Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mol16Avatar border
TS
mol16
Ancaman PHK Besar-besaran Dikhawatirkan Meningkatkan Kemiskinan
Ancaman PHK Besar-besaran Dikhawatirkan Meningkatkan Kemiskinan


Jakarta - Dua perusahaan raksasa elektronik asal Jepang, Panasonic dan Toshiba dikabarkan hendak menutup pabriknya di Tanah Air. Hal itu dikhawatirkan akan mengakibatkan lebih dari 2.500 pegawainya harus dirumahkan atau mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Namun, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan bahwa ancaman PHK besar-besaran tersebut belum dapat dipastikan akan kembali meningkatkan angka kemiskinan di Tanah Air.

"Nanti kita lihat di bulan Februari tetapi kan belum tentu (pengaruhi angka kemiskinan) karena itu kan perusahaan-perusahaan besar. Kemudian, dari sisi mikro kecil ada yang ini (bertumbuh) dan itu nanti kelihatan," kata Suryamin usai rapat pengentasan kemiskinan di kantor Wakil Presiden (Wapres), Jakarta, Kamis (4/2).

Secara terpisah, Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto mengatakan bahwa investasi baru sangat diperlukan guna memitigasi atau memindahkan karyawan dua perusahaan tersebut, jika pabriknya jadi tutup di Tanah Air.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah harus terus membangun dan memperbaiki infrastruktur di Tanah Air guna menstimulasi masuknya investasi baru.

Lebih lanjut, mengenai perlindungan terhadap tenaga kerja yang mengalami PHK, Bambang memastikan bahwa pemerintah sudah memproteksi hampir 33 persen tenaga kerja di Tanah Air, terutama terkait pendidikan dan kesehatan.

"Kita memproteksinya sudah hampir kesehatan 30 persen. Kalau proteksi sosial yang seperti pendidikan, kesehatan, kita sudah mengcover sampe 33 persen orang Indonesia. Jadi itu jauh di atas garis kemiskinan. Saya pikir kalau ada PHK sedikit masih tercover," ujar Bambang.

Sebelumya, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Mudhofir Khamid mengatakan anjloknya harga minyak dunia hingga ke kisaran US$ 30/barel mengancam keberadaan buruh di sektor tersebut.

Menurutnya, dengan harga jual yang rendah tersebut diprediksi membuat perusahaan-perusahaan minyak di dunia mengalami kerugian dan terancam melakukan PHK besar-besaran di sektor minyak dan gas (migas), termasuk di Tanah Air.

Kemudian, pihaknya memperkirakan ada sekitar 300 ribu buruh yang bekerja pada industri migas di Indonesia terancam mengalami PHK akibat terus merosotnya harga minyak dunia.

Secara terpisah, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan bahwa dua raksasa elektronik asal Jepang, PT Panasonic dan PT Toshiba akan menutup pabriknya di Tanah Air, pada bulan April mendatang, sehingga dikhawatirkan akan berakibat pada PHK lebih dari 2.500 buruh.

Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir, sebanyak lima pabrik Toshiba telah ditutup. Otomatis hanya meninggalkan satu pabrik printer yang terletak di Batam.

Sementara untuk pabrik milik Panasonic, dikatakannya akan ada dua pabrik yang ditutup, yakni Panasonic lighting di Pasuruan, Jawa Timur, dan pabrik Panasonic yang terletak di Kawasan Ejib, Cikarang, Bekasi

http://www.beritasatu.com/ekonomi/34...emiskinan.html

emoticon-Takut (S)
0
2.9K
36
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.