Rekaman CCTV di Cafe Olivier memperlihatkan gerakan tangan Jessica Kumolo Wongso mengambil sesuatu dari tas belanja lalu menuangkannya ke dalam kopi lalu mengaduknya dengan jari.

Tak lama kemudian, Jessica yang masih terakam CCTV terlihat menggaruk jarinya usai mengaduk kopi yang kemudian diminum Wayan Mirna Salihin.

Pengakuan ini terlontar dari ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin usai mendatangi Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Edi mengaku mengantongi beberapa bukti kuat bahwa Jessica yang menaburkan racun sianida di kopi Mirna. "Saya ada beberapa bukti lain yang saya simpan. Saya siap jadi saksi di pengadilan," ujar Edi.

Menurut Edi, dalam rekaman CCTV terlihat Jessica datang lebih dulu di Cafe Olivier. Setibanya di restoran Prancis itu, Jessica tampak memantau lokasi. Pandangannya tertuju ke atas, ke arah beberapa CCTV.

Edi melanjutkan, Jessica memilih meja nomor 51, tempat duduk terjauh dari jangakauan CCTV. Selanjutnya menyusun satu persatu tas belanja di atas meja hingga menutupi sorotan CCTV.

Tak lama kemudian, es kopi Vietnam yang dipesan Jessica untuk Mirna pun datang. Jessica meletakkan kopi di tengah susunan tas belanja.

Kamera CCTV, kata Edi, memperlihatkan Jessica mengambil sesuatu diduga sianida dari dalam salah satu tas belanja yang berada di sisi kirinya. Kemudian secara cepat menaburkan sianida ke dalam kopi dengan mengaduknya dengan jari.

“Jessica juga terlihat menggaruk-garuk jarinya," ungkap Edi.

Beberapa saat kemudian, dua minuman lainnya tiba. Jessica tampak mengganti posisi duduk. Tak lama berselang, Mirna dan Hani datang ke meja tersebut.

Jessica duduk di sisi kiri Mirna dan langsung menyeruput kopi yang diduga sudah dicampur sianida. Mirna tiba-tiba kejang dengan mulut mengeluarkan busa.

Menurut Edi, saat Mirna mengalami kejang-kejang, Hani dan karyawan kafe tampak panik. Namun, Jessica justru menunjukkan perilaku aneh.

Jessica sempat mundur satu langkah dari tempat Mirna kejang-kejang. Jessica terekam CCTV tampak berdiri melihat Mirna kejang-kejang sambil tetap menggaruk-garuk jarinya.


SUMBER