Citizen6 Jakarta- Setelah LINE terang-terangan mendukung LGBT melalui peluncuran sticker terbaru, sejumlah netizen mengecam keras menggunakan aplikasi berbasis chatting tersebut. Tidak hanya netizen, pemuka agama Abdullah Gymnastiar atau hangat disapa, Aa Gym bahkan secara terang-terangan mengutuk LINE.
Lewat akun media sosial Twitter @aagym, pendakwah terkemuka asal Jawa Barat itu mengaku langsung berhenti menggunakan LINE. Aa Gym juga mengajak masyarakat untuk meninggalkan LINE dan beralih ke media sosial yang sehat.
Ciapan Aa Gym langsung menuai banyak respons dari pengguna Twitter. Terhitung sejak sejam di-posting, ciapan Aa Gym di-retweet lebih dari 300 dan disukai lebih dari 150 follower.
Diberitakan sebelumnya, masyarakat Indonesia dibikin geger setelah aplikasi chatting populer asal Jepang itu telah 'disisipi' kampanye LGBT. Pengembang LINE sebenarnya hanya membebaskan semua orang untuk menjadi kreator sticker mereka. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang yang mendukung LGBT dengan membuat sticker bertema LGBT.
Salah satu sticker dengan judul "Love is Love" menunjukkan sticker-sticker ganjil tentang dua orang pria yang bermesraan. Dalam keterangannya disebutkan: Jangan bertengkar. Tunjukkan saja rasa cinta kalian karena cinta tetap cinta.
sumur
Gemparkan Netizen, Stiker LGBT Line Ditarik
Liputan6.com, Jakarta - Stiker Line yang menampilkan dua tokoh animasi berjenis kelamin lelaki yang sarat dengan LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) dicibir habis-habisan oleh pengguna internet di Indonesia.
Hal ini langsung mengundang perhatian bagi Line Indonesia. Melalui keterangan resminya, Rabu (10/2/2016), Head of Public Relation Line Indonesia, Teddy Arifianto, mengatakan menarik stiker tersebut dari pasar Indonesia.
"Sekarang sedang dalam proses ditarik dari pasar. Per hari ini (Rabu, 10 Februari 2016), tetapi kan butuh waktu dan proses," kata Teddy kepada Tekno Liputan6.com. Teddy membantah Line tidak melakukan filter atau penyaringan terhadap konten-konten yang beredar.
Menurutnya, sebagai perusahaan yang berskala global, Line yang berpegang pada acuan global untuk melakukan filter terhadap konten yang sensitif dari perspektif lokal seperti stiker Love is Love tersebut. Line sendiri menyesalkan atas kemunculan stiker yang dianggap sensitif oleh banyak orang ini sehingga menimbulkan rasa kurang nyaman dari pengguna dan pemerhati.
"Kami meminta pengertiannya karena saat ini kami sedang bekerja menyelesaikan permasalahan ini terutama dalam menghapus stiker-stiker tersebut," ucapnya. Teddy juga menyebutkan, Line menghargai seluruh masukan dari para pengguna dan pihak-pihak lain terkait produk dan fitur di Line. "Kami akan berupaya keras agar hal seperti ini tidak terulang kembali," tuturnya.
Sebelumnya, pada Januari 2015, stiker-stiker Line yang mengandung konten dewasa telah mendapatkan petisi pada laman Change.org. Penggagas petisi, Gioveny Astaning Permana kala itu menuliskan:
... Saya juga sering mengunduh sticker-sticker tersebut, namun semakin saya perhatikan sticker LINE ini cenderung mendukung ke gambar-gambar dewasa yang tidak aman dan belum layak untuk anak-anak dan seharusnya anak-anak tidak melihat. Saya mengamati ini dari hasil 'Popular Creator Sticker' seperti sticker berjudul so much love, short couple problem, him & her, Lily & Marigold, romantic memories, love lasting forever, hugs and kisses yang termasuk dalam 50 popular creator sticker...
sumur