomi kita meroket, tapi PHK dimana-mana sekarang. Jadi yang meroket itu adalah PHK-nya bukan ekonomi nasionalnya," kata Roberth di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Roberth menjelaskan, saat ini terjadi isu PHK besar-besaran di sejumlah daerah akibat banyaknya perusahaan besar yang menutup usahanya di Indonesia. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak sosial di masyarakat.
Karena itu, Komisi IX akan melakukan kunjungan spesifik ke salah satu kawasan industri di Cikupa, Tanggerang, Banten pada Kamis (3/2/2016). (baca: Apindo: PHK Sektor Migas Tidak Bisa Dihindari...)
"Kabarnya itu buruh atau pekerja mau diganti robot semua. Jadi yang terjadi nanti tenaga kerja asing itu robot semua, banyak pengangguran nantinya," ucap Ketua DPP Partai Gerindra ini.
Kunjungan kerja tersebut, lanjut Roberth, dilakukan untuk mencari permasalahan sesungguhnya yang dialami oleh perusahaan-perusahaan itu. (baca: Pabrik Tutup, BKPM Sebut Investasi Sektor Elektronik Masih Baik)
Dengan begitu, diharapkan ada solusi yang bisa diambil oleh DPR dan pemerintah untuk mencegah aksi pemecatan secara massal tersebut. (baca: Soal PHK 1.700 Karyawan, Ini Penjelasan Chevron Indonesia)
"Nah, itu yang akan kita cegah dan mencari solusinya agar mereka para pekerja bisa mendapatkan pekerjaannya dengan layak dan pengusaha mendaatkan keamanan dan kepastian dalam investasinya di Indonesia," ucap Robert.
Pada Agustus 2015, Jokowi menyebut bahwa ekonomi Indonesia akan naik setelah November 2015. (baca: Jokowi: Mulai September, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akan Meroket)
"Mulai agak meroket September, Oktober. Nah, pas November itu bisa begini (tangan menunjuk ke atas)," kata Jokowi di Istana Bogor, Rabu (5/8/2015).
Dia menganggap lambatnya pertumbuhan ekonomi hingga kuartal kedua ini karena serapan anggaran baik di tingkat pusat maupun daerah yang belum tersalurkan.
Selain itu, ada juga faktor eksternal yang membuat negara-negara lain termasuk Indonesia mengalami perlambatan. (baca: Jokowi: Saya Yakin Pertumbuhan Ekonomi Semester Dua Naik)
http://nasional.kompas.com/read/2016...onomi.Nasional
roket lg diungkit bray
Ia menyinggung pernyataan Jokowi pada Agutus 2015, yang menyatakan bahwa kondisi ekonomi nasional akan meroket. Nyatanya, saat ini pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana.
"Iklim ekonomi saat ini tidak kondusif dan banyak investor yang mem-PHK karyawannya. Jadi pemerintah harus melihat permasalahan itu. Katanya ekonomi kita meroket, tapi PHK dimana-mana sekarang. Jadi yang meroket itu adalah PHK-nya bukan ekonomi nasionalnya," kata Roberth di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Roberth menjelaskan, saat ini terjadi isu PHK besar-besaran di sejumlah daerah akibat banyaknya perusahaan besar yang menutup usahanya di Indonesia. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak sosial di masyarakat.
Karena itu, Komisi IX akan melakukan kunjungan spesifik ke salah satu kawasan industri di Cikupa, Tanggerang, Banten pada Kamis (3/2/2016). (baca: Apindo: PHK Sektor Migas Tidak Bisa Dihindari...)
"Kabarnya itu buruh atau pekerja mau diganti robot semua. Jadi yang terjadi nanti tenaga kerja asing itu robot semua, banyak pengangguran nantinya," ucap Ketua DPP Partai Gerindra ini.
Kunjungan kerja tersebut, lanjut Roberth, dilakukan untuk mencari permasalahan sesungguhnya yang dialami oleh perusahaan-perusahaan itu. (baca: Pabrik Tutup, BKPM Sebut Investasi Sektor Elektronik Masih Baik)
Dengan begitu, diharapkan ada solusi yang bisa diambil oleh DPR dan pemerintah untuk mencegah aksi pemecatan secara massal tersebut. (baca: Soal PHK 1.700 Karyawan, Ini Penjelasan Chevron Indonesia)
"Nah, itu yang akan kita cegah dan mencari solusinya agar mereka para pekerja bisa mendapatkan pekerjaannya dengan layak dan pengusaha mendaatkan keamanan dan kepastian dalam investasinya di Indonesia," ucap Robert.
Pada Agustus 2015, Jokowi menyebut bahwa ekonomi Indonesia akan naik setelah November 2015. (baca: Jokowi: Mulai September, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akan Meroket)
"Mulai agak meroket September, Oktober. Nah, pas November itu bisa begini (tangan menunjuk ke atas)," kata Jokowi di Istana Bogor, Rabu (5/8/2015).
Dia menganggap lambatnya pertumbuhan ekonomi hingga kuartal kedua ini karena serapan anggaran baik di tingkat pusat maupun daerah yang belum tersalurkan.
Selain itu, ada juga faktor eksternal yang membuat negara-negara lain termasuk Indonesia mengalami perlambatan. (baca: Jokowi: Saya Yakin Pertumbuhan Ekonomi Semester Dua Naik)
http://nasional.kompas.com/read/2016...onomi.Nasional
roket lg diungkit bray
0
2.2K
19
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.2KThread•41.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru