Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sancipaxxAvatar border
TS
sancipaxx
Ketika Tak Mampu Berbuat Lebih Atas Sesuatu Hal yang Memilukan
Aku seorang bungsu, sebuah alasan untuk menyukai hal-hal yang berkaitan dengan anak kecil sebab aku tak memiliki adik. Persis di depan rumahku ada sebuah keluarga yang memiliki tiga orang anak, sebut saja Sulung (7 tahun), Tengah (4 tahun), dan Bungsu (1 tahun). Keluarga muda yang mapan, ayahnya mempunyai jabatan di perusahaan minyak Perancis yang SPBU-nya bertebaran di ibu kota, sementara ibunya memiliki usaha rumah makan (RM) yang berlokasi radius 6 km dari tempat tinggal.

Tidak seperti adik-adiknya yang normal, Sulung adalah penyandang disabilitas. Dia tunaganda (tunarungu dan tunawicara). Telinganya menggunakan hearing aid, secara garis besar kendala utama hanya tak mampu berbicara. Dia menggunakan dua sarana untuk berkomunikasi: Buku catatan kecil yang selalu ada di saku dan bahasa isyarat standar.

Sebagai tetangga yang rumahnya saling berhadap-hadapan, kerap kali kudapati perlakuan negatif dari orang tuanya, terutama Ibu. Awalnya kukira ini hanya masalah kenakalan anak kecil biasa, anggapanku wajar saja jika orang tuanya memberi hukuman. Namun, seiring berjalannya waktu kurasa tindakan orang tuanya sudah berlebihan sampai aku mengambil kesimpulan bahwa itu adalah tindakan diskriminatif hanya karena Sulung “berbeda”.

Aktivitas orang tuanya juga sangat tidak bersahabat untuk Sulung. Ayahnya berangkat pagi-pagi dan pulang setelah Isya. Sementara Ibunya berangkat ke RM pukul 10.00 pagi (bersama Tengah dan Bungsu) dan pulang setelah Maghrib. Jadi ketika Sulung pulang sekolah pukul 10.30 pagi, tidak ada siapa pun di rumah hingga sore hari. Saat senggang, beberapa kali aku menemaninya di teras karena rumahnya besar dan dia takut sendirian. Atau dia yang bermain di rumahku sampai sore, barulah pulang ke rumah. Kebetulan profesiku sangat fleksibel dan bisa dikerjakan 24 jam di rumah.

Peralihan siang ke malam adalah neraka bagi Sulung. Satu blok perumahanku sudah paham jika terdengar suara perempuan sedang mengomel dan membentak-bentak. Ya, itu Ibunya yang sedang menghukum Sulung. Alasannya klise: Lupa menutup tudung saji makanan, lupa memberi makan ikan, lupa menutup jendela belakang, lupa mengangkat jemuran, lupa menyalakan lampu carport, dll. Anak kecil yang diberi tanggung jawab seperti orang dewasa, pffftt. Orang tua yang gila.

Andaikata tidak ada kesalahan, Ibunya akan tetap mencari-cari kesalahan sebab Sulung di mata orang tuanya memang selalu salah. Ada beberapa kejadian yang membuatku tak habis berpikir. Pernah suatu hari sepulang sekolah, dia kehilangan kunci rumahnya. Terpaksa seharian dia harus berada di rumahku hingga Ibunya pulang. Tahu kunci duplikat anaknya hilang, Ibunya marah besar seolah yang hilang adalah kunci utama. Padahal tanpa mengomel pun mereka tetap bisa masuk karena kunci utama dipegang oleh Ibunya.

Atau kejadian ketika Ibunya pergi tanpa memasak dan Sulung menyusul ke RM dengan berjalan kaki. Sampai di sana Ibunya justru memaki-makinya lalu mengantarnya kembali ke rumah. Sampai di rumah sudah pasti Sulung dimarahi. Oh ya, jika ada yang ingin berimajinasi tentang bagaimana Ibunya marah, bayangkan saja polisi sedang memukuli maling yang mulutnya ditutup kain. Hanya bisa merintih tanpa suara.

Jangan tanya respon tetangga yang lain atau mungkin Pak RT, lingkungan rumahku terlalu individualis. Sebagai manusia yang masih memiliki nurani, aku berusaha membantu sebisa mungkin. Kebetulan aku mempunyai sepupu yang seumuran dengan Sulung dan sering menginap di rumah. Momen seperti ini kugunakan untuk membawa Sulung jalan-jalan dengan sepupuku sebagai alasan izin kepada Ibunya. Padahal sepupuku sendiri enggan bermain dengan Sulung, alasannya Sulung tidak pernah berbicara. emoticon-Hammer

Sungguh kebahagiaan tersendiri ketika mampu membuat Sulung tertawa bahagia melihat buaya di Ragunan dan melihat debur ombak di Ancol. Atau jika aku sedang tidak ada uang, hanya sekadar duduk di tepi BKT sambil menikmati nasi uduk pada Minggu pagi.

Lalu negara api menyerang. emoticon-Berduka (S)

Sesuatu menimpaku dan memaksaku untuk pindah rumah bulan lalu. Rumahku yang baru berjarak 4 km dari rumah lama. Kemudian hari ini jam tiga sore tadi, Sulung datang ke rumahku sendirian dengan berjalan kaki. emoticon-Berduka (S)

Katanya kangen, tapi ternyata dia sedang ada masalah dan masalahnya sudah pasti sama: Ibunya yang selalu marah-marah. Oh ya, Sulung tahu rumahku karena saat aku pindah, dia bersama keluarganya ikut mengantar. Sempat kaget dia tiba-tiba datang dan kami mengobrol sebentar. Berhubung keluargaku sedang sangat sangat repot, aku disuruh mengantarnya pulang.

Well, perjalanan menggunakan motor adalah detik-detik di mana aku harus belajar berbuat tega. Di belakang berkali-kali dia mencoba berkomunikasi kepadaku untuk tidak diantar pulang karena dia takut. Di tengah jalan kami singgah di toserba untuk membeli es krim cup. Lebih kepada sogokan agar dia mau pulang ke rumah.

Aku mengantarnya sampai masuk ke dalam rumah. Seperti biasa rumahnya sepi. Saat aku hendak pulang, matanya berkaca-kaca. Dia menggeleng-gelengkan kepala agar aku tidak pergi. Lalu dia membuat gesture yang membuat air mataku mengalir.

Kedua tangan membentuk atap rumah = rumah
Kedua tangan menyilang = tidak
Sebelah tangan membentuk lambang metal = sayang/cinta

Rumah + tidak + sayang/cinta. emoticon-Berduka (S)

Sebelum tambah deras, aku gaspol motor. Sampai rumah jam setengah empat, Mamahku malah sangka aku tabrakan karena kondisi masih menangis. emoticon-Hammer

Aku menulis ini untuk renungan bersama jika ada keluarga/saudara/sahabat/teman penyandang disabilitas, rangkul mereka ya gan/sis. Mereka itu kesepian. Setidaknya ciptakan situasi dan kondisi kalau masih ada manusia yang menyayangi mereka di dunia ini. Dan besok siang rencanaku mau mengajaknya ke Monas. Kasihan tadi aku tinggal begitu saja. emoticon-Berduka (S)

Quote:


Diubah oleh sancipaxx 27-01-2016 18:18
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
9.5K
58
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.8KThread27.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.