MOSCOW - Kremlin, Kamis, menolak mengungkapkan seorang instruktur militer Rusia yang tewas di Suriah pekan ini dan menyatakan tentara Rusia yang lain masih tidak terlibat langsung dalam operasi-operasi darat di Suriah.

Seorang penasihat militer Rusia tewas di Suriah 1 Februari lalu akibat serangan mortir yang dilancarkan militan Islamic State (IS), kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip Reuters.

"Mereka (para serdadu Rusia) tidak mengambil bagian dalam operasi darat," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

"Kami membahas para penasihat militer. Ini berkaitan dengan pelatihan para sahabat Suriah dalam mengoperasikan peratalan perang yang dikirimkan ke Suriah di bawah kontrak yang ada."

Dia menyatakan tidak mau mengungkapkan nama sang penasihat militer yang mati itu.

Tewas Kena Bom IS

Kementerian Pertahanan Rusia kepada kantor berita Ria Novosti dan dilansir AFP, Kamis (4/2/2016), penasihat militer Rusia itu tengah menjalankan misi melatih tentara loyalis Presiden Bashar al-Assad dengan menggunakan jenis senjata baru di Suriah.

Dia terkena luka parah akibat serangan pada Senin (1/2) waktu setempat, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Namun tidak disebut lebih lanjut oleh Kementerian Pertahanan Suriah soal lokasi serangan ISIS itu.

Organisasi pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights menyebut tiga tentara Rusia lainnya juga luka-luka dalam serangan yang sama. Menurut Observatory, serangan itu terjadi di wilayah Suriah yang tidak dikuasai ISIS, yakni di Provinsi Latakia.

sumur

kenapa gak dibeberkan om?
mungkin....