Siapa yang tidak suka naik kereta api cepat jakarta-bandung yang super duper sangat cepat hanya ditempuh setengah jam saja (35 menit) ??!!.

KA cepat mampu menempuh kecepatan 250 kilometer per jam, dengan empat stasiun (Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar), dan satu dipo (Tegalluar).

Tapi KA Cepat ini saya prediksikan tidak laku, ini penyebabnya

Tarifnya terlalu mahal.

Ya, Inilah penyebab terbesar yang membuat KA Cepat tidak akan laku.

Duta Besar China untuk Indonesia membandrol tiket KA cepat dengan tarif Rp200-250 ribu
Jika Jakarta Bandung menggunakan KA cepat dengan tarif 200rb, saya pribadi lebih enak pakai mobil saja atau pakai motor, bisa langsung datang ke depan kantor atau rumah saudara saya di Bandung. Bayangkan kalau harga 200rb, belum naik mobil angkot, belum naik ojek
***

Menurut Feng selaku Dubes China, menggunakan Kereta Cepat lebih menguntungkan, karena lebih memiliki faktor kenyamanan dan ketepatan waktu.

Jawaban saya : Untuk ketepatan waktu saya akui, namanya juga kereta cepat, tapi kalau soal kenyamanan saya lebih nyaman memakai mobil pribadi meskipun jakarta bandung ditempuh 3 jam.

Hanggoro Budi selaku pimpinan PT Kereta Api Cepat Indonesia China(KCIC) menyatakan bahwa mereka telah menetapkan harga sebesar itu sesuai keadaan rupiah terhadap mata uang Dollars.

Jawaban saya: Ini salah besar, seharusnya Kereta Api cepat menganggarkan tarif sesuai ‘Dompet’ masyarakat kelas menengah kebawah, sehingga KA cepat bisa dinikmati semua kalangan masyarakat, tidak hanya orang borjuis dan berduit saja.

***
Ini Solusinya :

Seharusnya, dalam satu kereta disediakan beberapa gerbong dengan tarif yang berbeda-beda, misalkan gerbong 1 dan 2 dengan tarif 200rb-250 ribu dengan fasilitas wah.
Gerbong 3, 4 dan 5 dengan tarif 100 rb dengan fasilitas seadanya, tanpa makan minum, tanpa AC tanpa Jok empuk, tidak masalah.

Dan gerbong 6,7,8 dengan tarif 50 ribu saja tanpa fasilitas yang berarti, yang terpenting ada tempat duduknya, toh perjalanan jakarta bandung juga hanya ditempuh setengah jam. Lagipula KA cepat dibuat agar meminimalisir kemacetan jakarta sekaligus agar warga yang bekerja di jakarta bisa lebih cepat dan tepat waktu berada di Kantor.
***

Jika KA Cepat tetep keukeuh pasang tarif 200rb-250rb, saya prediksi KA Cepat tidak akan laku, apalagi yang menggunakan fasilitas ini adalah para pekerja kantoran dan anak sekolahan yang nantinya hampir setiap hari hilir mudik jakarta-Bandung, sedangkan kantong anak kuliahan tidak setebal itu.

Hitungannya 200rbx30 hari= 6jt,

Enam juta?? Anak kuliahan, lebih baik bayar kost di jakarta.

Walhasil, Saya pribadi mendukung penuh dengan adanya KA Cepat Jakarta-Bandung, Tapi soal tarif yang sebesar itu saya tidak menjamin KA cepat akan laku, ingat, masyarakat Indonesia adalah masyarakat konsumtif, untuk urusan kebutuhan yang terpenting dalam pikiran masyarakat adalah ‘Murah meriah’ Hp china yang tidak laku di luar negri saja, laku keras di negri ini karna faktor harganya yang miring. Jika KA Cepat bersikeras tidak menurunkan harga, saya yakin masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan mobil pribadi atau motor walaupun motor bekas.