Perbedaan antara Ridwan Kamil dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ridwan Kamil mewujudkan kenyataan, sedangkan Ahok merayakan pernyataan.

Kata-kata penuh makna itu disampaikan penulis senior Edy Effendi di akun Twitter ‏@eae18. Pernyataan Edy terkait dengan ramainya bursa Pilgub DKI 2017, di mana Ahok akan bersaing ketat dengan Walikota Bandung Ridwan Kamil. “Pernyataan dan kenyataan bersandar pada satu kata; NYATA. Tapi pernyataan dan kenyataan, acapkali menempuh jalur yang berbeda,” tulis @eae18.

Menurut Edy, jika Ridwan Kamil head to head dengan Ahok di Pilgub DKI, Ahok akan kalah. “Ridwan Kamil head to head Ahok, Ahok tewas lah,” tegas @eae18.

Terkait potensi Ridwan Kamil, Direktur Indonesia Public Policy Studies (IPPI), Agung Suprio menilai dua nama yang dianggapnya mampu menyaingi Ahok adalah Ridwan Kamil dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendera.

Menurut Agung, dua calon tersebut mampu mewakili semua kelompok oposisi yang ingin mengalahkan Ahok agar tak kembali menjabat Gubernur DKI Jakarta.

“Sejauh ini, Ahok masih paling kuat. Calon yang potensial kalahkan Ahok adalah mereka yang mampu mewakili semua kelompok oposisi terhadap Ahok dan populis. Ada dua figur yaitu Ridwan Kamil dan Yusril Ihza Mahendra,” ujar Agung kepada Okezone (11/02).

http://www.intelijen.co.id/ridwan-ka...hok-tewas-lah/


Masa Orde Baru: jadi fasis dulu, baru populer | Era Reformasi: melawan fasis, lalu populer | Sekarang: populer dulu, baru jadi fasis