KAKAK ipar model Sapri, 35, agaknya layak diberi kopi bersianida. Soalnya, kelakuannya seperti ayam. Sudah menikahi kakaknya, masih juga ngincer adik iparnya, Ta, 16, yang masih ABG. Tak rela adik ipar menyusul orangtua ke Irian Barat (Papua), dipaksa melayani syahwat, katanya untuk kenang-kenangan.

Kini semakin banyak suami yang jadi predator seks. Di rumah sudah dapat pelayanan ranjang 24 jam dari istri, tapi masih juga mengincar adik iparnya yang lebih muda dan fresh. Ini suami cap apa, tak punya iman justru memanjakan si “imin”. Maka jika hukum mengizinkan, kopi bersianida sisa Mirna itu layak dicekokkan ke lelaki haus seks semacam itu.

Sapri warga Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, ini kelakuannya memang benar-benar seperti ayam. Tahu kan ayam? Hewan unggas ini ketika melampiaskan libidonya, tak peduli babon atau dere (ayam betina) anak sendiri. Kalau sedang nagih, pasti dicemplak juga. Karena si babon tidak pernah protes, maka kerakusan ayam jago terus berlanjut dari zaman ke zaman.

Sapri yang kerjanya sebagai petani ini, hatinya belakangan gundah gulana. Sebab Ta adik iparnya banyak yang naksir, sementara dia sendiri juga berminat. Karenanya jika ada anak muda mau mengapeli adik iparnya, dia dilamun cemburu. Jika pemuda itu bertanya apakah Tak di rumah, jawabnya ketus, “Nggak ada, belum pulang!” Padahal sesungguhnya adik iparnya itu ada di dalam rumah.

Dibanding kakaknya, Na, 30, yang kini jadi istrinya, Tak memang lebih menjanjikan. Baik wajah maupun bodinya termasuk kwalitas ekspor. Sekali waktu Sapri berhasil merekam gambar Ta ketika sedang mandi, pakai HP. Nah, gara-gara gambar itu, tentu saja Sapri jadi tambah bernafsu. Tekadnya semakin kenceng, cepat atau lambat harus bisa menggauli gadis ABG itu.

Orangtua Ta yang jadi transmigran di Irian Barat, mau datang ke Tuban untuk mengambil anak bungsunya itu. Sapri si ayam kampung ini jadi murung, karena berarti bakal kehilangan gadis yang selalu menggoda jiwanya. Setan pun segera mengompori, “Sebelum terlambat, sikat saja Bleh…..!” Dan karena ada petunjuk bapak setan tersebut, Sapri pun memantabkan tekadnya.

Diam-diam dia merayu Ta, untuk diajak hubungan intim. Alasannya, sekedar untuk kenang-kenangan kepergian adik ipar itu ke Irian Barat, siapa tahu tidak akan ketemu lagi. Tentu saja Ta menolak niat edan kakak iparnya itu. Tiba-tiba Sapri menunjukkan rekaman Ta ketika sedang tanpa busana berlumur busa sabun yang dipakai oleh sembilan dari sepuluh bintang film. “Kalau kamu tak mau, gambar ini akan saya sebar ke internet,” ancam Sapri.

Tentu saja Ta kaget, karena baru sadar bahwa aktivitas mandinya selama ini sering direkam. Takut benar-benar ancaman itu dibuktikan, akhirnya dia pasrah dinodai kakak iparnya itu. Tapi begitu orangtuanya tiba dari Irian Barat, langsung saja mengadu dan bercerita tentang kelakuan bejad Sapri.

Tak ayal lagi kelakuan Sapri dilaporkan ke Polsek Palang dan kemudian ditangkap, Rekaman tanpa busana dalam HP itu juga disita. Dalam pemeriksaan Sapri mengaku, nekat menggauli Tak karena takut jatuh ke pelukan lelaki lain. “Saya cemburu Pak,” katanya jujur.

Jujur, tapi ngawur, gara-gara terlalu syurrr. (JPNN/Gunarso TS)

http://poskotanews.com/2016/01/24/dipaksa-melayani-syahwat-sebelum-pergi-ke-irian-barat/