Merdeka.com - Jessica Kumala Wongso, tersangka kasus kematian Wayan Mirna Salihin resmi ditahan pada Sabtu (30/1) malam setelah kurang lebih 13 jam diperiksa.

Meski telah ditetapkan tersangka dan ditahan, Kuasa hukum Jessica, Yudi Wibowo mengatakan kliennya itu belum berniat mengajukan praperadilan. "Belum, belum (akan mengajukan praperadilan)," kata Yudi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (30/1).

Dia mengaku pesimis bila akan melakukan praperadilan. Pasalnya, dalam penetapan status tersangka, Jessica telah dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

"Kalau praperadilan, laporan polisi dianggap satu alat bukti, sah. Kita mengajukan pasti kalah. Kita lapor saja itu salah menetapkan tersangka. Praperadilan pasti kita kalah karena laporan itu sudah 1 alat bukti. Kelemahan praperadilan di situ. 1 laporan dan 1 alat bukti menurut perkap Kapolri," tandasnya.

"Padahal asas hukum lex specialis, lex spriori, delegat apriori. Berarti hukum yang lebih tinggi, mengesampingkan yang lebih rendah. KUHP sudah mengatur. KUHP dengan perkap tinggi mana? Tinggi KUHP karena asas hukum seperti itu," sambungnya.

Ditambahkannya, pihaknya akan berusaha melaporkan penetapan tersangka ini kepada Kapolri Badrodin Haiti karena banyak kekeliruan.

"Paling minimal kita bisa melapor ke Kapolri," tegas Yudi.

Seperti diketahui, Jessica keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 22.15 WIB. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari Jessica saat menuju ruang tahanan. Dia nampak lesu saat digiring beberapa anggota polisi.

"Maka malam ini terhadap J tersangka kasus tewas nya Mirna saya kami telah tandatangani untuk dilakukan penahan. Terhitung mulai pukul 22.30 WIB pada tanggal 30 Januari 2016," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti di Polda Metro Jaya.