Sebuah media berbahasa arab asal Yaman, Almashhad memberitakan bahwa Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, telah mengeluarkan data dan nama-nama mereka yang terlibat dengan jaringan teroris ISIS. Namun yang mengejutkan, pada urutan ke 101 ternyata tertera nama Din Syamsuddin, ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ketika di temui di kantor Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), Din mengaku tak terlalu memusingkan pemberitaan yang menurutnya konyol dan ngawur tersebut.

"Tadi pagi saya juga mendapat tembusan dari Almashhad, sebuah media berbahasa arab dari Yaman. Setelah saya baca memang ada nama saya, tapi saya ya nggak ada respon sama sekali. Nggak kaget sama sekali juga sih, karena itu lucu dan ngawur," kata Din saat ditemui di kantor CDCC, Jalan Kemiri No. 24, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (2/12).

Namun Din mengaku bahwa kebenaran terkait pemberitaan tersebut memang harus ditelusuri. Karena, bukan tidak mungkin ada misinformasi yang diterima pihak media Almashhad, terkait daftar nama-nama tokoh yang dinilai terlibat jaringan ISIS tersebut.

"Tapi saya memang coba memahami itu sumbernya dari mana? Karena boleh jadi itu hanya permainan, operasi intelejen, atau bahkan sekedar misinformasi dari pihak medianya. Tapi sejujurnya saya nggak punya waktu untuk menanggapi terlalu serius. Karena bisa saja ada misinformasi dari berita yang diangkat media Yaman (Almashhad) itu lah yang sedikit keliru. Karena disitu kan mereka bilang, 'mengatakan atau menurut Kemenlu Amerika', nah itu yang saya kira misinformasi," ujar Din.

Din sangat yakin bahwa hal itu merupakan misinformasi yang tidak disadari pihak media Almashhad dalam pemberitaannya, karena bahkan secara personal, Din sendiri mengaku dekat dengan pihak-pihak kedutaan besar Amerika di Indonesia.

Dirinya juga menekankan bahwa sebenarnya, ia justru berada di seberang ISIS, karena segala macam event internasional yang diikutinya cukup banyak yang bertujuan untuk mengecam dan menolak perseps Islam yang diinterpretasikan ISIS melalui gerakannya.

"Saya berkeyakinan bahwa dunia barat termasuk Amerika nggak akan percaya. Karena mereka itu tahu bahwa saya pernah ikut dalam barisan penandatanganan bersama 300 tokoh dunia lainnya, yang digerakkan dari Yordania, dan diedarkan ke seluruh dunia. Kami disitu membuat surat terbuka yang ditujukan kepada Abu Bakar Al Baghdadi. Isinya itu pokoknya menyalahkan kesimpulan keagamaannya dia dan ISIS," ungkap Din.

"Bahkan beberapa waktu lalu sekitar bulan Agustus, saya bersama forum ukhuwah Islamiyah MUI mengadakan sebuah acara yang melibatkan sekitar 70 an tokoh ormas Islam internasional, yang kesemuanya sudah tanda tangan untuk sepakat mengecam dan menolak ISIS. Kemudian pernyataan dari Muhammadiyah yang saya tanda tangani sendiri sebagai ketua umum, dimana isinya pun sama-sama mengecam ISIS," ujarnya.

Din mengakui bahwa sejujurnya ia tak habis pikir dengan misinformasi dalam pemberitaan Almashhad tersebut. Karena pada kenyataannya, ia adalah salah satu orang yang sangat giat dalam menolak eksistensi ISIS di dunia internasional.

"Apa lagi kurangnya, di satu sisi saya sampai berbusa-busa menolak ISIS, dan disatu sisi dikabarkan terlibat dengan ISIS. Maka saya nggak tahu, jangan-jangan itu hanya ngawur saja. Mereka (pemerintah Amerika) juga tahu lah siapa saya. Saya terkenal sebagai lulusan Amerika, tapi sangat kritis terhadap mereka. Dan walaupun dikenal kritis, tapi mereka juga mengenal saya sebagai orang yang bersahabat. Jadi saya yakin mereka tahu lah hal-hal mengenai diri saya sesungguhnya," pungkasnya.
[did]

http://www.merdeka.com/peristiwa/dis...il-pusing.html

o..oo...ooo... bang Din, dulu statementnya selalu memojokkan densus 88 dan sangat tendensius utk bubarin densus 88. Kemarin nolak HAMAS pny kantor cabang di indonesia. spt kita tau, ISIS dan HAMAS kurang begitu harmonis. saat agresi Israel ke Gaza, ISIS sama sekali tidak mau bantu. Semoga ga terlibat ya bang.. kemarin baru sungkem sama Paus Benedictus