- Beranda
- The Lounge
Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang
...
![napoleon1769](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/02/15/avatar8520401_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
napoleon1769
Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang
Kejadian Lucu PejuangIndonesia
Dikala Perang
Dikala Perang
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216033604.jpg)
Spoiler for No Repost:
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216033414.png)
Quote:
BANGSA Indonesia dikenal sebagai bangsa suka humor. Kejadian-kejadian jenaka bahkan terjadi dalam keadaan perang.
berikut ini kejadian Unik yang menimpa para pemuda dan pejuang Indonesia dikala perang
berikut ini kejadian Unik yang menimpa para pemuda dan pejuang Indonesia dikala perang
Quote:
Pemuda Aceh Mengendarai Tank Hanya Maju-Mundur
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216033850.jpg)
Dalam pertempuran Medan Area pada Februari 1947 terjadi perebutan garis demarkasi. Tidak hanya tentara yang menyerang pos Belanda, tetapi juga laskar. Sekalipun tidak digembleng teori militer dan tidak terlatih dalam menjajagi medan pertempuran, mereka memiliki semangat juang yang tinggi.
“Bayangkan,” kata Amran yang terlibat dalam pertempuran Medan Area, “Sekelompok laskar ada yang berhasil merampas tank Belanda. Itu sesuatu yang luar biasa. Mulut meriam baja yang biasanya tak terbungkamkan itu bisa dijinakkan oleh pemuda-pemuda Aceh hanya dengan kelewang, rencong dan ketapel.”
Namun, setelah berhasil merebut tank, pemuda-pemuda itu berebutan naik. Tank itu dikutak-katik, maju-mundur, maju-mundur tanpa bisa menggunakannya lebih jauh. Apalagi menembakkan senjatanya. Akhirnya, mereka pun meninggalkan begitu saja kendaraan vital dalam pertempuran itu. Bala bantuan tentara Belanda datang dan membawa tank itu ke markas mereka.
“Apa artinya berhasil merebut peralatan perang tanpa kemampuan untuk mendayagunakannya? Sama saja dengan bohong. Namun, itu memang lelucon perang,” kata Amran.
Quote:
Mungkin kejadian diataslah yang mengilhami Syahrini hingga menjadi Madjoe Moendoer Madjoe Moendoer Tjantik ![Betty (S) emoticon-Betty (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/mahos.gif)
![Betty (S) emoticon-Betty (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/mahos.gif)
Quote:
Keliru Bawa Peluru Tank dalam Pertempuran Surabaya
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216034405.jpg)
PEJUANG dalam pertempuran Surabaya pada November 1945 menggunakan senjata dari hasil melucuti tentara Jepang. Peresenjataan itu terdiri dari 19.000 senapan, 846 pistol otomatis, 700 senapan mesin ringan, 504 senapan mesin sedang, 148 pelempar granat, 17 meriam infanteri, 63 mortir, 400 mortir baru, 15 meriam antitank, 16 tank, 62 panser, dan hampir 2.000 kendaraan bermotor.
Ruslan Abdulgani (1914-2005) yang berada di Surabaya ketika pertempuran berlangsung, menyebutkan jenis senjata tersebut, yaitu karaben Arisaka, senapan standar tentara Jepang. Senapan yang pendek berkaliber 6,5 dan 7,7 serta senapan mesin ringan jenis Keiki Kanju kaliber 6,5.
Dari gudang-gudang senjata Jepang terdapat senjata berasal dari Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL), Inggris dan Australia, seperti karaben jenis Steyer, Exthone, Lee & Field, dan Johnson. “Semua jatuh ke tangan pejuang yang sebenarnya sama sekali belum menguasai peralatan itu,” kata Ruslan dalam Kebangkitan Jiwa Keprajuritan Nasional.
Ruslan masih ingat kejadian lucu, ketika sebuah tank merangsek ke kantor Kempeitai (polisi rahasia Jepang) di Jalan Gunung Sahari Surabaya, sementara dari luar orang berteriak “maju…tembak…”.
“Tetapi, tidak ada yang menembak, bahkan tank itu akhirnya mundur lagi. Alasannya, peluru yang dibawa keliru,” kata Ruslan.
Quote:
Pemuda Terkena Granat Sendiri Karena Tidak Mengerti Menggunakannya
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216035010.jpg)
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216035010.jpg)
KARENA kurangnya pengetahuan tentang senjata timbul berbagai pengalaman lucu namun membahayakan. Kejadian yang cukup memakan korban ialah ketika massa pemuda menyerbu ke penjara Koblen, Surabaya, yang diduduki tentara Inggris (Sekutu).
Menurut buku Pertempuran Surabaya, serangan ke penjara Koblen terjadi pada 29 Oktober 1945. Pemuda API (Angkatan Pemuda Indonesia) yang bermarkas berdekatan dengan penjara, rakyat, dan polisi, menyerang penjara karena tersiar kabar orang-orang Jepang yang ditawan telah dipersenjatai oleh tentara Gurkha bagian dari tentara Inggris sebagai pasukan Sekutu.
“Menghadapi serangan massa, akhirnya pasukan Jepang sekitar 300 orang dan Gurkha yang bertahan dalam penjara menyerah. Dalam penjara terdapat orang yang diduga Nica (Pemerintahan Sipil Hindia Belanda). Beberapa tentara Gurkha meninggal, yang menyerah digiring ke Seksi Polisi,” demikian tertulis dalam Pertempuran Surabaya.
Buku terbitan Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI itu juga menyebut bahwa “granat tangan yang dilemparkan ke dalam penjara berhasil mengenai sasarannya dengan tepat.” Namun, menurut Asmadi, mantan tentara pelajar yang ikut dalam Pertempuran Surabaya, granat tangan kuning bikinan Jepang yang dilemparkan para pemuda kedalam kompleks penjara, tidak meledak. Mereka melemparkan lagi beberapa buah granat. Semua granat tidak meledak.
Tiba-tiba, tentara Inggris mengembalikan granat kuning itu dari dalam penjara. Granat itu jatuh di tengah-tengah kerumunan pemuda dan meledak dahsyat. Para pemuda banyak yang menjadi korban. Menyusul granat kuning kedua, ketiga dan seterusnya, semua meledak dahsyat menyebar malapetaka.
“Ternyata para pemuda menjadi korban kebodohannya sendiri. Mereka belum mengetahui seluk-beluk mempergunakan granat tangan. Dikiranya granat tangan akan meledak dengan sendirinya bila menyentuh tanah. Mereka tidak tahu bahwa granat tangan cukup baik pengamanannya dan tidak akan meledak walau dibanting sekalipun, selama pasaknya masih belum ditarik,” kata Asmadi dalam Pelajar Pejuang.
“Setelah mengalami kejadian yang pahit,” lanjut Asmadi, “segera diberikan kursus kilat tentang tatacara memperlakukan granat tangan, sehingga pengalaman yang memalukan dan mengundang malapetaka tidak terulang lagi.”
Quote:
Banyak Kecelakaan Karena Main-main Senapan
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216035210.jpg)
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216035210.jpg)
DALAM pertempuran Surabaya pada November 1945, banyak orang memiliki senjata api hasil melucuti tentara Jepang. Bila melewati gang-gang di dalam kota akan tampak kesibukan para pemuda membersihkan senjatanya. Namun, masalah timbul karena mereka kurang pengetahuan tentang senjata api. Akibatnya, banyak kecelakaan karena kelalaian, umumnya mereka bermain-main dengan senjata api.
Asmadi, mantan pejuang pertempuran Surabaya, mengatakan bahwa menurut keyakinan mereka, peluru-peluru sudah dikeluarkan dari danso (magasin), lalu senapan “kosong” itu ditodongkan ke temannya dan tiba-tiba “dor!” tewaslah teman karibnya itu.
“Jenis kecelakaan inilah yang sering timbul, lebih-lebih setelah lebih banyak lagi senjata yang jatuh ke tangan rakyat,” kata Asmadi dalam Pelajar Pejuang.
Badan Keamanan Rakyat (kemudian menjadi Tentara Nasional Indonesia) dan Polisi Istimewa turun tangan mengerahkan anggotanya. Mereka memberikan kursus kilat tata cara menggunakan dan memperlakukan senjata api dengan menekankan “apapun alasannya senjata api tidak boleh dipakai untuk main-main”; cara memegangnya pun harus memenuhi persyaratan keamanan dengan selalu menghadapkan larasnya ke atas.
“Hasilnya pun menggembirakan, sejak memperoleh kursus kilat, jumlah kecelakaan menurun tajam, kalau masih ada kecelakaan itu terbatas pada senjata genggam berupa pistol atau revolver yang para pemiliknya begitu luas hingga sulit menjangkaunya,” kata Asmadi. “Mereka yang memiliki senjata genggam masih bebas mondar-mandir tanpa pengetahuan menggunakannya.”
Quote:
Pejuang Indonesia Membakar Tank Karena Tidak Bisa Mengendarainya
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216035351.jpg)
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216035351.jpg)
SETELAH merebut Yogyakarta dalam agresi militer kedua, Belanda mengumumkan bahwa tentara Indonesia telah hancur dan pemerintahan Republik Indonesia tidak ada lagi. Untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa tentara Indonesia dan Republik Indonesia masih ada, diadakan Serangan Umum 1 Maret 1949.
Konseptor serangan tersebut adalah Sultan Hamengkubuwono IX dan Kolonel Bambang Sugeng, panglima Divisi III Jawa Tengah dan Yogyakarta sebagai pemberi perintah. Pelaksana operasi serangan adalah Moch Bachroen, komandan Wehrkreise I; Sarbini, komandan Wehrkreise II; dan Soeharto, komandan Wehrkreise III.
Serangan Umum 1 Maret 1949 dipersiapkan dengan matang. Sebelumnya, telah diselundupkan prajurit-prajurit ke dalam kota. Satu batalion ditugaskan menduduki lapangan terbang Adisucipto, sedangkan kesatuan-kesatuan lainnya menyerang kota dari empat jurusan dan dipasang ranjau-ranjau untuk mencegah ataupun menghambat kedatangan pasukan bantuan Belanda.
Menurut K.M.L. Tobing dalam Perjuangan Politik Bangsa Indonesia: Persetujuan Roem-Royen dan KMB, pada tanggal 1 Maret 1949, tepat pada pukul 6.00 pagi, ketika sirine meraung-raung menandakan berakhirnya jam malam, pasukan gerilya memasuki kota. Soeharto berada dalam pasukan yang akan memberikan pukulan, dengan senapan Owen yang berat di tangannya. Prajurit-prajurit menggunakan daun kelapa muda yang digantungkan di bahu sebagai tanda pengenal. Serangan itu berjalan lancar. Pusat kota dapat diduduki, pabrik amunisi Watson berhasil direbut dengan lima ton amunisi dan senjata-senjata ringan.
“Satu tank kecil jatuh ke tangan pasukan gerilya. Semua mereka yang melakukan penyerbuan ingin menaiki tank tersebut, tetapi sayang tidak seorang pun dapat mengemudikannya. Setelah puas bergurau dan tertawa, akhirnya tank itu dibakar,” tulis Tobing.
Tengah hari bantuan Belanda yang pertama didahului oleh tank-tank dan kendaraan berlapis baja memasuki Yogyakarta. Pasukan itu dipimpin oleh Kolonel Van Zanten, komandan pasukan penggempur Gajah Merah yang terkenal.
Sorenya, Soeharto memerintahkan untuk mundur kembali ke pangkalan. Korban yang jatuh sedikit. Sasarannya telah kena –tujuan telah tercapai– membuktikan kemampuan tentara Indonesia mengadakan pukulan terhadap tentara Belanda. Berita itu telah membawa pengaruh yang besar, baik di dalam maupun di luar negeri.
Quote:
Takut Membunuh Musuh, Tentara Malah Menembak Ke Belakang
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216035458.jpg)
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216035458.jpg)
ADA Mei 1958, Kapten Acub Zainal memimpin Batalion 512/Malang yang tergabung dalam operasi Sapta Marga II dan ditempatkan di Gorontalo untuk menghadapi Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta). Selain sebagai tenaga tempur, Acub juga bertanggungjawab sebagai penguasa Pelaksana Kuasa Perang di Gorontalo. Oleh karena itu, ketika bupati Gorontalo melarikan diri untuk bergabung dengan Permesta, Acub mengangkat Inspektur Polisi Slamet sebagai bupati.
“Karena keadaan yang mendesak, dan cuaca panas di Gorontalo, Acub Zainal hanya memakai kaos kutang dan celana dalam, memanggil Slamet untuk menggantikan bupati dalam keadaan seadanya,” tulis Nurinwa Ki S. Hendrowinoto, dkk., dalam biografi Acub Zainal I Love The Army.
Menurut Acub, selama menghadapi peperangan, ketakutan memang selalu ada. Tetapi ketika sudah berada di medan tempur, ketakutan itu dengan sendirinya menghilang. Perasaan bersalah juga bisa datang menguasai diri apabila harus menembak musuh. Ini dialami oleh anggota pasukannya, sehingga membuat Acub jengkel.
“Di Gorontalo, Acub Zainal terpaksa menendang salah seorang pasukannya. Sebab prajurit itu rupanya melepaskan tembakan ke belakang, bukan ke depan menghadapi musuh. Rupanya prajurit itu takut untuk membunuh musuh, hingga dia mengarahkan senjatanya ke belakang,” tulis Nurinwa.
Acub juga pernah terpaksa memecat anak buahnya yang pengecut, hanya berani menyiksa tahanan. “Saya paling tidak suka kalau ada anak buah saya menyiksa tahanan. Jangan sok jagoan. Orang tak berdaya masih disiksa. Itu pengecut. Tetapi di medan pertempuran dia lebih banyak menghilang, bersembunyi,” kata Acub, yang kemudian menjadi panglima Kodam XVII/Tjendrawasih Irian Jaya (1969-1973) dan gubernur Irian Jaya (1973-1975).
Quote:
Tapi lain dulu lain sekarang ![army emoticon-army](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/24.gif)
![army emoticon-army](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/24.gif)
Spoiler for TNI:
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216040439.jpg)
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216040441.jpeg)
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216040445.jpg)
![Kejadian Lucu Pejuang Indonesia Dikala Perang](https://s.kaskus.id/images/2016/02/16/8520401_20160216040508.jpg)
Quote:
0
10.8K
Kutip
41
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![The Lounge](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-21.png)
The Lounge![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
923.4KThread•84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya