Don't judge the book from its cover...

Saya gak tahu hal ini sudah pernah menjadi thread atau belum, kalau sudah saya mohon maaf dan kalau belum saya hanya berniat share saja

Mungkin kalau kita lihat wajah Dono, tampak lugu..tak jarang dipanggil bemo oleh teman-teman Prambors dan sempat dipanggil "pompa naga" oleh Kasino..tapi setelah membaca tulisan Budiarto Shambazy dalam Warkop : Main-main Jadi Bukan Main, ternyata Dono merupakan aktivis mahasiswa saat era 1998 mendekati lengsernya Soeharto...

Dono merupakan orang yg nekat, di saat berondongan peluru menerjang tetapi Dono tetap maju tak gentar seperti giginya yang " maju tak gentar"...Oleh karena itu, dia mendapatkan tugas "mulia" sebagai penembak meriam air raksasa...tangannya lincah seperti dirigen memimpin orkes...Budiarto Shambazy mengatakan prajurit-prajurit hanya geleng-geleng kepala dan tersenyum melihat ulah Dono ..
Pada saat diskusi informal tentang situasi politik di kampus UI Depok tahun 1999, Dono membuat menyerah Kepala Staff Teritorial TNI Letjen Susilo Bambang Yudhoyono ( mantan presiden kita)yang tak kuasa mengimbangi argumen-argumen dari Dono

Selain itu, Dono juga sempat menjadi Dosen FISIP UI dan menjadi asisten dosen dari almarhum pak Selo Soemardjan, yang mendapatkan gelar Bapak Sosiologi Indonesia dan sempat menjabat sebagai staff ahli kepresidenan. Matakuliah yang diajar oleh Dono yaitu Pengantar Sosiologi selalu penuh dikarenakan cara mengajar yg unik karena memadukan teori-teori ilmiah dengan kenyataan sehari-hari dengan bahasa verbal maupun nonverbal yang kocak sehingga kelas yang berjalan selama satu setengah jam selalu penuh dengan tawa mahasiswa yang tak kuasa menahan rasa geli mendengar kuliah dari Dono yang segar dan mudah ditangkap


( review saya dari buku Warkop : Main-main Jadi Bukan Main yang baru selesai dibaca beberapa hari lalu💪)