Begini Catatan-Catatan Peninggalan Sheila, PSK di Kalijodo
TS
everesthome
Begini Catatan-Catatan Peninggalan Sheila, PSK di Kalijodo
Selasa 23 Feb 2016, 11:27 WIB
Jakarta - Catatan-catatan yang ditulis di atas kertas itu berserakan di salah satu pojok kamar di Kalijido. Pemilik catatan itu diketahui bernama Sheila.
Detikcom sempat melihat catatan itu, Selasa (23/2/2016). Di catatan tertulis tanggal, jumlah tamu yang mengunjungi, kemudian uang yang didapat.
Tak diketahui siapa Sheila dan bagaimana rupanya. Diduga dia salah satu PSK Kalijodo. Kamar ditemukan catatan itu terletak di lantai dua sebuah kafe. Kondisi kafe itu sudah berantakan dan kosong melompong tidak ada penghuni. Semua kafe di Kalijodo memang sudah ditinggalkan pemiliknya. Di beberapa kafe juga ditemukan catatan daftar nama PSK serta daftar pemberian pil KB pertiga bulan sekali.
Akhir Februari nanti kafe akan dibongkar karena berada di jalur hijau. Di lokasi ini akan dibangun taman.
(adit/dra)
Kasihan...catatan pembukuannya aja sampe ketinggalan...
Cerita lain :
Quote:
Membuka Buku Harian yang Berisi Curahan Hati PSK Kalijodo
Selasa, 23 Februari 2016
JAKARTA, KOMPAS.com — Para pekerja seks komersial (PSK) di Kalijodo memiliki rahasia sendiri-sendiri dalam hidupnya. Namun, masing-masing dari mereka memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkannya, salah satunya dengan menulis diary (buku harian).
Dalam sebuah bilik kamar berukuran 1 x 2 meter di Kafe Mega Mas, tertinggal sebuah buku catatan. Dengan sampul kotak-kotak merah bergaris kuning di depannya, tertulis sebuah nama "Dewi. Me: Mas".
Di dalam bagian awal buku tersebut, hanya ada tanggal dan beberapa hitungan. Di halaman selanjutnya juga demikian, kali ini ada hitungan tentang salon dan cucian. Semakin dalam, pemilik buku ini, tak lain adalah PSK di Kafe Mega Mas, menuliskan sebuah catatan hidupnya.
Ia mengaku sudah tak kuat lagi dengan aktivitas pekerjaannya saat ini. "Aa. allah Aku udah gak betah hidup yang ku jalani sekarang. Ya Allah bimbinglah aku ke jalan yang benar. Ya Allah... Aku ingin jadi orang yang baik di mata semua orang terutama-Mu. Ya Allah... Kapan semua nich berahir ya allah Aku udah cape dengan semua nich," tulis pemilik buku harian itu.
Di kamar lainnya di Kafe Mega Mas juga ditemukan buku harian. Kali ini, buku tersebut tanpa sampul dan terlihat usang.
Tak ada nama yang menunjukkan siapa pemilik buku ini. Di dalam buku tersebut tertulis curahan hati PSK Kalijodo tentang percintaan yang ia alami.
Bagian dari isi buku itu ialah seperti ini, "Hidup ini begitu indah dan hidup ini pun begitu adil semenjak kenal dirimu walau pun kita hanya sebatas teman tapi suatu saat nanti aku..."
"Andai kamu tau betapa ku merindukanmu. Andai saja kamu tau betapa hidup ini indah di saat bersamamu. Walaupun hanya dalam mimpi indahku saja, tapi suatu saat nanti aku percaya mimpi itu menjadi kenyataan untuk bisa hidup bersama mu my love."
Dalam lembaran di dalam buku juga tertulis sebuah nama "Via". Ia menulis bahwa ia terjerumus ke dunia gelap karena salah pergaulan.
"Via anak malam. Via gadis lugu yang salah pergaulan. Via anak yang baik tapi salah pergaulan." "Loh tuh lugu, tapi loh sayang. Lugu loh cuma dimanfaatin orang. Loh tuh sebenarnya anak baik tapi loh salah pergaulan."
Spoiler for Diary:
Buku Sang Mucikari :
Quote:
Buku Mucikari Ungkap Pelayanan PSK Kalijodo
Selasa, 23 Februari 2016
JAKARTA, KOMPAS.com — Para pekerja seks komersial (PSK) dikoordinasi oleh salah seorang mucikari. Hal ini diketahui dari buku catatan yang ditemukan Kompas.com di sebuah kafe di Kalijodo.
Kafe tersebut terletak di dalam gang Kalijodo, bertuliskan Kafe Me 2. Dalam buku yang ditemukan, tampak tertulis rapi catatan yang berisi deretan nama PSK. Di bagian paling kiri, tertulis nomor, kemudian diikuti nama, waktu, dan kerja.
Para PSK di dalam kafe tersebut lebih dari 10 orang. Hal itu terlihat dari beragam nama yang tercantum. Dari dalam buku tersebut, terlihat beberapa nama PSK, seperi Lisna, Vivi, Memey, Resti, Ana, Dewi, Reni, Ita, Putri, Wiwit, dan Dian.
Dalam catatan tertanggal 1 Januari 2016, para PSK di kafe tersebut melayani lebih dari 100 tamu. Dalam satu halaman buku besar, tampak beberapa baris dan nama terus diulang.
Misalnya, PSK Vivi melayani tamu pada pukul 23.30 WIB, 23.55 WIB, 00.25 WIB, dan seterusnya. Jika PSK sudah melayani, akan ada tanda checklist di samping kanan waktu di buku itu.
Kini, kafe tersebut tampak kosong. Hanya tersisa beberapa baju dan beberapa perlengkapan yang ditinggal para PSK.
Kawasan Kalijodo rencananya akan ditertibkan pada 29 Februari 2016. Hampir sebagian besar penghuni PSK dan warga sudah meninggalkan kawasan itu.
Saat Pengurus Masjid Melihat PSK Kalijodo Meneteskan Air Mata Usai Shalat
Selasa, 23 Februari 2016
JAKARTA, KOMPAS.com — Mata Subur Waluyo (50) tampak menerawang. Ia sedang mengingat tentang momen-momen seorang pekerja seks komersial (PSK) Kalijodo mendatangi masjid dan bersimpuh.
Seusai shalat, ia melihat seorang perempuan muda berada di barisan paling belakang. Dengan menggunakan mukena serba putih, perempuan tersebut duduk dengan kepala sedikit tertunduk. Kedua siku di tangan kanan dan kiri membentuk sudut 45 derajat, sedangkan telapak tangannya terbuka lebar dengan jari-jari sedikit menekuk.
Ia sedang berdoa seusai shalat maghrib beberapa tahun lalu. Subur melihat perempuan tersebut mulai menitikkan air mata.
"Air matanya menetes. Saya hanya bisa memperhatikan dengan dada sedikit bergetar," kata Subur kepada Kompas.com di Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (22/2/2016).
Subur merupakan pengurus Masjid Nurul Hasanah. Masjid tersebut berada di daerah Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara. Masjid itulah yang kemudian menjadi satu-satunya tempat bagi warga Muslim di Kalijodo untuk mencurahkan perasaannya kepada Tuhannya dalam setiap ibadahnya.
"Bisa dibilang masjid ini jadi saksi bisu para warga dalam (PSK) Kalijodo mencurahkan cerita ke Allah," kata Subur.
Subur sadar ia tak bisa memaksa orang untuk datang ke masjid, apalagi dalam lingkungan seperti kawasan Kalijodo. Namun, ia percaya bahwa para PSK Kalijodo memiliki niat untuk kembali ke jalan yang benar.
"Saya yakin mereka semua orang baik, termasuk para pemilik kafe-kafe tersebut. Nanti ada jalannya," kata Subur.
Ia juga ingat bahwa para PSK Kalijodo juga tak pernah berhitung berapa amal yang kerap disumbangkan ke masjid. Sebab, tanpa diminta pun, banyak dari PSK sudah langsung memberikan.
"Ya, tiba-tiba ngasih, 'Ini Pak, ada sedikit rezeki,'" kata Subur.
Kini, masjid tersebut termasuk dalam rencana penertiban kawasan Kalijodo. Pemerintah belum memastikan apakah masjid tersebut akan ditertibkan atau tidak. sumber
Diubah oleh everesthome 23-02-2016 06:42
0
15.6K
Kutip
115
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!