Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek prihatin dengan kebiasaan merokok warga Indonesia. Sudah begitu kebanyakan pengudut bukan kalangan `berkantong` tebal.

"Perokok banyak dari kalangan menengah ke bawah. Perlu disadari, itu malah memiskinkan orang," kata Nila di Kementerian Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (5/1/2016).

Nila menghitung, pengeluaran perokok cukup besar. Ambil contoh, mereka menghabiskan dua bungkus per hari, dengan harga satuan Rp16 ribu. Artinya, mereka harus menyisihkan minimal Rp32 ribu per hari hanya untuk rokok.

Nominal itu tak kecil, apalagi buat keluarga yang hidup pas-pasan. Menkes cemas, kebiasaan ini akan menjerembabkan perekonomian keluarga mereka.


Menkes Nila F. Moeloek di Kemenkes, Selasa (5/1/2016).MTVN/Meilikhah

"Bayangkan, kalau sehari dua bungkus, bagaimana nanti memberi makan keluarga dan mewujudkan hidup sehat? Bagaimana anak-anaknya nanti bisa sehat kalau bapaknya seperti itu terus?" Nila dengan mimik cemas.

Meskes memahami, bukan perkara mudah menyetop orang untuk tidak merokok. Tapi, Kemenkes tak pernah berhenti berjuang, salah satunya dengan menerapkan kawasan bebas rokok.

"(Juga) Edukasi bahaya merokok di tingkat pendidikan," kata Nila.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...-perokok-sadar

---

Kumpulan Berita Terkait ROKOK :

- Shisha Lebih Berbahaya Dibanding Rokok

- Rokok dan Peningkatan Kemiskinan di Mata JK

- Menkes Minta Perokok Sadar