- Beranda
- The Lounge
Barang-barang ini Karya Anak SD Lho Gan!
...
TS
scarlet.needle
Barang-barang ini Karya Anak SD Lho Gan!
Quote:
Indonesia adalah negara yang kaya kan Sumber Daya Alam. Tetapi sebenarnya tidak hanya Sumber Daya Alamnya saja, Sumber Daya Manusia Indonesia juga sangatlah hebat. Tidak sedikit anak bangsa yang berprestasi di level dunia. Bukti lain ane jabarkan dimari. Barang-barang berikut adalah hasil karya Anak SD Indonesia. Cekidot:
Spoiler for :
1. Alat Pemanjat Pohon Kelapa
Ridwan Kuasa Samudra Singjaya dan Dina Dessiyani siswa yang masih duduk di bangku SD menemukan alat pemanjat pohon kelapa yang fleksibel dan praktis. Karya mereka dipamerkan pada acara National Young Inventors AwardKe-8 diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Mereka menemukan ide ini pertama kali setelah melihat kakak mereka kesulitan memanjat pohon kelapa.
Sistem alat ini bekerja seperti pengungkit pada tutup botol, kalau tutup botol terbuka ke atas, alat ini tertekan ke bawah. Terkanan berasal dari tubuh pemanjat. Alat ini terbuat dari baja ringan alumunium berbentuk setengah persegi, di alat itu diikat sebuah sepatu untuk pemanjat. Sepatu yang di ikat ringan dan mudah dikenakan saat memanjat.
Spoiler for :
2. Penyiram tanaman dengan ponsel
Fatima Ezzat dan Aurumita anak siswa kelas 5 SD di Sekolah Dasar Muhamadyah Manyar, Gresik Jawa Timur berhasil menciptakan alat penyiram tanaman dengan ponsel.
Konsep alat ini bernama Autopot dengan memanfaatkan ponsel bekas untuk menyiram tanaman dari manapun dan kapan saja. Prinsipnya adalah memindahkan energi kimia menjadi energi listrik dan gerak.
Prosesnya, ketika ponsel ditelpon, maka getaran dari ponsel akan mengubah energi gerak menjadi listrik dan selanjutnya akan memberi tekanan pada air.
Ide ini bermula ketika Aurumita yang hobby menanam sering bepergian ke luar kota, dan dia kerap lupa menyiram tanaman. Akhirnya muncul ide untuk bisa menyiram tanaman dari jarak jauh.
Komponennya terdiri dari ponsel bekas, botol bekas, kabel, kartu SIM Card, sedotan, dinamo, selotip, baterai, komponen listrik, dan penyemprot air dari mobil bekas.
Dengan alat ini kini siapapun bisa menyiram tanaman di rumah dari lokasi manapun. Kalau BBIM Friends mau memodifikasi alat ini sebagai alat untuk membangunkan dari tidur di pagi hari (morning call) juga bisa, tapi airnya jangan banyak-banyak
Spoiler for :
3. Robot Pengolah Sampah
Mengolah sampah secara modern, yang diwujudkan dalam bentuk robot karya Scott Nio (9 tahun), berhasil memikat hati juri. Ia pun meraih juara pertama dalam ajang Kompetisi Robot Dufan 2014 pada 24-28 September 2014 untuk kategori design robot SD. Kompetisi diikuti peserta dari berbagai sekolah di area Jabodetabek, Jawa, serta luar Pulau Jawa.
Konsep yang digunakan Scott Nio pada Kompetisi Robot Dufan adalah Penanganan dan Pengolahan Sampah Secara Modern. Gagasannya diambil dari keseharian, termasuk dari kegiatan di sekolah yang mengajarkan siswa tak hanya cerdas akademik tapi juga tinggi empati, peduli pada lingkungan.
Scott Nio, yang lahir di Perth, menjelaskan, “Saya membuat model robot truk sampah gandeng dengan dua bak sampah yang cukup dikerjakan dua orang saja: supir dan asistennya.
Truk itu mengangkut sampah yang langsung dibagi menjadi dua jenis bak sampah: sampah organik (seperti sisa makanan, daun-daun) dan anorganik (seperti botol pecah-belah, botol plastik dan kaleng minuman).
Dalam masing-masing bak sampah sudah ada alat daur ulang yang bekerja otomatis waktu sampah dibuang. Perbedaannya, alat daur ulang dalam bak sampah organik bergerak memutar, bak sampah nonorganik bergerak menumpuk.”
“Sampah bisa langsung didaur ulang di bak sampah supaya bisa hemat waktu dan tempat karena truk bak sampah ini bisa memuat lebih banyak sampah. Truk sampah ini berguna bagi masyarakat karena mengurangi polusi/pencemaran udara dan lingkungan karena sampah yang telah didaur ulang langsung diantar ke pabrik daur ulang dan tidak dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir. Juga bisa membantu mengurangi penyakit yang timbul bagi masyarakat yang hidup di sekitar tempat pembuangan sampah,” lanjut Scott.
Spoiler for :
4. Kulkas tak Pakai Listrik tapi Pakai Pasir
Tim siswa Sekolah Dasar (SD) Al Azhar Semarang berhasil membuat kulkas tanpa daya listrik.
Berkat penemuan tersebut, tim yang terdiri dari dua orang ini berhasil mengharumkan nama bangsa setelah meraih medali perunggu di Korea Selatan. Tubuh Arya masih terlihat lemas ketika dijumpai di rumahnya di daerah Lempongsari, Kota Semarang Selasa (20/10/2015). Maklum saja, pemilik nama lengkap Arya Nardhana Syariendrar ini baru saja menjalani perjalanan udara selama enam jam dari Korea Selatan ke Indonesia.
"Awalnya saya dan teman-teman hanya browsing di internet tentang tempat menyimpan sayur dan buah tanpa listrik, dari situ kami temukan pasir bisa menjaga suhu menjadi lebih lama," terangnya.
Ia dan rekannya kemudian mencoba memodifikasi idenya dengan membuat lemari es tanpa listrik berbahan stereofoam, pasir, dan air dingin. "Dari percobaan itu didapati kalau buah dan sayur yang disimpan dalam alat yang kami rangkai tetap segar selama enam hingga tujuh hari. Dari situ kemudian penelitian itu diajukan dan dipraktikkan di Korea," jelas anak yang bercita-cita menjadi dokter tersebut.
Arya menjelaskan, cara pembuatan lemari pendingin tanpa listrik cukup mudah.
Mereka mempersiapkan box stereofoam, yang kemudian diletakkan kaleng biskuit di dalamnya untuk menyimpan buah dan sayur. Sekeliling kaleng kemudian diberi pasir dan air dingin untuk menjaga suhu tetap sejuk.
Spoiler for :
5. Robot Penyemprot Tanaman
Miniatur Robot Pecinta Lingkungan (Bocil) merupakan hasil karya lima orang murid kelas 5, Sekolah Dasar (SD) Negeri Cisompet 2, Kabupaten Garut Jawa Barat. Mereka adalah salah satu dari 27 peserta lomba prakarya, rekayasa robot movator tingkat Sekolah Dasar di Gedung Pendopo, Garut, Jawa Barat.
Menurut Fitri Sustiawati, dia bersama empat teman-temannya lebih memilih merakit Bocil, yang merupakan robot pencinta lingkungan. Dia menuturkan letak sekolahnya yang berjarak 90 kilometer dari pusat kota Garut, masih memiliki potensi lahan pertanian dan perkebunan yang sangat luas.
"Karena lahan pertanian dan perkebunan di sekitar daerah kami masih sangat luas. Untuk menghemat energi manusia, saya ingin menciptakan robot yang bisa membantu menyiram tanaman," ujarnya.
Kelak ia berharap mampu menciptakan robot sungguhan yang bisa menyiram tanaman. Miniatur Bocil digerakan menggunakan sensor Bluetooth, untuk menjalankan roda maju mundur dan berbelok. Sementara itu alat semprot plastik akan berfungsi dengan menggunakan hitungan berdasarkan putaran roda.
"Jadi alat kendalinya tablet Android, melalui Bluetooth, menggerakan roda maju atau mundur dan berbelok, nanti putaran roda itu akan disetel untuk menyemprotkan air sesuai kebutuhan," ujar Fitri.
Spoiler for :
6. Robot Pengupas Kulit Bawang
Selama ini yang kita tahu, ketika mengupas bawang selalu menggunakan pisau, namun tidak demikian dengan siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya yang tergabung dalam ekstrakurikuler (Ekskul) robotika, mereka mengupas bawang menggunaka robot.
"Ide membuat robot pengupas kulit bawang ini merupakan ide kita bertiga. Awalnya membuat robot ini, tujuannya ingin membantu orang tua mengupas bawang ketika sedang memasak di rumah, itu sering kesulitan, terkadang tangannya terkena pisau. Akhirnya muncul ide membuat robot ini," papar Rizwaan Arzadani, anggota kelompok creative robot (tim robot pengupas kulit bawang).
Siswa kelas 5 ini mengungkapkan, membuat robot pengupas kulit bawang membutuhkan waktu cukup singkat hanya 2 hari saja, dan mengeluarkan biaya pembuatan robot cukup murah, hanya Rp. 189.000.
Di mana cara kerja robot ini, dalam mengupas kulit bawang digerakkan dengan dynamo motor DC 12 volt, dengan dialiri listrik menggunakan adaptor, serta cukup membutuhkan waktu 30 detik untuk dapat megupas kulit bawang. "Bahan untuk membuat robot ini terdiri dari dynamo motor DC 12 volt, paralon, triplek, saklar, adaptor, toples, akrilik, dan kayu," terang Rizwaan, saat ditemui di ruang kelas (Ekskul) robotika, Rabu (26/08/2015).
Robot ini telah mendapatkan medali emas dalam perlombaan Internasional Islamic School Robotic Olympiad (IISRO), untuk kategori robot low cosy, yang diselenggarakan di Universitas Islam Indonesia Kaliurung Yogyakarta, pada 19-21 Agustus 2015 lalu.
Spoiler for :
7. Lukisan “Flower and butterfly”
Teresa Gabriela Joentono berhasil meraih penghargaan dalam lomba lukis anak tingkat dunia yang digelar sebuah galeri seni Lukis khusus untuk anak, Look and Learn Art, yang berasal dari London, Inggris. Anak ini yang berasal dari Bojonegoro dari sanggar lukis Daun yang diasuh oleh Arik S. Wartono. Anak yang baru berumur 9 tahun ini berhasil meraih medali emas atau juara 1. Lukisannya berjudul “Flower and butterfly”.
Quote:
Hebat kan gan.
sumber
Diubah oleh scarlet.needle 02-01-2016 08:27
0
4.8K
Kutip
36
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.4KThread•88.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya