Tech in Asia - Nama saya Hendrik Tio, seorang Founder dan CEO dari Bhinneka. Kebetulan bulan Februari ini menandai perjalanan Bhinneka selama 23 tahun. Dalam kisah lebih dari dua dekade ini, tentunya banyak up and down yang kami alami, misalnya melewati dua kali krisis ekonomi pada tahun 1998 dan 2008.

Di awal memulai Bhinneka, perusahaan yang saya bangun ini adalah sebuah distributor. Kemudian pada tahun 1999 kami melakukan pivot menjadi bisnis retail dan sekaligus masuk ke ranah e-commerce.

Saya sendiri sebenarnya tamatan jurusan akuntansi di USU (Universitas Sumatera Utara), tapi saya tidak pernah praktik sebagai akuntan. Saya malah lebih tertarik pada marketing dan bisnis. Bahkan, sejak SMP saya sudah membiayai uang sekolah sendiri dan memang sejak kecil sudah terbiasa berbisnis. Jadi memang saya produk tulen dalam negeri

Setelah tamat kuliah, saya akhirnya pindah ke Jakarta pada tahun 1991 mengikuti pacar yang duluan pindah. Awalnya saya adalah seorang pegawai hingga kemudian pada tahun 1993 memulai Bhinneka di usia 30 tahun. Dengan modal pas-pasan, saya dan empat orang lainnya membangun Bhinneka dengan total dua belas staf di sebuah rumah sewa pada gang buntu daerah Pulomas, Jakarta Timur.

Karena berbagai kondisi, kami sempat pindah kantor beberapa kali hingga ada pelanggan yang mengatakan kami bagai kucing beranak. Barulah pada tahun 1997 kami berkantor resmi di Jalan Gunung Sahari Raya 73 C Nomor 5 – 6.

Kami terus berkembang hingga jumlah staf saat ini mencapai lebih dari tujuh ratus orang. Kami ada di berbagai lokasi termasuk Sunter untuk gudang, dan Jalan Abdul Muis 50 untuk tim support. Untuk informasi kamu, saat ini Bhinneka memiliki kantor yang tersebar di 17 kota di Indonesia.