- Beranda
- Berita dan Politik
pengangguran di batam meningkat, apakah ini efek dari gelombang PHK?
...
TS
tian1995
pengangguran di batam meningkat, apakah ini efek dari gelombang PHK?
Quote:
54 Perusahaan Tutup, 7 Ribu Pekerja di Batam Kehilangan Pekerjaaan
batampos.co.id - Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Zarefriadi, mengakui angka pengangguran di Batam kian bertambah. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya perusahaan yang menutup usahanya di Batam. Sehingga banyak pula pekerja atau karyawan yang kehilangan pekerjaan.
Zaref menyebut, sepanjang 2015 lalu terdapat 54 perusahaan tutup. Akibat tutupnya 54 perusahaan tersebut lebih dari 7 ribu karyawan kehilangan pekerjaaan mereka. Kebanyakan perusahaan tersebut bergerak di bidang jasa konstruksi, galangan kapal, supplier, industri pakaian, jasa/ perdagangan, sub-kontraktor, jasa pengamanan, hingga perusahaan elektronik.
Kata Zaref, ada banyak faktor yang menyebabkan tutupnya perusahaan tersebut. Mulai dari alasan merugi, tak ada pesanan, habis kontrak kerja, dan lain sebagainya. Selain itu, iklim investasi Batam dinilai kurang baik karena kerap terjadi demo buruh.
"Ya, demo yang berkepanjangan juga memberikan dampak terhadap perkembangan perusahaan," kata dia.
Zaref menambahkan, jumlah perusahaan yang tutup tahun 2015 jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di mana sepanjang 2014 lalu hanya ada 25 perusahaan di yang tutup.
Selain perusahaan tutup ada juga perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan selama tahun 2015. Rata-rata mereka mengurangi setengah dari jumlah karyawannya. Dari data di Disnaker Kota Batam, selama 2015 ada empat perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan. "Ada sekitar 1.500 karyawan yang dirumahkan," katanya.
Zaref mengimbau kepada masyarakat untuk turut menciptakan iklim investasi yang aman dan kondusif di Batam. Termasuk kepada serikat pekerja untuk tidak melakukan hal-hal yang membuat perusahaan dan investor merasa tidak nyaman dan akhirnya memilih menutup perusahaannya.
"Kalau mereka pindah ke negara lain , kita juga yang susah mencari pekerjaan. Kita harusnya memberikan kinerja yang bagus, agar semua investor mau menanam modalnya di Batam," jelas Zaref.
Menanggapi banyaknya pengangguran ini, Disnaker Batam sendiri berupaya meminimalisirnya. Salah satunya dengan memberikan pelatihan kerja, sehingga para pencaker di Batam memiliki kemampuan dan bisa bersaing dengan lainnya. "Pelatihannya gratis," tutup Zaref.
Mengutip data di Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, angka pengangguran di Batam merupakan yang tertinggi di Kepri. Pada 2013, jumlah pengangguran di Batam mencapai 37. 625. Di posisi kedua dengan jumlah pengangguran terbanyak di Kepri ada Kabupaten Karimun, yakni 5.232 orang.
Sementara jumlah pengangguran di Bintan dan Tanjungpinang masing-masing mencapai 4.946 orang dan 4.729 orang. Kemudian pengangguan di Lingga 1.197 orang, Natuna 1.525 orang, dan Anambas 1.355 orang.
Namun Disnaker Batam mencatat, jumlah pengangguran di Batam meningkat dari 25.391 orang pada 2012 menjadi 32.031 pada 2013, dan kembali bertambah menjadi 35.737 pada 2014. Angka tersebut dipastikan terus bertambah pada 2015 lalu.
Sedangkan jumlah karyawan atau buruh yang kehilangan pekerjaannya sepanjang periode 2013 hingga Juni 2015 mencapai 12.156 orang. Selain menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK), mereka merupakan karyawan putus kontrak.
Quote:
Pengangguran di Batam Capai 100 Ribu, Apindo Minta Pemerintah Buka Lapangan Kerja
batampos.co.id - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri mensinyalir pengangguran di Batam mencapai 100 ribu orang lebih. Hal itu berkaca pada kejadian di PT Sumitomo Wiring System di Mukakuning yang membuka 80 lowongan pekerjaan, namun malah dibanjiri sedikitnya 3 ribu orang pencari kerja. ”Itu membuktikan pengangguran di Batam memang membludak,” kata Ketua Apindo Kepri, Cahya, Sabtu (6/2).
Ia tak menampik tingginya angka pengangguran disebabkan resesi global memukul perekonomian di seluruh dunia, termasuk di Batam. Akibatnya, banyak perusahaan yang gulung tikar, atau paling tidak melakukan efisiensi dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.
”Seluruh dunia terjadi perlambatan ekonomi, tapi Batam sebenarnya punya peluang lebih baik kalau kita bisa bersama-sama menjaga iklim investasi,” kata Cahya.
Kondisi yang demikian, kata dia, cukup memprihatinkan. Karena itu, Apindo mengingatkan semua pihak agar tidak menutup-nutupi kenyataan yang ada, termasuk jumlah riil pengangguran di Batam. Lebih lanjut, pihaknya juga minta agar Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam dan para pemimpin serikat pekerja agar bijak dalam menyikapi kenyataan yang ada.
”Saat ini, yang kita butuhkan adalah lapangan kerja seluas-luasnya, bukan upah kelompok atau upah sektoral yang sering diributkan teman-teman serikat,” kata dia.
Apindo juga minta agar tak ada lagi aksi demo yang semakin membuat investor takut dan dan berpotensi hengkang dari Batam.
”Tolong pikirkan bagaimana menciptakan lapangan kerja buat rekan-rekan mereka yang saat ini masih nganggur,” ucap Cahya.
Berbeda dengan Apindo, Pemerintah Kota (Pemko) Batam ternyata merilis angka pengangguran atau pencari kerja yang jumlahnya jauh lebih sedikit dibanding terkaan Apindo.
Data dari Disnaker Batam menyebut, hingga penghujung 2015 lalu, jumlah pencari kerja masih sebanyak 24.022 orang. ”Jumlah lowongan kerja 12.903 orang, dan jumlah yang ditempatkan baru 11.449 orang,” papar Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Ardiwinata di Batam Centre, kemarin.
Ia menyebut, banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka pencari kerja di Batam. Mulai dari pengaruh resesi global yang menyebabkan banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja karyawannya, hingga berkait dengan tingginya arus urbanisasi ke Batam.
”Jumlah pendatang memang banyak. Di satu sisi kami prihatin, tapi di sisi lain harus ada solusi cepat agar persoalan ini (pengangguran) tak berlarut-larut dan malah menyebabkan ekses negatif untuk masyarakat,” kata dia.
Karena itu, Ardiwinata mengungkap pihaknya akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Batam untuk membuka layanan bursa kerja online. Lewat sistem itu, Pemko Batam berharap masyarakat dapat dengan mudah mengakses peluang lowongan pekerjaan yang tersedia.
”Nanti di masing-masing kecamatan akan disediakan perangkat, sehingga pencari kerja bisa berkomunikasi langsung dengan penyedia kerja, dan itu semua gratis,” paparnya.
Quote:
3.000 Pelamar di Sumitomo, 1.425 Lulus, hanya 80 Diterima
batampos.co.id - Pencari kerja dengan lapangan kerja yang tersedia di Batam sangat tidak berimbang. Pencari kerja jumlahnya jauh lebih banyak ketimbang lapangan kerja yang tersedia.
Satu pekan terakhir, hanya PT Sumitomo Wiring Systems Batamindo, Mukakuning,yang membuka lowongan. Dari 3.000-an pencari kerja (pencaker) yang melamar, hanya 1.425 pencaker dinyatakan lulus verifikasi untuk selanjutnya menjalani tes tertulis.
”Dari seribuan orang tersebut, yang akan diterima hanya 80 orang saja, 20 orang cowok dan 60 orang cewek,” ujar Rizki, salah satu karyawan PT Sumitomo Wiring Systems, Sabtu (6/2/2016).
Nelpi, 21, salah satu pencaker yang mengikuti tes mengatakan, tes diberi waktu 30 menit dengan jumlah soal 80. ”Tes yang diuji pertama buta warna, ukur ketinggian badan maksimal 155 sentimeter, tes berhitung cepat, perkalian, tambah, dan pengurangan,” kata Nelpi.
Banyaknya pencaker, sehingga tes dilakukan dengan cara berkelompok. ”Tadi saya mulai ujian pukul 09.00 WIB, saya gelombang ke lima. Satu kelompok yang tes kurang lebih sekitar 250 orang,” bebernya.
Nelpi yang berasal dari Padang itu, juga mengaku sudah dua bulan di Batam hingga kini belum mendapat pekerjaan. Selama di Batam ia numpang di rumah kakaknya di Bengkong.
”Katanya di Batam mudah mencari kerja, ternyata susah juga. Saingan banyak. Moga saja tes yang ini diterima” harapnya.
Ia juga mengaku selama di Batam sudah berkali-kali memasukkan lamaran, hingga kini belum ada juga yang diterima perusahaan.
”Saya juga nunggu panggilan dari PT Gudang Garam. Tes sudah, belum juga dipangil,” ungkapnya.
Sementara Ica, pencaker lainnya, warga Batuaji ini mengaku sangat berharap bisa diterima di PT Sumitomo Wiring Systems, karena sudah lama menganggur. ”Dulu sempat bekerja di PT TDK hanya satu tahun kontrak," imbuhnya.
Ia juga mengaku sangat susah mencari kerja dan harus bersaing dengan pencaker lainnya. ”Kalau tak ada keahlian dan pengalaman susah mau diterima. Semua perusahaan kadang minta bukti pengalaman kerja,” terangnya. Setelah menjalani tes, para pencaker melihat hasilnya Selasa (9/2) di papan pengumuman Pujasera Batamindo, Mukakuning.
Quote:
Sumitomo Cari 80 Pekerja, Ribuan Yang Melamar
batampos.co.id - Sekitar 3.000-an pencari kerja (Pencaker) memadati halaman PT Sumitomo Wiring Systems di Kawasan Batamindo Indistrial Park (BIP) Muka Kuning, Jumat (5/2). Mereka rela berdesakan untuk mengantarkan surat lamaran kerja. Padahal, pabrik kabel untuk peralatan otomotif dan elektrik itu hanya membuka lowongan untuk 80 orang.
Membeludaknya pelamar ini mengagetkan pihak manajemen PT Sumitomo Wiring Systems. Mereka tak menduga, 80 lowongan kerja yang tersedia akan diperebutkan 3.000 orang. ”Sedih dan nangis saya lihat kondisi saat ini, begitu banyaknya pengangguran di Batam ini. Kenapa pemerintah dan pengusaha tidak membuka lapangan pekerjaan untuk mereka?” kata Senior General Manager PT Sumitomo Wiring Systems Batam-Indonesia, Djoko Adiprabowo.
Djoko berharap, pemerintah terus bekerja keras untuk menciptakan lapangan pekerjaan di Batam. Sebab, bagaimanapun Batam masih menjadi salah satu daerah tujuan utama para Pencaker di Indonesia. Djoko membenarkan, pihaknya memang membuka lowongan untuk 80 orang. Terdiri dari 60 wanita dan 20 pria. "Kami memang lagi membutuhkan karyawan khususnya di bagian produksi," ujar Djoko.
Namun banyaknya lamaran yang masuk membuat PT Sumitomo Wiring Systems Batam harus bekerja ekstra keras. Sebab, semakin banyak pula lamaran yang harus diseleksi. "Melihat banyaknya lamaran yang masuk, kita akan seleksi lagi, sampai nantinya akan memenuhi target yang kita cari," terangnya.
Dijelaskan Djoko untuk penerimaan karyawan baru tahun ini, pihaknya lebih memperhatikan bagian fisik dari pelamar. Fisik sehat dan tidak ada gangguan kesehatan sama sekali menjadi prioritas bagi perusahaan. Selain itu, perusahaan lebih memilih karyawan yang umur masih muda dan produktif dalam bekerja.
"Fisik itu sangat penting bagi kami, sebab produksi di sini membutuhkan ketelitian dan penglihatan mata yang tajam, serta kelincahan tangan," paparnya.
Djoko menambahkan, sebelumnya perusahaan juga baru saja melakukan penambahan karyawan di bidang cutting creaping sebanyak 45 orang, dan sudah resmi dikontrak oleh perusahaan per Jumat (5/2) lalu. Sementara itu, untuk sesi kedua penerimaan karyawan ini dipastikan tanggal 15 sudah masuk dan dikontrak oleh perusahaan.
Pantauan Koran Batam Pos (grup batampos.co.id) di lokasi, sejak pagi para Pencaker sudah memadati halaman PT Sumitomo Wiring System. Semakin siang, jumlahnya semakin banyak. Akibatnya, mereka terpaksa harus berdesakan bahkan saling dorong sebelum akhirnya bisa menjatuhkan surat lamaran di Bagian Assembly Line perusahaan asal Jepang itu.
Meski lowongan yang tersedia sangat terbatas, yakni cuma untuk 80 orang, para Pencaker tersebut mengaku harus mencoba melamar. Sebab, umumnya mereka merupakan Pencaker yang sudah lama menganggur.
"Harus tetap optimis, apalagi saat ini susah untuk cari kerja," ujar Dedi, salah satu Pencaker yang ditemui di lokasi, kemarin.
Jangankan berdesakan, Dedi mengaku rela menunggu sampai ada kepastian apakah dirinya diterima atau tidak. "Biar aku nunggu sampai malam pun disini, asalkan aku bisa diterima, yang penting bisa kerja dan menghasilkan uang," ungkap pria asal Padang ini.
Hal senada disampaikan Arya, 22, Pencaker lainnya. Dia mengaku sudah berada di lokasi sejak pukul 08.00 WIB. Namun sayang lamarannya ditolak lantaran hari itu pihak perusahaan hanya akan menerima lamaran untuk calon karyawan wanita. Sementara pelamar pria diminta menyampaikan lamarannya pada Selasa pekan depan.
"Padahal sudah berharap sekali, sampai rebutan tadi. Malah yang diambil lamarannya yang cewek dulu," kata pria yang mengaku sudah menganggur enam bulan ini.
Kekecawaan juga disampaikan Yanti, 22. Pasalnya selain telah berdesak-desakan, wanita yang sudah menganggur tiga bulan setelah selesai kontrak dengan salah satu perusahaan di kawasan Batam Kota ini mengaku setiap hari berkeliling untuk mencari lowongan, bahkan Pujasera Batamindo sudah menjadi rumah kedua baginya.
"Kirain banyak tadi yang diambil. Udah capek-capek, tapi udahlah yang penting usaha, pasti dapat nanti," ujarnya menyemangati diri.
Batam, walau menjadi daya tarik para pencari kerja, tak sedikit yang mengaku bahwa mencari pekerjaan di Batam cukup sulit dan kompetitif, alhasil ada yang menghalalkan cara "terlarang" untuk mendapatkan pekerjaan tertentu. "Sulit cari kerja sekarang, ada kenalan gak yang bisa bawa (mempekerjakan), yang bisa bayar-bayar lah. Sudah tiga bulan nganggur semenjak keluar dari PT Yeakin Plastic," ujar pencaker lain, Firman.
Firman mengatakan, saat ini mencari pekerjaan di Batam sudah sangat sulit. Terutama bagi para pria. Apalagi yang umurnya sudah di atas 25 tahun. Menurut dia, kondisi ini terjadi karena banyaknya perusahaan yang tutup dan hengkang dari Batam. Sehingga banyak pengangguran. Belum lagi derasnya arus pendatang, menambah panjang daftar pengangguran baru di Kota Industri ini.
Namun di antara ribuan Pencaker yang berdesak-desakkan tersebut bukan hanya pengangguran melainkan pekerja yang ingin mencari pekerjaan lain yang lebih layak. Seperti Anto, 23. Sejatinya pria asal Padang, Sumatera Barat ini bekerja pada salah satu perusahaan yang memproduksi barang elektronik di Kawasan Industri Panbil. Sebenarnya dia baru enam bulan bekerja, dan masih tersisa kontrak hingga Februari 2017 mendatang.
"Mau cari yang banyak OT (overtime/lembur, red) supaya bisa lebih banyak nabung," katanya.
Dia menduga PT Sumitomo Wiring System menjadi daya tarik pencaker karena sistem kerja dua shift yang diterapkan perusahaan tersebut. Sistem ini membuka peluang jam lembur semakin banyak, padahal menurutnya pada waktu yang sama di PT Shimano kawasan Panbil juga membuka lowongan pekerjaan.
"PT ini dengar-dengar lumayanlah, tapi lebih tinggi PT Infineon-lah, makanya banyak yang datang," tambahnya.
Meski sudah menyerahkan lamaran, sebagian besar pencaker tersebut tak langsung pulang. Hingga pukul 11.00 WIB, puluhan pencaker masih bertahan di sekitar perusahaan tersebut. "Siapa tahu mendadak dipanggil, sering seperti itu," ujar Andika, 25.
Quote:
Miris gan gelombang PHK terjadi dimana2, untuk para buruh harus banyak bersyukur ga usah banyak nuntut, masih banyak orang2 di luar sana yang blm dapat pekerjaan
Spoiler for Sumur:
Diubah oleh tian1995 09-02-2016 12:32
0
5.7K
Kutip
21
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
676.5KThread•46.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya