Ketemu lagi gan di thread sederhana ane . kali ini ane pengen ngejelasin tentang gravitational Wave.
pasti agan bertanya tanya yak .. apa sih gravitational wave itu ? disini ane bakal membahas tentang Gravitational wave atau disebut aja G-WAVE
Spoiler for norepsol:
Nah gan langsung aja . yaaa !
Spoiler for Gravitational Wave:
Apa sih Gravitational Wave / G Wave itu ?
Pada tahun 1916 Albert Einsten mempunyai teori kalo alam semesta ini terdiri dari dimensi ruang dan waktu yang ‘bentuk’nya datar kayak karpet karet gan.Teori ini berdasar juga dengan teori relativitas umum.
Nah gan, kalo diatas karpet karet tersebut ada benda yang bergerak, otomatis karpetnya juga berubah bentuk kan? Kalo pake bahasanya Einstein, bakalan terbentuk “Ripple” atau “Riak” (Coba agan lempar batu ke air yang tenang pasti ada gelombang nya gitu kan ?). Nah, ripple ato riak inilah yang disebut ‘Gravitational Wave’.
Gravitational wave ini bisa mengubah dimensi ruang-waktu. Sederhananya, G-wave ini bisa mengubah jarak. Jadi misal aganJakarta-Bandung itu jaraknya sekitar 400 km, trus agan bergerak di jalur pantura , dari badan agan bakalan dihasilkan G-wave, G-wave ini bakalan mengubah jarak Jakarta-Bandung yang tadinya 400 km adi 350 km. Keren kan gan jadi kaya teleport lagi ya ? atau pake kamui nya obito ya
Spoiler for Baru baru ini ...:
TAPI NGGA SESEDERHANA ITU GAN !!!
Secara teori, semua benda yang bergerak itu menghasilkan G-wave, tapi tergantung ukurannya juga. G-Wave ini ukurannya keciiiiiiiiillllllll bangeeeeeeeeetttttt. Buat benda yang gedenya 62 kali lipat lebih besar dari matahari aja, G-wave yang dihasilkan cuma bisa ‘mengerutkan’ atau ‘mengecilkan’ tongkat dengan panjang 1.000.000.000.000.000.000.000 meter sebanyak 5 mm. Jadi kalo benda super mini, macem manusia, g-wave-nya kecil banget banget banget dan bisa diabaikan.
Trus kalo kecil banget, cara mendeteksinya gimana dong?
Pake cahaya, karena kecepatan cahaya ngga bakal berubah di manapun. Jadi taruhlah dua tempat, misal A & B, trus dari A ditembak cahaya ke arah B dan diukur waktunya buat sampe di B. Nah, kalo suatu saat ada G-Wave terdeteksi, waktu tempuh cahaya dari A ke B bakal berubah. Gampangnya gitu, tapi eksperimen sebenernya JAUH lebih rumit loh!
Terus gan , Sebelum deteksi langsung dari gelombang gravitasi, ada bukti tidak langsung untuk keberadaan mereka. Misalnya, pengukuran sistem biner Hulse-Taylor menyarankan bahwa gelombang gravitasi lebih dari sebuah konsep hipotetis. Potensi sumber gelombang gravitasi terdeteksi termasuk sistem bintang biner yang terdiri dari bintang katai putih, bintang neutron, dan lubang hitam. Berbagai gravitasi-gelombang observatorium (detektor) berada di bawah konstruksi atau dalam operasi, seperti Advanced LIGO yang dimulai pengamatan di September 2015.
Nah gan baru baru ini tepatnya pada tanggal 14 February 2016, Kolaborasi LIGO Ilmiah dan tim Kolaborasi Virgo mengumumkan bahwa mereka telah langsung mendeteksi gelombang gravitasi menggunakan detektor Advanced LIGO dari sepasang lubang hitam
Spoiler for Mengapa dan Bagaimana?:
Mengapa membutuhkan waktu yang lama untuk mendeteksi G-Wave ?
Setiap gerakan dapat menyebabkan riak-riak dalam struktur ruang dan waktu, namun butuh sesuatu yang besar-seperti, lubang-tingkat hitam besar yang bergerak pada kecepatan cahaya untuk menciptakan riak yang agan benar-benar dapat mendeteksi. gelombang gravitasi telah begitu sulit untuk menemukan karena mereka biasanya terlalu kecil untuk dideteksi.
Jadi Bagaimana Apakah LIGO Membuat Penemuan ini?
LIGO membangun dua detektor-satu di Livingston, Louisiana, dan satu di Hanford, Washington-masing terdiri dari dua terowongan 2,4 mil panjang ditempatkan tegak lurus satu sama lain. Detektor menggunakan laser untuk mengukur perubahan jarak antara dua terowongan. Ketika gelombang gravitasi datang melalui, itu membentang ruang dalam satu arah dan meremas di lain, menyebabkan laser untuk berubah menjadi kecil . Detektor yang terletak cukup jauh terpisah bahwa mereka tidak menangkap satu sama lain adalah gangguan lokal (seperti gempa bumi atau getaran lain di Bumi) hanya ketika kedua menangkap perubahan yang peneliti tahu mereka riak kosmik yang terjadi.
Pada tanggal 14 September, detektor dijemput dari gelombang gravitasi disebabkan oleh dua lubang hitam besar bertabrakan. Setiap lubang hitam adalah 150 km (90 mil) di diameter, yaitu sekitar 30 kali massa matahari sekitar. Mereka juga bepergian pada setengah kecepatan cahaya. Dengan kata lain, mereka cukup besar dan cukup cepat untuk tabrakan-mana mereka terjadi 1,3 miliar tahun yang lalu-untuk mengirim sinyal melalui detektor di Bumi..
Nah segitu gan penjelasan mengenai G-Wave
kurang lebih nya mohon
kalo pengen nonton video nya ada di bawah .