Inilah Alasan Anak" Jepang MAU Menyiapkan Makanan dan Membersihkan Kelas Sendiri
TS
mr.freak08
Inilah Alasan Anak" Jepang MAU Menyiapkan Makanan dan Membersihkan Kelas Sendiri
Spoiler for No Repsol:
Spoiler for HT:
Quote:
Buat yang lahir di generasi 90an, mungkin kalian pernah inget jaman-jaman ketika kamu rempong kebagian jadwal piket kelas. Antara nyapu, ngelap kaca jendela, atau bersihin papan tulis. Kalo jaman sekarang masih ada nggak ya? Kayaknya kok udah tergantikan dengan yang namanya cleaning service.
Dulu makan siang juga sama. Biasanya makan siang yang khas anak SD itu, kalo nggak roti tawar ditaburi susu kental manis dan coklat butir, ya nasi goreng atau mi goreng atau sejenisnya. Buat yang nggak bawa bekal, pihak sekolah pun menyediakan kantin. Pokoknya. Sebisa mungkin pihak sekolah nggak ngijinin anak didiknya buat jajan di luar sembarangan.
Itu di Indonesia. Dan mungkin tiap negara pun punya budaya yang berbeda.
Tapi beda dengan di Jepang..
Quote:
Di sekolah Jepang, makan siang disiapkan di dapur oleh para koki dapur yang dipekerjakan, dan mereka menggunakan bahan-bahan makanan segar, bukan makanan beku. Tapi para muridlah yang mengantarkan kereta makanan tersebut ke kelas-kelas mereka sendiri dan menyajikannya kepada teman-teman sekelasnya.
Spoiler for :
Quote:
walaupun mereka maih anak" tapi prosesnya pun harus tetap bersih dan steril maka itu anak" harus memakai baju luar, topi, dan masker, seperti layaknya dokter mau operasi. Sebelum menuju ke dapur, mereka melakukan pengecekan ulang untuk memastikan nggak ada yang batu atau meler (siapapun yang ketahuan, akan dikeluarkan dari jadwal hari itu) dan setiap anak harus mencuci tangan mereka dan membersihkannya dengan gel anti-bakteri.
Spoiler for :
Quote:
Di dapur, makanan diletakkan di kereta makanan, masing-masing untuk tiap kelas.
Quote:
Setelah dengan santun mengucapkan terima kasih kepada petugas dapur atas kerja keras mereka, anak-anak ini pun menerima kereta mereka per masing-masing kelas dan membawanya kembali ke kelas mereka.
Quote:
Setelah makan siang, para murid pun membersihkan piring-piring mereka sendiri, lalu melanjutkan tugas bersih-bersih dengan membersihkan debu, nyapu, ngepel lantai di kelas mereka, lorong kelas, dan juga seluruh daerah lain di sekolah.
Spoiler for :
Quote:
Guru SD Kyoko Takishima menjelaskan bahwa anak-anak melakukan ini untuk membangun kepercayaan diri dan untuk mempersiapkan diri mereka menuju kedewasaan.
Spoiler for :
Quote:
beberapa penulis di The Japan Times, menjelaskan bahwa hal ini juga membantu anak-anak untuk lebih menghargai lingkungan sekitar mereka.
"Mereka belajar bahwa lebih baik tidak membuatnya kotor kalau akhirnya mereka sendiri yang harus membersihkannya." Gordenker juga menyinggung kebiasaan di beberapa sekolah yang menurut dia sangat menarik.
"Sekelompok siswa kelas 6 dikirim ruangan kelas 1 untuk membantu adik-adik kelas mereka membersihkan ruangan kelas. Banyak sekolah yang menyajikan interaksi antara kelas atas dan kelas yang lebih rendah karena banyak anak-anak di Jepang yang hitorikko (anak tunggal). Para guru percaya siswa yang lebih tua perlu untuk membantuk anak-anak yang lebih muda. Dan anak-anak kecil tersebut butuh role model yang lebih tua."
Tapi ada satu hal penting yang mungkin jadi pertanyaan orang banyak: Gimana perasaan para siswa tersebut ketika mereka harus melakukan kewajiban ini?Orang Jepang mungkin suka kebersihan, tapi kan nggak semua orang suka bersih-bersih?
Spoiler for :
CEKIDOT VIDEONYA GAN
Quote:
Kayaknya budaya seperti ini juga perlu diterapkan di Indonesia, supaya para generasi muda juga dibiasakan untuk jadi lebih mandiri, cinta kebersihan, dan merawat apa yang menjadi milik dan kegunaan mereka. Daripada harus sibuk ngurusin gadget waktu jam istirahat.