Honorer K2 aksi unjuk rasa di depan Istana, Jakarta, Jumat (12/2). Foto: Mesya Muhammad/JPNN
JAKARTA--Informasi honorer K2 yang meninggal simpang siur. Para pengurus honorer K2 menyampaikan informasi yang berbeda-beda.
Namun Ketua Tim Investigasi Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Riyanto Agung Subekti alias Itong mengatakan, simpang siurnya informasi lantaran masing-masing pengurus tidak mengetahui kebenaran kabarnya.
"Memang ada honorer K2 yang meninggal terkait demo.
Namun mereka meninggal di daerahnya, tapi sudah niat mau ke Jakarta untuk demo," kata Itong kepada JPNN, Jumat (12/2).
Dia menyebutkan berdasarkan informasi yang didapat, honorer K2 yang meninggal ada lima orang terdiri dari tiga orang di Mentawai, satu dari Jepara bernama Hana, dan satu dari Magelang Dwi Handayani. Sedangkan yang dari Pandeglang itu yang meninggal ortu honorer K2.
"Memang mereka ini sudah berencana mau ke Jakarta. Seperti Hana dari Jepara mau siap-siap ke Jakarta tapi tiba-tiba kecelakaan. Sedangkan yang dari Mentawai, satunya punya penyakit jantung. Begitu melihat tayangan TV demo hari pertama langsung meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit," tuturnya.
Dua honorer K2 Mentawai, penyebab meninggalnya belum jelas. Namun menurut Itong, mereka meninggal 10 Februari, bertetapan dengan hari pertama aksi demo honorer K2 di Jakarta.
Untuk Dwi Handayani yang mengandung delapan bulan, lanjutnya, sudah siap berangkat juga. Namun keburu kontraksi dan mengalami pendarahan di rumah sakit, Magelang. "Dwi Handayani dan anaknya meninggal," ujarnya.
Honorer K2 Bertumbangan di Depan Istana
Honorer K2 Bertumbangan di Depan Istana
Honorer K2 pingsan saat melakukan aksi unjuk rasa pada hari ke-3 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (12/2). Foto : Ricardo/JPNN.com
JAKARTA--Ketua Tim Investigasi Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Riyanto Agung Subekti alias Itong meluruskan informasi yang berkembang di lapangan.
Sebagai korlap nasional, Itong menegaskan, tidak ada anggotanya yang meninggal di lokasi demo.
"
Alhamdulillah tidak ada yang meninggal di lokasi demo. Kalau yang pingsan banyak. Hanya ada satu teman kami yang jantungnya kumat dan saat ini masih dirawat di RS Tarakan," ungkap Itong kepada JPNN, Jumat (12/2).
Dia menambahkan, banyaknya honorer K2 pingsan karena lapar dan kecapean. Lantaran dana makin tipis sementara demo diperpanjang tiga hari.
"Yang pingsan itu ada yang lapar dan tidak kuat. Banyak juga yang kecapean," tuturnya.
http://m.jpnn.com/read/2016/02/12/35...Orang-tapi...-&
http://m.jpnn.com/read/2016/02/12/35...-Depan-Istana-
Kabar hoax kok disebar-sebarkan, maunya ngais simpati tapi klo ngibul ya bukan simpati yg didapat