Cerita sejarah Kuil Chion-in berhubungan dengan Honen (1133-1212), pendiri dari Jodo Shu (Sekte Tanah Murni) Buddhisme. Konon, disinilah Honen mengajarkan nyanyian pujian nama Amida (Sansekerta : Amitabha) untuk mencapai keselamatan, dan disini juga ia menghabiskan tahun- tahun terakhirnya. Saat ini terdapat lebih dari 7.000 kuil dan ajaran Honen telah tersebar di seluruh Jepang. Sejak 1523, Chion-in telah dijadikan sebagai Kuil Utama Sekte Jodo.

Honen awalnya pengikut sekte Tendai Buddhisme jepang di Kuil Enryakuji atau disebut Gunung Heizan/Mount Heizan. Pada masa Honen ini Buddhisme hanya terbatas pada biksu dan bangsawan, dan tidak tersedia untuk orang biasa yang tidak belajar untuk mengambil bagian dalam ritual dan upacara Buddha. Di tahun 1175 Honen diperkenalkan di text china yang mengklaim kemungkinan keselamatan dengan memberitakan iman dalam Buddha Amida, dan segera setelah itu ia mendirikan Sekte Jodo.

Kuil Chionin yang memiliki jutaan pengikut ini merupakan salah satu sekte Buddha yang paling populer di Jepang. Kuil ini memiliki tanah yang cukup luas dan bangunan-bangunan yang besar. Para pengunjung dapat langsung melihat kuil ketika mereka melewati gerbang besar Sanmon.

Gerbang Sanmon, Pintu gerbang utama dari Candi Chionin, terletak disepanjang jalan antara taman Maruyama dan Kuil Shorenin. Memiliki tinggi 40 meter dan lebar 50 meter, merupakan gerbang kayu terbesar yang ada di jepang dan dibuat pada awal tahun 1600-an. Balkon di atas gerbang ini tidak terbuka untuk umum. Di balik gerbang ada serangkaian tangga luas yang mengarah ke dasar kuil utama.

Agan agan bisa kapan saja untuk mengunjungi Chion In Temple ini, namun Kuil Chion In ini akan semakin cantik pada saat bulan September saat musim gugur di Jepang. Daun-daunan pepohonan mulai tampak berwarna warni kemerahan dengan gradasi yang sangat cantik dan indah.

Di pusat Chionin merupakan daerah terbuka dengan jalan batu yang menghubungkan bangunan utama candi. Miedo Hall adalah rumah dari objek-objek ibadah candi seperti : Patung Honen Priest, yang mendirikan Sekte Jodo. Di dekatnya ada Amidado Hall, yang berisi banyak patung Buddha Amida, Buddha paling penting dari Sekte Jodo. Di luar Miedo ada jalan yang mengarah ke lereng bukit ke sejumlah bangunan kecil.

Seishido Hall adalah bangunan tertua yang ada di dasar candi, dari tahun 1530. Ada juga makam yang berisi abu Honen. Di tempat lain ada juga lonceng besar. Lonceng besar ini merupakan lonceng terbesar di dunia dari abad ke-17 hingga abad ke-19.

Di belakang Miedo Hall ada taman Hojo yang dibangun bersama dengan tempat tinggal para imam. Ini adalah taman tradisional Jepang yang dirancang oleh seorang biarawan di pertengahan 1600-an. Ada juga taman Yuzen yang terletak tepat disamping gerbang Sanmon dan dirancang pada zaman modern, termasuk juga batu dan kolam taman yang dibangun disejajar.

Daerah Kuil Chionin ini buka setiap hari 24 jam, sehingga semua orang bisa datang ke area Kuil kapan saja, tetapi untuk bangunan kuil hanya di buka dari pukul 09:00 hingga 16:30. Untuk masuk ke Kuil Chionin ini juga tidak dikenakan biaya. Dan untuk Taman Hojo dan Taman Yuzen hanya di buka pukul 09:00 hingga 16.00 saja, biaya masuknya pun berkisar antara 300 hingga 500 yen.