(Jalan Begitu sepi aja, Polisi Tidur Berjubel)

Polisi Tidur ... Tahu dong ???
Itu lho, gundukan melintang di jalanan lingkungan rumah, yang membuat motor atau mobil jadi melambat untuk melewatinya.

Polisi Tidur itu MENGGANGGU ... Setuju gak sih ??? ... Kalau aku sih MENGGANGGU.

Polisi Tidur, memang masalah kecil, tapi menurut saya, justru itu cerminan besar Mental kita. Bayangkan, kita merusak keindahan jalan, dengan dalih keselamatan.

Lucu gak sih ???. Kita bermaksud cegah orang ngebut, tapi merusak jalanan, yg dibuat (mula2) licin dengan biaya mahal. Saya jadi ingat, waktu pelihara bebek, terpaksa bikin pagar untuk mencegah bebek2 saya ngacir ke halaman tetangga. Jelas saja, bebek kan gak bisa dibilangin atau dicegah dengan diberi tulisan ???

Saya bahkan pernah mendapati, ada satu lingkungan rumah, yang jarak antara satu polisi tidur dengan polisi tidur lainnya cuma berkisar 3-5 meter saja, dan panjang jalan itu sekitar 400m (ini fakta)... Begitu sampai di ujung jalan, langsung mules perut saya. Miris gak sih ???

Seharusnya, dibuatkan Undang-Undang Lalu Lintas, untuk menghukum orang yang mengakibatkan kecelakaan di jalanan lingkungan rumah, bukannya di buatkan Polisi Tidur/ merusak jalan. Kita harus membangun mental masyarakat yang toleransi, saling melindungi, dan tentu saja Sadar Hukum. Bayangkan ... Betapa eloknya kalau setiap pengemudi motor/ mobil, betul2 punya kesadaran, sehingga tidak ngebut ketika melintasi jalanan di lingkungan rumah (Bukan karena adanya Polisi Tidur).

Presiden Jokowi mencanangkan Revolusi Mental. Apa maksudnya ?. Bagi saya pribadi, itu soal perilaku, yaitu Tidak Merugikan pihak lain, Jujur, Menghargai Waktu, Giat Bekerja, Saling Tolong/ Gotong Royong ... Karena itulah Watak Asli Bangsa Indonesia.