Seperti yang diungkapkan oleh dokter Shaunak Patel melalui medicaldaily.com, bahwa organ vital dan areola secara alami akan menjadi gelap secara alami selama masa pubertas.

Ketika pria mengalami masa pubertas, tubuh mereka akan memproduksi lebih banyak hormon seks adrenalin dan androgen. Androgen bertanggungjawab untuk karakteristik seksual sekunder seperti rambut wajah dan tubuh sekaligus menyajikan pigmentasi bagi kulit.

Hal ini terjadi ketika androgen merespon melanosit, atau sel-sel kulit yang memproduksi melanin yang menghasilkan selangkangan gelap tampak dan skrotum. Adapun mulut dan daerah genital, bibir menghasilkan lebih pheomelanin. Hal ini menunjukkan bahwa hanya dengan terlihat lebih merah, organ vital juga terlihat lebih gelap.

Selain pubertas, faktor lain yang dapat memengaruhi pigmentasi, terutama di pangkal paha dan skotum adalah gesekan. Kulit menebal dengan adanya gesekan kronis. Ketika ada gesekan pada satu daerah tubuh maka dari waktu ke waktu seseorang akan memiliki tekstur kulit yang lebih keras yang disertai dengan warna gelap yang ringan.

Tak hanya itu, beberapa kondisi medis juga dapat memainkan peran dalam hal membuat penis berwarna lebih gelap. Kondisi di mana hormonal atau kadar gula tak seimbang (seperti yang terjadi pada penderita diabetes) dapat menghasilkan lebih banyak pigmen. Selain itu, obesitas juga bisa menghasilkan kulit gelap di beberapa bagian tubuh,seperti paha, dan alat kelamin.