Diguyur Hujan Semalam, Jakarta Barat Terendam Banjir
TS
hoktodanjing
Diguyur Hujan Semalam, Jakarta Barat Terendam Banjir
Quote:
JAKARTA - Guyuran hujan yang melanda hampir di seluruh wilayah Jakarta malam tadi, membuat permukaan air laut mengalami kenaikan mencapai dua meter. Kondisi ini berimbas pada kenaikan air kali di sejumlah kawasan, termasuk Jakarta Barat.
Pantauan SINDO, Kamis (25/2/2016), akibat naiknya permukaan air membuat genangan air muncul di sejumlah kawasan Jakarta Barat. Daerah langganan genangan seperti Taman Ratu, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Rawa Buaya, Cengkareng. Kawasan pemukiman padat Jelambar, Jalan Patra, Jalan Tubagus Angke, Grogol Petamburan, hingga jalanan Latumenten dekat Mall Season City, Tambora tak luput dari genangan air.
Dari sejumlah kawasan itu, genangan air sendiri bervariatif, mulai dari yang terendah di kawasan Jalan Latumenten setinggi lima centimeter hingga yang terparah di kawasan Rawa Buaya yang memiliki ketinggian hingga mencapai 50 centimeter.
Salah seorang pengguna jalan yang ditemui di Jalan Tubagus Angke, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rizal Yunus (27), mengatakan, genangan air Tubagus Angke tadi pagi telah membuat kawasan itu mangalami kemacetan parah. Hal ini dikarenakan sejumlah kendaraan telah memperlambat kecepatannya, hingga membuat penumpukan di ruas jalan itu.
"Biasanya cuma 5-10 menit dari Pesing, tadi sampai setengah jam," ujar pria pengguna motor Kawasaki KLX hijau ini.
Keluhan senada juga diucapkan oleh Yanto (36), warga Jelambar 3, Grogol Petamburan. Ia mengatakan, sejak pagi tadi genangan air di kawasannya membuat aktivitas warga menjadi terganggu. Anak sekolah terpaksa harus menenteng sepatunya untuk menerobos gang-gang di kawasan jelambar untuk menerobos genangan air demi tepat waktu ke sekolah.
"Ada pula yang terpaksa enggak pakai seragam, supaya enggak basah," ucap Yanto
Apa kata hoktod sekarang ya ? beberapa minggu lalu, ane sempet baca berita pujian buat hoktod di kompas, perbedaan banjir jaman sebelum hoktod dan sesudah ... yang dibandingkan hujan yang ga seberapa dengan hujan berhari-hari klo mau nipu, nipu orang luar jakarta, jangan nipu orang yang tinggal di jakarta :
Spoiler for Bukti Pujian:
Penanganan Banjir Dongkrak Elektabilitas Ahok
JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei terbaru jelang pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 yang dilakukan Populi Center menempatkan gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di angka teratas dengan angka 52,2 persen.
Dari survei yang pernah dilakukan, angka ini merupakan yang tertinggi.
Sebelumnya, elektabilitas Ahok tidak pernah melebihi 50 persen. Peneliti Hasan Nasbi menilai, melesatnya elektabilitas Ahok karena dianggap berhasil mengatasi banjir.
Menurut Hasan, tidak adanya banjir besar di Jakarta pada awal tahun ini membuat publik mengapresiasi kinerja Ahok.
"Kalau dulu ada warga yang harus mengungsi, sekarang tidak ada yang mengungsi. Walaupun masih ada genangan," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (23/2/2016).
Menurut Hasan, melesatnya elektabilitas seorang Gubernur DKI di tengah musim hujan baru kali ini terjadi. Karena hal serupa tidak pernah terjadi sebelumnya.
"Biasanya kalau survei dilakukan pada musim hujan, elektabilitas Gubernur DKI pasti anjlok. Mau zaman Jokowi atau zaman siapapun pasti anjlok. Kenapa? Karena masyarakat Jakarta ada ketidakpuasan soal penanganan drainase dan saluran air yang menyebabkan banjir," ujar dia.
Dalam hasil survei terbaru yang dikeluarkan Populi, elektabiltas Ahok mencapai 52,2 persen, menyusul Ridwan Kamil 12 persen, dan Yusril Ihza Mahendra dengan 6 persen. Hasan menilai angka tersebut sangat absolut.
Yang artinya, tidak ada lagi terjadi persaingan. (Baca: Perbedaan Kawasan Grogol Setelah Hujan Kini dengan Dua Tahun Lalu)
"Kalau misalnya pilkada dilakukan sekarang, sudah satu putaran itu namanya. Selama ini angka Ahok tidak pernah lho mencapai lebih dari 50 persen. Paling hanya 40-an. Walaupun paling tinggi, tidak pernah menyentuh angka 50 persen. Sekarang sudah jebol 50 persen," kata dia.