Dalam sambutannya di puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono sempat menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mengatakan "tidak mikir", tetapi melakukan keputusan besar, yakni maju menjadi calon presiden dan melakukan reshuffle (perombakan) kabinet.

"Waktu Pak Jokowi terpilih jadi gubernur DKI, pers heboh bahwa bisa menjadi presiden. Tetapi waktu ditanyakan ke Pak Jokowi, beliau menjawab enggak mikir, enggak mikir. Tidak mikir saja menjadi presiden, apalagi mikir," ujar Margiono di Pantai Mandalika, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (9/2).

Demikian juga, lanjut Margiono, ketika melakukan reshuffle, Jokowi selaku presiden diklarifikasi malah menjawab agar media bertanya pada yang mengatakannya. Lalu kembali mengatakan "tidak mikir". Tetapi, dua minggu kemudian, reshuffle terjadi.

"Bayangkan, tidak mikir saja reshuffle terjadi. Apalagi mikir, habis semua (diganti, Red). Tentu, kecuali Bu Puan (Puan Maharani, menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan, Red)," kelakar Margiono.

Kemudian, selaku insan media, Margiono juga mengakui bahwa kerap ada keluhan bahwa pers membuat kegaduhan. Namun, dalam pembelaannya, Margiono menyebut media hanya memberitakan kegaduhan yang bisa positif atau negatif.

"Kegaduhan positif dari Rizal Ramli," ujar Margiono seraya berkelakar.

Saat melaporkan kegiatan HPN 2016, Margiono menyatakan telah dilakukan 44 kegiatan dalam satu minggu dengan lancar. Di antaranya, operasi katarak dan sail of journalist menggunakan KRI Makassar milik TNI AL dari Surabaya sampai ke Pulau Lombok.http://www.posmetro.info/2016/02/ketum-pwi-jokowi-enggak-mikir-apalagi.html