helmidewataAvatar border
TS
helmidewata
Tutup Semua Kelab Malam di DKI
Menarik pembahasan dari akun twitter @ratu_adil dua hari lalu. Menanggapi maraknya pemberitaan soal wacana penertiban dunia malam yang tak pernah lepas dari aspek-aspek prostitusi, perjudian, perdagangan wanita, miras oleh pemerintah DKI, akun @ratu_adil mendukung wacana penutuban semua kelab malam.

Berkaca pada pengalaman sejarah, bisnis dunia malam rupanya menjadi salah satu agenda untuk memerosotkan moral dan juga pembodohan masyarakat. Kebiasaan berfoya-foya menikmati kenikmatan-kenikmatan yang dunia malam suguhkan menjadi jalan tercepat menghancurkan nilai-nilai baik pada kehidupan manusia.

Jika dahulu Indonesia diserang menggunakan konsep perang candu, sehingga menghancurkan generasi muda produktif. Kini konsep perang candu kembali terjadi dalam kemasan yang berbeda. Bisnis wanita, judi, miras, dan narkoba kembali dihadirkan oleh taipan-taipan asal Cina.
Menggunakan pusat-pusat perjudian seperti Kalijodo, pusat peredaran narkoba seperti Diskotek stadium, serta perdagangan wanita/prostitusi seperti Alexis Hotel, taipan-taipan asal Cina punya satu misi khusus. Menjadi kaya raya dan menghancurkan moral pemuda-pemuda produktif.
Entah disengaja atau tidak, penutupan Diskotek Stadium oleh Pemerintah DKI beberapa tahun silam sedikit menghidupkan asa masyarakat Jakarta. Paling tidak ada upaya untuk menghentikan peredaran narkoba yang dijual bebas di dalam Diskotek Stadium.

Lalu dilanjutkan dengan penutupan lokalisasi Kalijodo yang ternyata bukan hanya sekedar tempat penyalur nafsu maksiat saja. Kalijodo rupanya menjadi pusat perjudian terbesar di Jakarta. Penutupan Kalijodo boleh dikata sebagai langkah strategis untuk memerangi perjudian di Jakarta.

Namun tentu hal ini belum cukup untuk melawan ancaman pengerusakan moral generasi muda oleh dunia malam.
Ambil contoh penutupan pusat peredaran narkoba di Stadium, setelah ditutup, tak lama kemudian diskotek Illigals yang berlokasi tidak jauh dari Stadium menjadi pusat peredaran narkoba menggantikan Stadium. Tidak menjadi jaminan penutupan Kalijodo untuk memberantas perjudian, bisa saja terjadi seperti kasus Stadium. Pusat perjudian hanya akan berpindah tempat setelah Kalijodo ditutup.
Intinya adalah, jika Ahok ingin memberantas prostitusi, perjudian, peredaran narkoba, tidak cukup dengan hanya menutup tempat-tempat yang dianggap sebagai pusat kegiatan tersebut. Harus ditutup semuanya.

Memang tak akan mudah, apalagi berbicara menutup semua kelab malam di Jakarta. Bukan rahasia lagi bahwa jika Ahok menutup semua kelab malam, maka beliau akan berurusan dengan taipan-taipan asal Tionghoa, yang notabene kekuatan uang tak terbatas.
Berikut ini data kelab malam yang ada di Jakarta.

Jika dilihat dari tabel diatas, terlihat jelas siapa yang merajai dunia malam di Jakarta, Group Ismaya, Group Malio/Stadium, dan Group Alexis.
Group Ismaya milik Bram H, Christian R, Brian Sutanto. Group Stadium dimiliki oleh Rudi Susanto. Group Alexis dimiliki oleh Alex Tirta. Mereka adalah tiga besar penguasa dunia malam di Jakarta dan di Indonesia. Tapi, Ismaya Group dan Alexis Group semacam dibilang 1 group, karena masuknya Rudi Widjaja di kedua pihak, jadi 1 Grup Besar.

Yang menarik adalah, raja hiburan malam saat ini(Alexis&Ismaya) lahir pasca raja yang sebelumnya ditumbangkan, Stadium milik Rudi Sutanto.

Namun sudah semacam kodrat alam, nasib setiap orang yang menyandang Orang Terkaya di RI, usia jabatan tak lama, silih berganti, jadi target ‘pembunuhan’ bersama. Penutupan Stadium menjadi akhir kejayaan Rudi Susanto.

Setelah raja kelab malam tumbang, raja baru terlahir. Kini Alexis milik Alex Tirta menjadi pemegang tampuk kekuasaan dunia hiburan malam. Seperti halnya Stadium, Alexis hotel yang kental dengan aroma prostitusi merajai dunia hiburan malam dan menjadi destinasi utama penikmat dunia malam.

Namun seperti yang saya sudah sebutkan sebelumnya, usia jabatan tak lama. Alexis pun kini sedang terancam dikudeta dari singgasananya. Ialah Stadium actor kudeta singgasana Alexis, aroma balas dendam sangat tercium. Persaingan antara Group Alexis dan Group Stadium memang sudah terjadi sejak lama. Aksi saling bunuh jadi hal yang lumrah dalam bisnis ini.

Namun pertanyaannya, dalam perjalanan persaingan bisnis kedua group ini produk apa yang dihasilkan, dan apa dampak bagi masyarakat?
Kembali pada alinea pembuka artikel ini, produk yang dihasilkan adalah pemerosotan moral pemuda usia produktif Indonesia. Narkoba, miras, judi, prostitusi adalah trademark yang disuguhkan dari kedua group ini. Akan lebih baik jika Ahok berani menutup semua kelab malam dan menghadang pembentukan kelab-kelab malam lainnya.
0
3.4K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.