Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hamizan77Avatar border
TS
hamizan77
Utang Jokowi itu Jelas, bukan untuk diwariskan ke anak cucu, langsung LUNAS!
Utang Jokowi itu Jelas, bukan untuk diwariskan ke anak cucu, langsung LUNAS!
Utang Jokowi itu Jelas, bukan untuk diwariskan ke anak cucu, langsung LUNAS!

Hatree.net - Utang menjadi kebutuhan pemerintah saat ingin mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selama 2015 tambahan utang pemerintah mencapai Rp 489,86 triliun dan secara total menjadi Rp 3.098,64 triliun.

Hal ini kemudian menjadi kekhawatiran banyak pihak, nominal utang yang tinggi berarti sama saja dengan melimpahkan beban kepada anak cucu nantinya.

Schneider Siahaan, Direktur Strategis dan Portfolio Utang, Ditjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJP2R) Kementerian Keuangan, tidak menapik kekhawatiran tersebut. Bila saja utang yang ditarik, dipakai untuk belanja yang tidak produktif.

"Kalau bukan untuk belanja yang produktif, iya ceritanya begitu (ditanggung anak cucu)," terangnya kutipan hatree.net, Senin (25/1/2016)

Namun, hal tersebut bukanlah yang terjadi pada pemerintahan sekarang. Scheneider membuktikan, dengan besarnya alokasi belanja untuk pembangunan infrastruktur pada 2015 dan 2016. Di mana sebelumnya banyak habis untuk subsidi energi.

Pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, bendungan, irigasi, pelabuhan, bandar udara (bandara), dan lainnya. Dengan pembangunan tersebut, maka nilai ekonomi akan meningkat dalam beberapa waktu yang akan datang.

"Kita lihat tujuan jangka menengah panjang. Infrastruktur yang dibangun sekarang itu akan menciptakan nilai ekonomi yang lebih besar nantinya," papar Schneider.

"Kalau ekonomi lebih besar, artinya pendapatan masyarakat juga akan semakin meningkat dan penerimaan negara dari pajak juga akan meningkat. Semakin lama kita tidak akan lagi membutuhkan utang," tegasnya.

Dalam kondisi tersebut, pemerintah di masa yang akan datang bisa menyusun skema surplus dalam APBN. Belanja tidak perlu agresif, namun penerimaan negara tetap tinggi. Utang pun kemudian bisa dilunasi.

"Kalau mau lunasi, maka harus surplus. Itu baru bisa terjadi kalau pajak kuat, melebihi belanja yang diperlukan. Kalau kita konsisten dalam pembangunan ini, maka itu bisa terjadi," ungkapnya.

URL DCMA : http://www.hatree.net/2016/01/utang-...#ixzz3yJACGSmX

INGAT ITU PANASBUNG KASKUS, JOKOWI KALO NGUTANG LANGSUNG DIBAYAR LUNAS!!!!!
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
6.9K
49
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.