Posisi-w adalah salah satu posisi duduk yang sering dilakukan oleh anak-anak ketika mereka bermain. Tapi sebagai orang tua, kalian harus mengetahui kalo posisi ini SANGAT TIDAK DISARANKAN!



Posisi-w ini nggak disarankan bagi semua orang. Biasanya anak-anak menggunakan posisi duduk ini ketika bermain di lantai, tapi para orang tua harus tahu kalau melakukan posisi duduk ini terus-terusan selama masa pertumbuhan bisa menyebabkan masalah tulang di kemudian hari.

Kenapa bisa begitu?

Sebelumnya, kita telusuri lebih lanjut mengenai posisi-w ini.

1. Kenapa anak-anak duduk menggunakan posisi-w?



Setiap anak tentu suka banget bermain, dan mereka selalu tertantang secara motorik untuk bermain sebanyak mungkin dengan siapa saja. Mereka nggak pengin kehilangan keseimbangan ketika sedang berkonsentrasi untuk bermain dengan mainan mereka. Anak-anak yang suka duduk dengan posisi-w ini biasanya melakukan posisi ini untuk memperkokoh tubuh dan menjaga stabilitas pinggul supaya bisa lebih mudah mengakses mainan dan bermain.
Ketika dalam posisi ini, seorang anak akan tetap kokoh berada di posisinya. Hal ini membuat anak-anak bisa bermain dengan mainan di depannya, tapi tubuh menjadi tidak bisa berotasi dan pergeseran berat lateral (memutar dan membengkokkan badan untuk mencapai mainan di kedua sisi). Rotasi tubuh dan pergerseran berat badan ke salah satu sisi memungkinkan seorang anak menjaga keseimbangannya ketika berlari atau bermain di luar dan juga penting ketika menulis atau mengerjakan sesuatu di atas meja.

Nggak heran, posisi ini jadi favorit anak-anak, tapi terlalu sering duduk dalam posisi-w ini dapat mencegah anak mengembangkan pergerakan lebih lanjut yang membutuhkan skill yang lebih tinggi.

2. Siapa saja yang tidak boleh duduk dengan posisi-w?



Bagi semua anak, duduk dengan posisi-w sangat tidak disarankan. Posisi ini tidak boleh dilakukan (dan bisa merugikan) bagi seorang anak kalau salah satu hal berikut ini ada:
Kalau ada masalah tulang. Posisi-w dapat menyebabkan dislokasi pinggul, jadi jika ada riwayat displasia, atau ada riwayat masa lalu pada tulang, posisi ini harus dihindari.
Kalau ada kekakuan otot, posisi-w akan semakin memperparah. Posisi ini memperpendek jarak antara paha belakang, pinggul, rotator internal dan tumit. Kalau seorang anak rentan terhadap kontraktur, arahkan dengan posisi duduk yang lain.
Kalau ada masalah neurologis/keterlambatan perkembangan tubuh. Kalau seorang anak mengalami peningkatan otot (hipertonia), posisi-w harus menjadi salah satu posisi abnormal dari gerakan anak yang harus dhindari (dengan arahan terapis). Menggunakan posisi duduk yang lain akan sangat membantu dalam perkembangan poala pergerakan tubuh yang diinginkan.
Posisi-w juga dapat mencegah anak menggunakan tangan preferensi tangan. Karena rotasi tubuh nggak bisa dilakukan ketika melakukan posisi-w, anak cenderung kurang untuk mencapai suatu benda dengan menyilangkan tubuh. Mereka akan mengambil benda di sebelah kanan dengan tangan kanan, dan benda di kiri dengan tangan kiri.

3. Bagaimana cara mencegah posisi-w?



Salah satu cara paling efektif dan paling mudah untuk mencegah masalah dari posisi-w adalah dengan mencegahnya menjadi sebuah kebiasaan. Sebagai orang tua, ataupun orang yang peduli dengan anak-anak, antisipasi dan cegahlah sebelum anak-anak belajar untuk duduk dengan posisi-w. Anak-anak harus diajari cara duduk yang lain.
Kalau akhirnya mereka bisa melakukan posisi-w, bantu mereka untuk berpindah ke posisi duduk yang lain, atau kamu bisa bilang,

"Ayo kakinya dibenerin."

Sangat penting untuk selalu konsisten dalam menasehati anak.

4. Posisi duduk seperti apa yang bisa diajarkan pada anak? Seperti ini nih.


Buat para orang tua dan siapa saja yang punya keponakan atau saudara yang masih kecil, pastikan kalian selalu mengawasi dan memperhatikan cara duduk anak-anak kalian ya. Sebarkan informasi ini kepada keluarga dan teman-teman supaya mereka juga turut menjaga perkembangan tubuh anak mereka.

Semoga informasi ini bisa berguna bagi kita semua yah bapak-bapak dan ibuk-ibuk

DARI TETANGGA BELAKANG RUMAH GAN