Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mr.setujuAvatar border
TS
mr.setuju
Takut ditendang, Fadli Zon puji Militer RI Pimpinan Presiden Jokowi
Hatree.net - Meski kerap menjadi corong oposisi dalam barisan Koalisi Merah Putih, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengaku bangga dengan militer RI saat ini. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, peningkatan militer dibilang cukup pesat.

"Di bidang pertahanan, kita bangga terjadi peningkatan cukup pesat. Kekuatan militer Indonesia berada pada peringkat ke 12, sebagaimana merujuk pada rangking yang dikeluarkan Global Fire Power," katanya di Jakarta, akhir pekan ini.

Dia menjelaskan, hal lain yang patut dihargai dalam pembangunan politik ialah pelaksanaan pilkada yang berjalan lancar. Menurut dia, sebagai pilkada serentak pertama kali, kekhawatiran yang muncul sangat besar.

"Namun berkat kerjasama semua pihak, pilkada berjalan baik. Untuk pelaksanaan ke depan, tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkada harus lebih ditingkatkan," ujarnya.

Meski demikian, Wakil Ketua DPR ini mengatakan prihatin atas berbagai kegaduhan politik yang terjadi. Menurut dia, dinamika politik memang dipengaruhi berbagai kepentingan baik pribadi, kelompok, partai politik atau koalisi."Kita berharap dinamika politik di 2016 lebih stabil, substansial dan untuk kepentingan rakyat," katanya.

Dulu, Fadli Zon pernah bilang Jokowi nurut sama dia

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku banyak memberi masukan kepada Presiden Jokowi. Saran dari Fadli tersebut dia sampaikan dalam pertemuan pimpinan DPR di Isana Kepresidenan.

Menurut Fadli Zon, Jokowi hanya bisa diam sambil menganggukkan kepala mendengar apa yang disampaikan Fadli.

"Ngangguk-ngangguklah. Saya kira, karena saya memberi masukan," kata Fadli di Kompleks Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (5/11).

Politikus Gerindra ini menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang dia bahas dengan Jokowi. Salah satunya ialah seputar kinerja kabinet kerja Jokowi-JK.

"Enggak, kita nggak bicara partai, kita bicara kinerja dan target pemerintah bisa tercapai," tuturnya.

Fadli juga menerangkan bahwa dia memberikan masukan terkait kinerja menteri yang lepas kendali. Dalam artian tidak ada ketegasan dari Jokowi untuk berani mengomando. Hasilnya tak ada harmonisasi yang kuat antar menteri.

"Kalau kabinetnya kuat, ini akan membantu presiden. Saya bilang kalau presiden kerja seperti sendirian, nggak satu tim, satu menteri dan lain berbeda pendapatnya," pungkasnya.

Seperti diketahui, dalam pertemuan dengan Jokowi tersebut Fadli tak sendiri. Dia bersama pimpinan DPR yang lain yaitu Setya Novanto, Fahri Hamzah, Taufik Kurniawan, dan Agus Hermanto.

Bahkan Fadli pernah menyebut bahwa Istana mirip warung kopi oleh Jokowi

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengkritik pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla yang kerap melakukan kesalahan teknis. Menurut dia, sistem pengaturan administrasi di Istana seperti di warung kopi.

"Ada yang salah pada sistem perencanaan mekanisme di Istana. Ini dikelola seperti warung kopi," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Juli, 2015.

Fadli turut menyoroti kesalahan Menteri Sekretaris Negara ihwal penulisan kepanjangan akronim pada undangan pelantikan Kepala Badan Intelijen Negara dan Panglima TNI. Pada undangan yang ditujukan kepada sejumlah pejabat negara itu tertulis "Badan Intelijen Nasional".

Kekeliruan ini bukan baru pertama kali ini terjadi. Menteri Sekretaris Negara juga pernah keliru membuat pidato Jokowi tentang tempat kelahiran Proklamator Sukarno. Dalam pidatonya, Jokowi menyebutkan Sukarno lahir di Blitar. Padahal presiden pertama Indonesia itu lahir di Surabaya.

Fadli Zon meminta Jokowi menanggapi serius persoalan ini. "Jangan dianggap enteng. Selama puluhan tahun, kejadian ini tak pernah ada. Tapi ini justru berulang kali," kata politikus Partai Gerakan Indonesia Raya itu.

Menurut Fadli, Presiden perlu segera memutuskan hasil evaluasi kabinetnya. Ia khawatir Jokowi bekerja terlalu teknis karena para pembantunya tak sanggup bekerja secara profesional.

"Dia harus membuat tim yang bukan mau membohongi dia dan memiliki kemampuan di bidangnya sesuai dengan target," kata Fadli Zon. "Kalau tim tak kuat, lakukan reshuffle."

Bagaimana menurut Anda?

URL DCMA : http://www.hatree.net/2016/01/takut-...#ixzz3yyfFYK8n

takut ya ? emoticon-Ngakak (S)
0
2.3K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.