jakarta -

Tersebutlah kisah, pada suatu hari ada sekelompok kera yang melihat pasukan berkuda melintas. Melihat kegagahan pasukan kerajaan tengah melintas di atas kuda, seekor kera menyombongkan diri bahwa menunggang kuda itu masalah mudah! Untuk membuktikan perkataannya, saat pasukan berkuda istirahat, si monyet mengendap-endap mendekati seekor kuda di sana.


Kuda yang merasakan hentakan berat di atas punggungnya pun sontak terkejut. Ia pun merasa kesakitan karena tarikan erat surainya. Maka ia pun langsung berlari kencang dan liar. Si kera langsung kewalahan menjaga keseimbangan tubuhnya, sontak saja ia pun langsung terlepelanting ke tanah dengan sangat keras. Hewan-hewan yang ada di hutan langsung menertawakan kebodohan si kera. Sambil meringis kesakitan, Si kera tertunduk malu menahan rasa sakit yang menjalari tubuhnya. Ia pun menggumam dalam hati,


"Rupanya menunggangi kuda tidak semudah yang aku bayangkan. Aku merasa malu di hadapan teman-temanku,"


Di hadapan teman-temannya, ia lantas berkata,


"Rupanya menunggangi kuda tidak semudah kelihatannya teman-teman... Aku kapok! Memang aku tidak pantas menunggangi kuda, seperti para prajurit yang gagah berani itu, aku tidak akan menunggang kuda lagi seumur hidupku. Aku tidak mau mengulangi lagi kesalahan yang sama"


Tiba-tiba, seorang kera paling senior berkata,


"Jatuh memang menyakitkan, tetapi bukan berarti di kemudian hari kamu tidak akan jatuh lagi, entah dari pohon dan darimana pun. Yang perlu ketahui dan dipelajari adalah mengapa kamu jatuh? Jika kita mau belajar untuk tahu kenapa bisa jatuh, maka kita tidak perlu mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari."


Sobat,


Manusia semasa kecil dan mulai belajar berjalan, tidak peduli berapa kali kita terjatuh, mungkin sakit dan menangis, tetapi secara alami pasti akan bangkit lagi. Melalui proses jatuh bangun, akhirnya manusia bisa berjalan dan berlari seperti sekarang. Sayangnya justru setelah dewasa, manusia yang sudah jauh lebih pandai, saat mengalami kegagalan walaupun tanpa rasa sakit, begitu takut untuk bangkit kembali. Selagi masih muda kita perlu belajar mengenal lebih dekat sifat kegagalan. Mari, jangan takut gagal!


Sumber: http://soulofjakarta.com/index.php?m...28&id=OTAxNw==