Seorang Tokoh Selalu Menimbulkan PRO dan KONTRA , kita yang memutuskan seperti apa yang sebenarnya realita itu, tulisan ini hanya sebagai bahan renungan saja.



WKN – Ungkapan Keprihatinan dan Kesedihan Seorang Tokoh

Pada hari ini 13 January 2016 tim media DetakSumut diberi kesempatan untuk bertemu dengan seorang mantan tokoh yang cinta Pertiwi, beliau juga sangat mengenal tokoh-tokoh yang ada di Sumatera Utara, orang-orang yang dekat dengan beliau selalu menyapanya dengan sebutan Opung. Beliau mengawali pembicaran dengan menyampaikan pemikiran dan penilaiannya terhadap mindset (cara berpikir) anak bangsa saat ini. “Ketika kita sudah berada diera milenium tetapi mengapa cara berpikir dari anak bangsa sangat jauh tertinggal dibanding dengan bangsa lain. Apakah mungkin ini semua bersumber dari kedengkian atau kualitas pendidikan yang rendah dan wawasan yang sempit sehingga membuat mata menjadi buta, telinga menjadi tuli dan mulut pun menjadi bisu, yang berakibat hati akan membeku. Pada akhirnya apa yang harus di lihat tidak terlihat, yang harus didengar tidak terdengar dan yang harus dikatakan tidak dikatakan”. Semua itu beliau sampaikan dengan rasa prihatin dan raut wajah yang sedih.

Lalu beliau sambung dengan memberikan contoh tentang seorang tokoh masyarakat bernama Haji Anif yang beliau juga tau akan kiprah tokoh tersebut. Beliau katakan bahwa seperti pada akhir akhir ini banyak berita yang berseliweran menyangkut beberapa hal tentang Haji Anif, berita berita ini dapat kita lihat dengan mudah di media media online yang disebar oleh orang-orang yang karakternya seperti yang saya sebut diatas. Jika kita yang membaca berita berita tersebut seperti orang orang yang menulisnya maka kita akan ikut bergabung dalam kebutaan dan kedengkian yang jelas telah salah tujuan. Mengapa saya berani mengatakan begitu, sebagai contoh kita semua tahu pemukiman Cemara Asri itu dahulunya adalah perkebunan pemerintah yang selalu mengalami kerugian(defisit) dan tidak pernah memberikan kontribusi kepada daerah dan masyarakat, yang mana itu juga tidak terlepas dari aksi korupsi oleh oknum oknum tertentu yang tidak pernah diungkap. Tetapi saat ini Cemara Asri menjadi pemukiman yang sangat bergengsi untuk Sumatera Utara dan mampu menyerap ribuan tenaga kerja plus menambah pendapatan daerah melalui pajaknya. Selain itu terbukti bahwa Cemara Asri telah menjadi objek wisata yang selalu padat di musim liburan dan akhir pekan bagi masyarakat kota Medan untuk menyaksikan taman burung yang menakjubkan, karena sebagian burung burung itu berasal dari negara lain yang datang dengan sendirinya. Sepertinya binatang binatang ini pun lebih mengerti dimana tempatnya untuk mendapat perhatian dan perlindungan dari tangan tangan jahil. Haji Anif percaya setiap makhluk ciptaan Tuhan akan berzikir kepada sang pencipta,maka dari itu tokoh masyarakat ini dengan tulus melindungi dan memberi makan binatang binatang tersebut tanpa mengharap keuntungan dan penghargaan dari siapapun.

Beliau menambahkan “Apa yang dimiliki oleh Cemara Asri belum ada saya lihat di pemukiman-pemukiman lain di Sumatera Utara ini. Satu hal lagi yang membikin saya heran adalah, belum pernah saya mendengar ada orang yang mengatakan merasa bangga sebagai masyarakat Sumatera Utara karena memiliki Haji Anif salah satu putra daerah yang sangat peduli terhadap masyarakat dan umat beragama. Ini terlihat pada saat kita memasuki Pemukiman Cemara Asri, perrtama kita temukan Mesjid Al-Musannif yang sungguh megah dan indah, kemudian di dalam pemukiman juga terdapat Vihara terbesar di Indonesia mungkin juga di Asia Tenggara dan semua ini beliau lakukan untuk menaikkan nama Sumatera Utara dengan tanpa pamrih dan karena kebanggan beliau sebagai putra daerah dan banyak lagi hal hal lain yang tidak bisa saya ungkapkan satu persatu kontribusi dan karya beliau untuk masyarakat dan nama Sumatera Utara. Salah satunya pembangunan sekolah sekolah, armada pembersihan masjid-masjid secara gratis dan juga sebagai donatur untuk beberapa universitas terkemuka di Sumatera Utara”. Tidak kah hal hal yang seperti ini pantas menjadi topik pemberitaan dan perhatian dari pemerintah dan orang sekeliling yg ada di Sumatra Utara ini? Bukan malah mencari cari cacat dan kelemahan yang tidak berdasar dan tidak realistis dikarenakan kedengkian dan iri hati dari kelompok tertentu yg mengatas namakan masyarakat? Manusia mana yg tidak punya kelemahan dan kekurangan? Opung menggeleng2kan kepalanya dan terlihat raut sedih dari Opung pada saat mengungkapkan hal ini kepada kami. Seharusnya masyarakat kita yg sekarang jauh lebih pintar dan bisa berpikir bahwa untuk membangun komplek dan sarana yang semegah Cemara Asri ini tidak dapat dibangun dalam sehari semalam, serta tidak terlepas dari pantauan aparatur yang bersangkutan seperti izin persetujuan dan sebagainya. Oleh karena itu jika ada kesalahan ataupun kekurangan yang seperti diberitakan maka aparatur yang bersangkutanlah yang bertanggung jawab dan terlibat dalam hal ini. Opung juga memberikan contoh klasik yang umum terjadi, seperti jika kita ingin membangun atau menambah bangunan rumah pribadi yang tidak bernilai tinggi itu saja kita harus berhadapan dengan pihak kelurahanan dan kecamatan serta beberapa pihak lainnya yang dengan tegas dan garangnya menanyakan berbagai izin dan sebagainya. Konon pula seperti komplek Cemara Asri dapat dibangun tanpa keabsahan dan keterlibatan pihak pihak yg berwewenang tersebut.

Opung juga mengatakan. “Saya juga pernah mendengar bahwa Haji Anif membeli hutan untuk di lestarikan sebagai hutan lindung untuk mengantisipasi illegal logging dan perambahan hutan yang dilakukan oleh oknum oknum dan pengusaha pengusaha yang tidak bertanggung jawab. Itupun saya dengar dipermasalahkan dengan beberapa hal yang sama sekali intinya tidak mendukung, seharusnya hal yang seperti inilah yang perlu diberitakan dan di dukung. Sementara pemerintah memberi keleluasaan dan dukungan dengan seribu alasan kepada perusahaan-perusahaan yang merambah hutan. Apakah ada konspirasi jahat yang sedang bermain dengan membuat opini keburukan tentang tokoh Sumatera Utara ini dan apa untungnya, apakah hanya dengan kebutaan dan kedengkian, sungguh menyedihkan!!

"Satu hal lagi yang perlu dicatat adalah, keluarga ini sukses dalam bisnis yang legal. Bukan dari judi, narkoba atau mengelola tempat-tempat maksiat atau tindak kejahatan lainnya”. Sementara ada beberapa sosok yang terang terangan berbisnis illegal seperti judi, narkoba, penyeludupan dan tempat tempat maksiat justru dipandang sebagai orang orang terhormat dan tidak tergubris sama sekali. Padahal mereka mereka inilah yang pantas mendapat sebutan "Mafia". Diantara ini ada juga sosok yang selalu menang terus menerus dalam berperkara, baik dalam hal manipulasi, merampok dan menguasai tanah masyarakat dan negara. Salah satu contoh dapat terlihat di seputaran jalan Soemarsono yang tidak jelas surat menyurat dan kepemilikannya tapi tetap dibangun dan di perjual belikan secara legal dan banyak lagi titik titik lain yang saya rasa semua mengetahuinya tapi tidak satupun dari mereka ini punya kontribusi positif terhadap bangsa dan negara serta masyarakat. Mengapa semua ini tidak pernah di gubris dan tersentuh hukum? Apa sebenarnya yang sedang terjadi? Apakah ini tidak dapat dikatakan kebutaan dan kedengkian. Saya merasa sangat prihatin dan malu atas semua ini, bagi saya ini adalah musibah besar untuk bangsa kita yang menganut azas Pancasila. Sampai kapan kebutaan dan kedengkian ini akan berakhir, ditambah lagi mari kita bertanya siapa sebenarnya manusia manusia yang merasa dirinya pahlawan dan mengatas namakan dirinya sebagai masyarakat dalam membuat berita berita maupun isu dan provokasi terhadap keluarga Haji Anif. Dan apakah ada kontribusi yg pernah mereka sumbangkan terhadap bangsa,negara dan masyarakat Sumatera Utara ini? Apakah ini kepentingan dari satu golongan tertentu yg mengatas namakan dirinya sebagai masyarakat?

OPINI CUKUP PANJANG - SILAHKAN KLIK LINK BERIKUT UNTUK MEMBACANYA SELENGKAPNYA

http://wongkitonews.com/ada-apa-dan-...apa-anif-shah/