Setelah Diberitakan, Isma Disuruh Pindah dari Kandang Kambing
Rabu, 17 Februari 2016 | 16:00 WIB
MEDAN, KOMPAS.com - Sehari setelah ditemui, Isma Wanti dan kedua anaknya sudah tidak tampak lagi di kandang kambing yang menjadi tempat tinggalnya di kawasan Karang Sari, Kota Medan, Selasa (16/2/2016).
Perkakas di dalam ruangan di dekat kandang kambing yang difungsikan sebagai "rumah" pun sudah kosong. Hanya tas dan tumpukan baju di dalam karung yang terlihat.
Eka, warga yang tinggal di sekitar kandang kambing, mengatakan, Isma telah dipaksa untuk meninggalkan kandang kambing tersebut. Eka mengatakan, Isma dipaksa untuk tidak lagi tinggal di kandang kambing.
"Udah pindah dia. Disuruh pindah sama kepling semalam. Diusir dia," ujarnya, Selasa (16/2/2016).
Di tempat yang sama, ada pula Kliwon, Kepala Lingkungan VI Kelurahan Sarirejo, Medan Polonia, serta Lurah Sarirejo, Sartono, dan Camat Medan Polonia, Aidal.
Ketika ditanyai soal Isma di depan Lurah, Kliwon gugup.
"Dia tidak enam tahun (tinggal di kandang kambing), baru setahunan ini. Ya KK (Kartu Keluarga) dan KTP nya pun enggak ada," katanya.
Saat wawancara berlangsung, tiba-tiba Isma datang menghampiri kandang kambing.
Isma menuturkan, kepala lingkungan menghampirinya sekitar pukul 18.00, Senin sore, dan menyuruhnya pindah dari kandang kambing tersebut.
"Saya sudah enam tahunan berkeliaran di sini. Ini sudah diberitakan, saya disuruh pindah. Saya dibawa ke kantor lurah. Sementara diuruskan tempat tinggal katanya, kepling bilang enggak layak saya di situ, saya ikut ajalah. Saya enggak tahu mau buat apa," katanya menahan tangis.
Dibiarkan
Sebelumnya, Fitriani, seorang warga Jalan Pipa Utama, menuturkan, kehidupan Isma dan anak-anaknya yang susah sampai harus tinggal di kandang kambing sudah diketahui oleh warga sekitar. Namun, menurut dia, kepala lingkungan (kepling) di daerah tersebut tidak pernah peduli dengan kehidupan Isma.
"Kasihan sekali. Makanya warga sini banyak yang bantu juga. Tapi, kalau Kepling di sini enggak pernah peduli. Ini Lingkungan VI Karang Sari, nama Keplingnya itu Tiwon. Tidak pernah peduli dia," katanya, Senin (15/2/2016).
Kepala lingkungan, lanjutnya, kerap hilir mudik lewat kawasan kandang kambing tempat Isma tinggal. Namun, menurut Fitriani, tidak pernah sekali pun dia turut membantu. Isma juga tidak pernah mendapatkan raskin dari kelurahan.
"Kepling di sini tahulah keberadaan Si Isma. Tapi memang enggak pernah dia peduli. Enggak ada bantuan, raskin saja tidak pernah dikasih. Dia sering kok lewat sini, tapi ya gitu. Diam aja," ungkapnya.
Isma mengaku sudah tinggal di kandang kambing milik Ponimin selama enam tahun sejak ditinggal suaminya. Ibu dari empat anak ini bercerita, setelah suaminya meninggal, dia kerap diusir dari rumah kontrakan karena tidak bisa membayar uang sewa.
sumber
Medan sebagai ibukota propinsi autopilot, wajar saja kejadian begini terjadi. Tidak semua daerah bisa punya kepala daerah yang memindahkan warganya dari kandang kambing ke rusunawa.