- Beranda
- The Lounge
Indonesia Bisa Lunasi Hutang LN Jika Terapkan Sistem Lalu Lintas Australia
...
TS
anwar04
Indonesia Bisa Lunasi Hutang LN Jika Terapkan Sistem Lalu Lintas Australia
Quote:
Higan, apa kabar nih? Semoga sehat dan baik selalu, ya..
Sebelumnya ane ucapin makasih buat agan yang udah berkunjung, komen, dan rate5. Dan seperti biasa, kalau agan nggak suka, langsung ajah tutup jendela Kaskus di layar komputer agan sista.
Tadi ane lagi iseng-iseng berselancar di internet, gan.., dan nggak sengaja nemu artikel yang dimuat di Kompasiana oleh seorang Kompasianer bernama Tjiptadinata Effendi. Untuk linknya silakan dikopas sendiri yang ane kasih warna biru ini, gan! m.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/bekerja-di-australia-mengapa-tidak_552a2f626ea8346c37552cff.
Nah, dalam artikel tersebut bapak Effendi membahas seputar pekerjaan yang bisa dilakukan oleh seorang TKI di Australia. Di situ ada bahasan menarik seputar sistem lalu lintas di Australia yang kalau diterapkan di Indonesia, ane yakin uang tilangnya bakal cukup buat bayar hutang luar negeri Indonesia.
Kenapa begitu? Soalnya potensi terjadinya pelanggaran lalu lintas di Indonesia sangat besar, gan.
Dan sebelum masuk ke pembahasannya, ane jabarkan dulu sistem lalu lintas di Australia sebagaimana yang ditulis oleh bapak Effendi.
Sebelumnya ane ucapin makasih buat agan yang udah berkunjung, komen, dan rate5. Dan seperti biasa, kalau agan nggak suka, langsung ajah tutup jendela Kaskus di layar komputer agan sista.
Tadi ane lagi iseng-iseng berselancar di internet, gan.., dan nggak sengaja nemu artikel yang dimuat di Kompasiana oleh seorang Kompasianer bernama Tjiptadinata Effendi. Untuk linknya silakan dikopas sendiri yang ane kasih warna biru ini, gan! m.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/bekerja-di-australia-mengapa-tidak_552a2f626ea8346c37552cff.
Nah, dalam artikel tersebut bapak Effendi membahas seputar pekerjaan yang bisa dilakukan oleh seorang TKI di Australia. Di situ ada bahasan menarik seputar sistem lalu lintas di Australia yang kalau diterapkan di Indonesia, ane yakin uang tilangnya bakal cukup buat bayar hutang luar negeri Indonesia.
Kenapa begitu? Soalnya potensi terjadinya pelanggaran lalu lintas di Indonesia sangat besar, gan.
Dan sebelum masuk ke pembahasannya, ane jabarkan dulu sistem lalu lintas di Australia sebagaimana yang ditulis oleh bapak Effendi.
Quote:
Sistem Digital
Sebagaimana kita tahu, polisi di Indonesia yang punya slogan mengayomi masyarakat ini seringkali 'mangkal' di berbagai persimpangan jalan dan atau di lampu merah. Tugas mereka tidak lain adalah untuk menjaga agar arus lalu lintas tidak tersendat. Selain itu, bapak polisi kita punya segepok surat cinta yang bisa digunakan untuk menandai pelanggar rambu lalu lintas.
Hal berbeda terjadi di Australia, di sana lalu lintas dipantau menggunakan kamera. Jadi, bapak polisi Australia nggak perlu susah payah berpanas-panasan atau kehujanan untuk menertibkan pengguna jalan. Kalaupun kedapatan melanggar dan ada polisi di situ, jangan coba-coba menyogok! Alih-alih dibebaskan, yang ada malah dijebloskan ke penjara.
Lantas apa saja pelanggaran yang dendanya bisa dipakai untuk melunasi hutang luar negeri? Berikut ulasannya:
Sebagaimana kita tahu, polisi di Indonesia yang punya slogan mengayomi masyarakat ini seringkali 'mangkal' di berbagai persimpangan jalan dan atau di lampu merah. Tugas mereka tidak lain adalah untuk menjaga agar arus lalu lintas tidak tersendat. Selain itu, bapak polisi kita punya segepok surat cinta yang bisa digunakan untuk menandai pelanggar rambu lalu lintas.
Hal berbeda terjadi di Australia, di sana lalu lintas dipantau menggunakan kamera. Jadi, bapak polisi Australia nggak perlu susah payah berpanas-panasan atau kehujanan untuk menertibkan pengguna jalan. Kalaupun kedapatan melanggar dan ada polisi di situ, jangan coba-coba menyogok! Alih-alih dibebaskan, yang ada malah dijebloskan ke penjara.
Lantas apa saja pelanggaran yang dendanya bisa dipakai untuk melunasi hutang luar negeri? Berikut ulasannya:
Quote:
Penerobos Lampu Merah
Okeh, pendapatan yang bisa dipakai untuk melunasi hutang luar negeri Indonesia dari aksi pelanggaran rambu lalu lintas adalah menerobos lampu merah.
Jika di Indonesia diterapkan aturan yang sama seperti yang ada di Australia. Maka pemerintah akan kaya mendadak karena kebanjiran uang tilang. Sebagaimana kita tahu, menerobos lampu lalu lintas seolah menjadi makanan sehari-hari sebagian besar masyarakat Indonesia.
Jika agan kedapatan melanggar, meski tidak ada polisi yang memantau di jalanan, maka dalam 2-3 hari surat tilang itu akan sampai ke rumah si pemilik kendaraan karena setiap pelanggaran direkam lalu dilacak kepemilikannya berdasarkan plat kendaraan.
Dendanya sendiri nggak tanggung-tanggung, yaitu $250 Australia atau setara dengan Rp2,500,000. Wow banged kan, gans?!
Okeh, pendapatan yang bisa dipakai untuk melunasi hutang luar negeri Indonesia dari aksi pelanggaran rambu lalu lintas adalah menerobos lampu merah.
Jika di Indonesia diterapkan aturan yang sama seperti yang ada di Australia. Maka pemerintah akan kaya mendadak karena kebanjiran uang tilang. Sebagaimana kita tahu, menerobos lampu lalu lintas seolah menjadi makanan sehari-hari sebagian besar masyarakat Indonesia.
Jika agan kedapatan melanggar, meski tidak ada polisi yang memantau di jalanan, maka dalam 2-3 hari surat tilang itu akan sampai ke rumah si pemilik kendaraan karena setiap pelanggaran direkam lalu dilacak kepemilikannya berdasarkan plat kendaraan.
Dendanya sendiri nggak tanggung-tanggung, yaitu $250 Australia atau setara dengan Rp2,500,000. Wow banged kan, gans?!
Quote:
Penyebrang Jalan
Masih menurut pak Effendi, penyebrang jalan di Australia itu mendapat prioritas utama untuk lewat. Ibaratnya mereka itu seperti kereta api di Indonesia. Semua mobil wajib berhenti kalau kereta mau lewat.
Dari tulisan pak Effendi, orang Australia itu kalau mau nyebrang nggak perlu tengok kanan kiri dulu, gan. Soalnya mereka nggak bakalan ditabrak. Jika ada orang nyebrang sambil tengok kanan kiri di Australia, dapat dipastikan itu orang Indonesia.
Parahnya lagi, agan baru boleh melaju kalau si penyebrang sudah benar-benar sampai di seberang dengan selamat. Kalau dia baru setengah jalan, meski sudah melewati mobil agan trus agan lanjutin nginjek gas, maka agan akan ditilang dan SIM dicabut. Sayangnya nggak disebutin besaran dendanya nih, gan. Cuma dalam 6 bulan itu agan nggak bisa bikin SIM dulu.
Masih menurut pak Effendi, penyebrang jalan di Australia itu mendapat prioritas utama untuk lewat. Ibaratnya mereka itu seperti kereta api di Indonesia. Semua mobil wajib berhenti kalau kereta mau lewat.
Dari tulisan pak Effendi, orang Australia itu kalau mau nyebrang nggak perlu tengok kanan kiri dulu, gan. Soalnya mereka nggak bakalan ditabrak. Jika ada orang nyebrang sambil tengok kanan kiri di Australia, dapat dipastikan itu orang Indonesia.
Parahnya lagi, agan baru boleh melaju kalau si penyebrang sudah benar-benar sampai di seberang dengan selamat. Kalau dia baru setengah jalan, meski sudah melewati mobil agan trus agan lanjutin nginjek gas, maka agan akan ditilang dan SIM dicabut. Sayangnya nggak disebutin besaran dendanya nih, gan. Cuma dalam 6 bulan itu agan nggak bisa bikin SIM dulu.
Quote:
Telponan Saat Nyetir
Nah, yang terakhir ini juga banyak banged dilakuin oleh pengendara di Indonesia, gan.
Kalau di Australia sana, masih menurut pak Effendi, jika seorang pengendara ditilang karena menggunakan telepon saat nyetir itu dendanya nggak tanggung-tanggung, $1000 Australia atau hampir Rp10 juta nih, gan. Nggak cukup denda uang saja, handphone juga disita, trus SIM dicabut.
Wah, apa nggak kaya tuh pemerintah kalo dapet tilangan Rp10 juta per orang yang suka nelpon sambil nyetir?
Nah, yang terakhir ini juga banyak banged dilakuin oleh pengendara di Indonesia, gan.
Kalau di Australia sana, masih menurut pak Effendi, jika seorang pengendara ditilang karena menggunakan telepon saat nyetir itu dendanya nggak tanggung-tanggung, $1000 Australia atau hampir Rp10 juta nih, gan. Nggak cukup denda uang saja, handphone juga disita, trus SIM dicabut.
Wah, apa nggak kaya tuh pemerintah kalo dapet tilangan Rp10 juta per orang yang suka nelpon sambil nyetir?
Spoiler for Tret Pilihan, Gan!:
Quote:
Sekian dulu tret dari ane. Gimana menurut agan? Apa harus diterapkan cara seperti itu untuk membayar hutang luar negeri Indonesia, gan? Bagi WNI yang tinggal di Australia, boleh dong nambahin info lain buat ane dan Kaskuser lain
Ane minta maaf kalau ada kata yang kurang berkenan di hati agan. Ane nggak bosen-bosennya bilang kalo ane cuma manusia biasa, bukan Tuhan yang Maha Sempurna.
Sekali lagi ane ngucapin makasih buat yang sudah mampir. Ane juga nggak bosen-bosennya bilang kalo tret ini dibuat bukan untuk memuaskan segala kalangan. Jadi, kalau ada kekurangan karena tidak sesuai dengan minat agan, berilah maaf si TS karena hakikatnya, sebuah tret tidak akan mampu memuaskan seluruh Kaskuser.
Ane minta maaf kalau ada kata yang kurang berkenan di hati agan. Ane nggak bosen-bosennya bilang kalo ane cuma manusia biasa, bukan Tuhan yang Maha Sempurna.
Sekali lagi ane ngucapin makasih buat yang sudah mampir. Ane juga nggak bosen-bosennya bilang kalo tret ini dibuat bukan untuk memuaskan segala kalangan. Jadi, kalau ada kekurangan karena tidak sesuai dengan minat agan, berilah maaf si TS karena hakikatnya, sebuah tret tidak akan mampu memuaskan seluruh Kaskuser.
Diubah oleh anwar04 30-01-2016 09:23
0
80.5K
497
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.4KThread•88.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya