Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

trahingkusumaAvatar border
TS
trahingkusuma
[Motivasi Inspiratif] Gagasan Tanpa Tindakan Berujung Kesedihan
[Motivasi Inspiratif] Gagasan Tanpa Tindakan Berujung Kesedihan

Gagasan Tanpa Tindakan

Gagasan tanpa tindakan adalah keadaan yang sangat menyedihkan, baik kita sadar selekasnya atau waktu telah jauh meninggalkan. Sangat terasa ketika gagasan tersebut telah dijalankan oleh pihak lain, kondisi dan situasi lingkungan yang telah berubah sedemikian rupa sehingga gagasan tersebut tidak lagi kontekstual dengan keadaan sekarang, atau bahkan kita menyaksikan dengan mata kepala sendiri, orang lain meraih kesuksesan karena gagasan tersebut.
Tindakan Tanpa Gagasan

Tindakan tanpa gagasan adalah serampangan, lebih pantasnya dikatakan – melakukan tindakan tanpa perencanaan -. Berjalan tanpa arah, berkarya tanpa cita-cita, dan bepergian tanpa tujuan, alias asal-asalan. Tentu, hasilnya tidak akan memenuhi harapan dan jauh dari keinginan.
Kebahasaan

Secara etimologi, gagasan lekat dengan kata idea, berasal dari bahasa Yunani yang bisa dimaknai konsep, cita-cita. Gagasan lahir karena seseorang ingin merubah keadaan, mencapai sebuah tujuan, atau bahkan sekedar ingin membuktikan pada orang-orang yang sanksi atau bahkan melecehkan. Gagasan juga dibutuhkan ketika seseorang harus menyelesaikan permasalahan.

Ada relasi-logis antara gagasan dengan tindakan. Bahwa untuk mewujudkan gagasan , kita harus melakukan tindakan, harus mengerjakan, dan harus me-realisasikan, karena terwujudnya gagasan merupakan konsekuensi dari tindakan.
Si Diam versus Si Aksi

Si Diam selalu berkutat dengan gagasan, mengembangkan gagasan, berfantasi dengan gagasan, dan membayangkan keadaan ketika gagasan tersebut telah berhasil di-aktualkan, keberadaan, keterkenalan, dan kecukupan dalam keuangan. Si Diam larut dalam bayangan pencapaian tanpa melakukan tindakan sama sekali, bisa karena faktor ketakutan-ketakutan akan hambatan, caci-maki, atau bahkan halusinasi yang muncul dari diri sendiri.

Waktu bergulir dan Si Diam telah berganti gagasan baru lagi, seterusnya demikian dan tanpa eksekusi. Si Diam kemudian lebih layak dijuluki pemimpi karena kaya gagasan miskin aksi. Pada keadaan tertentu, Si Aksi justru akan sering dicemooh oleh lingkungan sosial karena dianggap pembual. Puncak paling menyedihkan terjadi manakala si Diam berhenti pada titik keputus-asa-an, meratapi kegagalan, atau bahkan lebih parah lagi mencari pembenaran dengan menciptakan sosok kambing hitam, orang lain yang disalahkan.

Si Aksi selalu cekatan dan bersemangat menggapai mimpi. Begitu ada gagasan , langsung melakukan tindakan sehingga mengetahui di titik mana ada rintangan, di bagian mana mengalami kesulitan untuk kemudian menemukan formula-formula untuk menyelesaikan permasalahan, melakukan uji-coba beberapa tindakan, dengan akibat positif Si Diam menjadi pribadi yang kuat menghadapi rintangan dan hambatan, bisa menganalisis kelemahan dan kekuatan dan mampu bertahan dalam segala keadaan.

Si Aksi akan cukup bijaksana menilai apakah gagasan tersebut tetap akan dipertahankan sampai pada titik pencapaian yang di-inginkan atau membuat gagasan baru yang lebih masuk akal untuk di-ambil tindakan. Si Aksi tidak bisa di-vonis putus asa karena telah mencoba, tidak juga patut di-cap patah arang karena telah berjuang. Si Aksi tentu akan mendapat respon positif dari orang-orang yang terinspirasi kegigihannya dalam memperjuangkan sesuatu atau termotivasi atas keberhasilannya mewujudkan gagasan tersebut.
Kontradiksi

Belajar dari Si Diam dan Si Aksi adalah membandingkan dua entitas yang kontradiktif, bertolak-belakang, atau berlawanan. Simpulan Si Diam adalah kegagalan, keputus-asa-an, respon negatif dari lingkungan, miskin pengakuan, dan nisbi-nya pencapaian. Si Aksi menjadi lambang kesuksesan, keberhasilan, respon positif dari lingkungan, dan adanya pengakuan.
Kenyataan

Kebanyakan dari kita sepakat dengan apa yang dilakukan oleh Si Aksi tapi justru berlaku seperti Si Diam. Kita sering nyaman dengan hanya memiliki gagasan tanpa pernah melakukan tindakan yang pada akhirnya berujung pada penyesalan. Gagasan pertama belum dijalankan sudah muncul gagasan kedua, gagasan masih mengambang muncul gagasan ketiga, demikian seterusnya. Celakanya ketika ini dilakukan berulang, akan menjadi kenyamanan, kenyamanan dalam kegagalan tentunya.

Berlaku seperti Si Aksi memang membutuhkan niat, kekuatan, ketabahan, dan perjuangan. Si Aksi tentu mengalami fase-fase berat ketika menemukan kesulitan, hambatan, bahkan cacian dari lingkungan. Hal-hal sulit yang di-alami Si Aksi ini lah yang seringkali menjadi alasan seseorang memilih tetap menjadi Si Diam.
Kesimpulan

Gagasan tanpa tindakan akan berakhir menyedihkan sedemikian ketekunan untuk melakukan tindakan dari sebuah gagasan akan menemukan jalan mana terbaik untuk mencapai kesuksesan.

Hidup ini pilihan, silahkan mau jadi Si Aksi atau Si Diam!!!


Full nyontek dari sini
Diubah oleh trahingkusuma 25-02-2016 16:23
0
6.3K
57
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread83.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.