Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016 akan melintasi 11 daerah di Indonesia.
Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), menyebutkan daerah yang bakal alami GMT adalah Palembang, Belitung, Balikpapan, Luwuk, Sampit, Palu, Ternate, Bangka, Palangkaraya, Poso, dan Halmahera. Sementara itu, 11 daerah yang alami sebagian GMT adalah Padang, Bandung, Denpasar, Kupang, Surabaya, Banjarmasin, Manado, Jakarta, Pontianak, Makassar, dan Ambon.
Menurut Lapan, GMT rata-rata akan terjadi selama 2 menit dan yang diperkirakan paling lama alami GMT akan terjadi di Luwuk, Sulawesi Tengah, selama 2 menit 50 detik, disusul Ternate 2 menit 39 detik, dan Poso 2 menit 40 detik.
Selama abad ke-20 (1900--1999) terjadi 224 gerhana bulan dan 224 gerhana matahari dan terakhir terjadi di Indonesia terjadi pada tanggal 11 Juni 1083.
Gerhana matahari terjadi ketika piringan bulan menutupi sebagian atau seluruh piringan matahari dan terjadi pada fase bulan baru ketika bulan berada di antara bumi dan matahari.
Kementerian Pariwisata menyatakan siap mendukung kegiatan promosi hingga puncak peristiwa GMT yang akan terjadi 9 Maret mendatang.
"GMT sudah dipersiapkan oleh Kemenpar, akan diintegrasikan dengan Kemenko Kemaritiman. Bisa dikatakan 89 persen kami sudah siap promosi hingga kegiatannya," ujar kata Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Hari Untoro Drajat di Jakarta.
Menurut dia, ada dua tema besar dalam fenomena langka tersebut, yakni untuk mempromosikan "Wonderful Indonesia" serta misi kemaritiman.
"Fenomena ini yang penting adalah media value karena dunia akan mengenal wilayah Indonesia," tuturnya.
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Iptek, dan Budaya Maritim Kemenko Kemaritiman Safri Burhanuddin mengatakan bahwa promosi fenomena langka itu telah dilakukan sejak 2 tahun lalu.
Menurut dia, sejak rapat koordinasi pertama yang digelar pada bulan Juli 2015 telah diputuskan puncak kegiatan GMT akan diselenggarakan di Bangka Belitung. Sementara itu, wilayah lain yang dilewati GMT tetap melaksanakan kegiatan untuk menyaksikan peristiwa tersebut.
"Bahkan, ada rencana Presiden Jokowi akan memimpin sidang kabinet di atas kapal. Yang pasti, kami mengundang mahasiswa, pelajar, dan ilmuwan untuk ikut menyaksikan. Kemenpar sendiri akan mengoordinasi yacht dari Singapura dan Malaysia untuk merapat ke Belitung," ujarnya.
SUMBER
LUAR BIASA....... JOKOWI MANTAB