ini berita terbarunya
massa bakar pemukiman eks gafatar,,,

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH – Evakuasi warga eks gafatar di pemukiman Moton Panjang, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (19/1/2016) berlangsung dramatis.
Evakuasi berlangsung di tengah kepulan asap yang membara, akibat massa yang membakar pemukiman mereka.
Massa yang tidak dibendung oleh pihak keamanan terus merangsek. Satu per satu pondok milik eks Gafatar dirusak dan dibakar oleh massa.
Api tetap menyala sekalipun hujan mengguyur. Petugas pun mempercepat evakuasi, karena massa semakin beringas.
Rombongan kendaraan pejemputan telat datang.
Mereka kemudian dievakuasi menggunakan mobil dalmas milik kepolisian, hingga semua kendaraan pejemputan tiba.
Di tengah hujan deras dan kepulan asap. Para eks gafatar ini di kawal menuju mobil evakuasi. Tua muda sampai anak bayi seluruh tertimpa hujan. Derai air mata pun tampak dipipi para ibu-ibu.


UPDATE
menkopolhukam langsung telpon wagub kalbar,,intinya pesan beliau supaya msy kalbar tidak melakukan aksi anarkis menyikapi polemik gafatar.

pemda mempawah evakuasi warga eks gafatar



TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Keputusan final akhirnya diambil pemerintah Kabupaten Mempawah, dengan memperisapkan evakuasi terhadap anggota eks gafatar di dua lokasi basecamp, yang ada di Moton Panjang dan Desa Pasir, Selasa (19/1/2016).

Sejumlah kendaraan roda empat dari berbagai jenis, truck sampai bis telah dipersiapkan, termasuk ambulance. Evakuasi diarahkan ke Moton Panjang dengan data sebanyak 327 dan Kampung Pasir/ Desa Pasir sebanyak 337.

Evakuasi ini merupakan langkah dianggap paling efisien atas desakan masyarakat Mempawah agar anggota eks Gafatar bersedia meninggalkan kabupaten tersebut. Setelah sebelumnya memberikan jeda 3x24 jam untuk segera pergi dari Kabupaten Mempawah.

Pemda masih berupaya dialog dari penolakan setelah masa jeda yang diberikan habis. Karena perwakilan eks Gafatar menyatakan menolak untuk pindah dalam dialog yang digelar forkopimda. Penolakan dari eks gafatar itu berujung pada aksi represif massa yang marah atas penolakannya.

"Makanya pemerintah melakukan evakuasi paksa, mau atau tidak yang penting kita lakukan evakuasi," ujar Kabdi LLA dan Kabid Kebudayaan dan pariwisata dishubbudpar kab mempawah Rosmidi.

Langkah evakuasi ini, guna meredam aksi massa berlanjut kepada anggota eks gafatar. Sekalipun mereka tegas menyatakan menolak untuk pergi sendiri dari Kabupaten Mempawah.

Sebab, informasinya, massa mengancam akan melakukan pengusiran paksa kepada eks gafatar ini jika tidak ada tindakan apapun dari pemerintah. (sid)


ane copas langsung dari media lokal di kalbar,, posisi ane di pontianak, senin 18 januari 23.18 WIB



TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Mobil milik eks Gafatar yang dibakar massa, mengeluarkan suara dentuman berkali-kali.
Massa pun semakin banyak jumlahnya, karena semakin banyak warga yang datang ke depan Kantor Bupati Mempawah, Senin malam.
Dengan kejadian ini, pihak pengamanan dari TNI/Polri pun siap siaga. Dikhawatirkan, massa akan bergerak ke arah pemukiman eks Gafatar di Mempawah.
Massa meneriakkan sumpah serapah terhadap Gafatar. Mereka terus meminta untuk perwakilan yang berada di dalam gedung kantor pemda segera keluar.
Namun pihak keamanan sudah membaca situasi itu, dan terus mengamankan para perwakilan eks Gafatar yang sebelumnya mengikuti rapat bersama Forkopimda Mempawah di Kantor Bupati Mempawah.
Hal itu sebagai antisipasi terjadinya aksi anarkis berkelanjutan dari massa.
BACA JUGA: Usai Dirusak, Mobil Milik Eks Gafatar Dibakar Massa
Sebelumnya diberitakan, pengrusakan mobil milik eks Gafatar oleh massa berujung pada pembakaran mobil tersebut di halaman Kantor Bupati Mempawah, Senin (18/1/2016) malam.
Massa yang sudah kalap, tampak tidak puas hanya melakukan pengrusakan. Mereka membakar mobil Toyota Avanza itu karena kecewa pendatang eks Gafatar, menolak meninggalkan Mempawah sesuai harapan massa.

sumber http://pontianak.tribunnews.com/2016...medium=twitter