Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

celetukpolindo2Avatar border
TS
celetukpolindo2
Celetuk Politik Indonesia Sadis - Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula
Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula


Celetuk Politik Indonesia Sadis - Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula


TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan mulai terbiasa dengan kecaman-kecaman warga yang diterimanya setiap mengeluarkan kebijakan. Warga, kata Ahok, sering kali mengumpat jika keinginannya tak dikabulkan oleh Pemerintah DKI Jakarta.

Di saat itu, warga serempak menyalahkan Basuki lantaran tak memerintahkan anak buahnya agar menuruti keinginan warga. "Saat seperti itu, kelemahan saya diungkit. Mudah saja, sudah Cina, kafir pula," kata Ahok saat memberi sambutan dalam acara Demokrasi Tanpa Korupsi di Museum Nasional, Ahad, 14 Desember 2014. (Baca: Ahok Wajibkan Angkot Berargometer Tahun Depan)

Ahok menuturkan, salah satu contoh kasusnya yakni rencana penggusuran Kalijodo. Warga berkukuh mempertahankan tempat tinggal mereka. Namun di sisi lain, penggusuran tersebut bertujuan memindahkan anak-anak yang ada di wilayah tersebut agar mendapat pendidikan layak dan mengubah tempat itu menjadi ruang terbuka hijau.

Kasus lainnya, ujar Ahok, upaya pengawasan distribusi minuman keras. Ketimbang melarang, ia memilih memperketat pengawasan distribusi mulai dari pabrik hingga konsumen. Alasannya, banyak turis di Ibu Kota yang juga membutuhkan minuman tersebut.

Kasus yang tak kalah memusingkan, kata Ahok, yakni pembebasan lahan dalam proyek sodetan Ciliwung. Ahok menjelaskan proyek tersebut diselesaikan dengan menentukan harga appraisal dan konsinyasi pengadilan lantaran adanya tarik ulur harga antara warga dan pemerintah. "Kami harus memaksakan orang agar taat hukum. Kalau tidak, ngelunjak semua," kata dia.

Ahok mengatakan ketiga kasus tersebut membuatnya menjadi sasaran empuk kemarahan warga. "Kata orang, seribu teman kurang, satu musuh terlalu banyak. Kalau saya, 50 orang musuh juga tak apa, toh sudah telanjur banyak," ujar Ahok.


Negara Indonesia memiliki landasan hukum yang unik. Menganut pada Bhinneka Tunggal Ika, serta Pancasila. Dilihat dari segi hukum, sosial, serta budaya, Posisi Pak Basuki sebagai pemimpin Jakarta tidak salah sedikit pun. Karena memang seperti itulah Landasan hukum Indonesia.

Banyak sekali Masyarakat yang menjelek-jelekan Pak Basuki di Indonesia ini, Yang kesatu: Mungkin ada hubungannya dengan partai "Payah" Pak Basuki yang dulu. Yang kedua: Mungkin ada hubungannya dengan si "Anarkis" FPI, Yang ketiga: Masyarakat yang merasa tertindas, padahal setelah program Pak Basuki sudah berjalan, mereka akan berterimakasih atas kebijaksanaannya. Yang ke empat: Kurangnya Pendidikan dan moral mereka, karena itu tidak paham dengan Landasan hukum dan kepercayaan Negara Indonesia.

Pada saat ini, banyak masyarakat yang pendidikannya cukup dan Bermoral, tidak membantah serta menerima dengan "Welcome" Pemimipin seperti Pak Basuki. Karena mereka paham bahwa Posisi Pak Basuki tidak salah, serta kecakapan bekerjanya sangat baik, dan Tegas. Tidak seperti sebelum Pak Jokowi, semuanya kacau, membingungkan, dan banyak yang Korup.. Jelas tidak punya alasan untuk menolakkan?? Paling tidak ada secercah harapan untuk Indonesia lebih maju.

Semangat Pak Ahok...!! Semangat Pak Jokowi..!! Hidup Indonesia..!!


Celetuk Politik Indonesia
0
4.9K
61
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.